Sejak malam itu, dimana Daniel datang ke kamarnya, Nora tidak bisa berhenti memukul kedua pipinya hanya untuk menghapus bayangan Daniel yang mencium tangannya.
Semalam Nora bisa tidur dengan nyenyak tanpa perlu rasa khawatir yang menggerogoti hatinya selama di Freaniarnith. Bahkan semalam ia sama sekali tidak memikirkan rumah–kamarnya, pekerjaannya, teman dan orangtua.
Malahan Nora bisa tidur itu karena memikirkan sikap Daniel yang begitu manis. Pagi ini pun suasana hatinya juga sangat baik (ia bahkan bersenandung lagu Happy karya Pharrell Williams sambil menyisir rambut cokelatnya).
Saat menyisir, dua pelayan perempuan dengan pakaian hitam putih yang menjadi ciri khas dari pelayan kerajaan masuk ke dalam kamarnya setelah mengetuk dan mendapat izin Nora. Mereka datang karena disuruh Daniel untuk datang ke ruang makan untuk sarapan.
Sekarang ia berjalan mengikuti dua pelayan itu menuju meja makan. Gaun pastel biru muda memiliki tekstur kain yang ringan juga lembut. Kalau Nora berputar maka gaunnya akan mengembang dengan mudah. Nora terkadang memperhatikan lukisan-lukisan yang terpajang di setiap dinding pada lorong istana. Hampir semua lukisan menggambarkan orang-orang yang tidak ia ketahui, tapi jika dilihat dari baju bangsawan yang dikenakan pastinya mereka adalah orang penting.
Mereka berhenti di depan pintu yang dijaga oleh dua penjaga. Pintu itu tidak sebesar pintu di ruang aula, namun memiliki desain yang sama. Dua penjaga itu membuka pintu itu untuknya. Dua pelayan itu mengundurkan diri setelah mengantarnya.
Nora menemukan meja makan panjang yang ditutupi oleh kain katun putih berenda, banyak kursi yang tersusun rapi memenuhi setiap sudut meja makan, dan jangan lupa jendela besar terbuka, membiarkan udara masuk dengan bebas. Nora bahkan bisa melihat pemandangan luar dengan baik, di sisi lain dinding dipenuhi dengan lukisan juga lentera antik.
Nora bergerak mendekat pada dua kursi yang dihuni oleh dua orang yang baru dua hari dikenalnya, Daniel dan Rosetta. Mereka telah menunggu kedatangan Nora, "Selamat pagi, bagaimana perasaanmu?" tanya Rosetta, sambil memakan cup cake.
"Sangat nyenyak." Nora duduk berhadapan dengan Rosetta dan di samping kiri Daniel. Dia melihat makanan yang tersaji. Ada Sup Krim Jagung, French Toast yang mengundang air liur Nora, tak lupa segelas jus jeruk dan setumpuk cup cake beraneka ragam. Nora segera mengambil sendok dan mencicipi rasa sup jagung itu. Lidahnya terasa menari, sup itu terasa enak sekali.
"Baguslah." Rosetta menatap Daniel. "Berarti hubungan kalian juga mulai membaik." Nora mengangguk saja. Terlalu fokus menikmati makanannya. Daniel bahkan tak berkedip melihat Nora yang begitu menikmati makanannya, seakan cemburu dengan makanan yang sebenarnya tidak perlu, karena itu konyol.
Selama acara makan mereka tidak bicara. Mungkin hanya Rosetta yang terus bertanya kondisi Nora juga hal-hal yang tidak perlu dibicarakan di meja makan, seperti "Nora bagaimana pendapatmu tentang penjaga disini?" atau "Apa tadi ada serangga di rambutku?".
KAMU SEDANG MEMBACA
Always You
FantasyNora Brocwood tidak pernah menyangka hidupnya akan berubah dalam waktu semalam saja, insiden ia terjatuh dari kapal dan tenggelam ke dalam sungai malah membawanya masuk ke dunia lain. Dunia dimana tidak ada satupun manusia disana. Dunia ya...