06: I Miss You My Friends

2.4K 148 31
                                    

Jarum jam mengarah tepat pada angka satu yang berarti sudah masuk dini hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jarum jam mengarah tepat pada angka satu yang berarti sudah masuk dini hari. Sayangnya gadis bersurai coklat itu masih terjaga dalam posisi tidurnya. Nora tidak bisa memejamkan matanya, padahal ia sudah melakukan hal yang selalu dilakukannya ketika susah tidur, yaitu menghitung kecoa melompat.

Cukup menggelikan namun selalu berhasil. Namun, cara itu juga gagal. Bahkan ada kecoa terbang sungguhan yang melintasi di depannya juga tidak berhasil, malah membuat Nora tambah tak bisa tidur. Takut jika ada kecoa yang menempel pada wajahnya.

Ia berbalik, menemukan teman rusanya yang tidur dengan damai. Nora jadi iri bagaimana bisa Freda tidur dengan pulasnya tanpa beban.

Nora berbalik menghadap ke langit kamar. Ia merindukan kamarnya, keluarganya, kehidupannya, dan juga...

Rena sahabatnya.

Jika mengingat Rena selalu membuat hati Nora gelisah, bagaimana keadaan Rena? Apa dia mencarinya?

Pasti temannya itu mencarinya. Masih membekas di pikirannya bagaimana Rena meneriakkan namanya saat ia jatuh dari atas kapal. Tapi, apakah bisa Rena menemukannya? Secara ia berada di dunia lain.

Helaan nafas frustasi kembali keluar dari bibir pink Nora.

"Jika kau terus menghela nafas seperti keledai maka jangan salahkan aku jika nanti ada sesuatu yang menyumpal mulutmu."

Nora terjengik dan menoleh kesamping. Freda masih dalam posisi tidur, tapi matanya sudah terbuka memperlihatkan warna silver seperti warna bulan saat terjadi fenomena bulan purnama.

"Kenapa tidak tidur?" tanya Freda.

Nora menggeleng kepalanya, "Hanya insomnia saja. Bukan masalah besar."

"Bohong." Freda tahu jika Nora merindukan tempat asalnya. Siapapun akan merindukan rumahnya jika bernasib sama seperti Nora.

"Sebaiknya kau tidur sekarang." Freda berbalik memunggungi Nora, "Karena pagi-pagi sekali kita akan berangkat ke kota menemui raja."

Nora bergumam tak jelas, sekitar dua menit ia bisa mendengar suara nafas teratur yang menandakan jika Freda sudah kembali ke alam mimpi.

Kembali Nora bergulat dengan pikirannya, ia sedikit tidak yakin dengan rencana mereka untuk meminta bantuan pada raja dari pemimpin summer forest, tapi jika raja mau membantunya maka ia sangat berterimakasih.

Dengan doa yang dipanjatkan Nora dalam hati agar rencana mereka berhasil membuat Nora tertidur, seakan doa yang sempat dipanjatkannya adalah nyanyian tidur untuknya.

***
***
***

Di kamar apartemen, Rena berbaring di kasur tanpa berniat mengganti gaun yang dikenakannya dengan baju tidur.

Ia menatap hampa pada bingkai foto dengan hiasan bunga aster pada setiap pojok bingkai.

Pada foto itu, ada Nora dan Rena sedang berpegang tangan dengan mengenakan jubah hitam wisuda, tak lupa topi wisuda yang bertengger manis pada kepala mereka.

Always YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang