Langit malam mulai berganti oleh terangnya sinar matahari yang terbit dari timur. Membangunkan makhluk hidup yang masih terbang dalam mimpi mereka. Sinar matahari pagi melewati gorden jendela kamar yang dihuni oleh gadis bernama Nora.
Sebelum matahari terbit ia sudah bangun, sampai sekarang pun ia tak bergerak. Hanya duduk dengan tangan kanan yang menopang dagu berpikir cara keluar dari istana ini. Seperti yang ia pikirkan semalam, cukup mustahil keluar dari sini. Lewat jendela kemungkinan selamat hanya nol persen. Menyamar jadi pelayan pun juga tak mungkin. Daniel pasti akan tahu jika ia menyamar.
Terkutuklah dengan penciuman werewolf yang tajam. Nora sudah kehabisan akal, ia membutuhkan bantuan, namun siapa?
Satu-satunya orang yang Nora percaya telah kembali karena Daniel telah mengusirnya. Masih Nora ingat bagaimana kasarnya Daniel mendorong Freda masuk ke dalam portal dengan bola kristal. Freda bahkan sampai terluka akibat perbuatan Daniel.
"Dia benar-benar laki-laki yang berbahaya." gumam Nora, walaupun ia adalah mate Daniel, bukan tidak mungkin laki-laki itu akan melukainya jika ia berusaha kabur dari sini.
Bunyi pintu terbuka membuat Nora tersadar, segera ia menoleh kebelakang dimana pintu kamar berada. Dari ambang pintu, Daniel berdiri dengan membawa nampan makanan. Aroma roti panggang yang dibawa Daniel sukses membuat perutnya mengeluarkan suara memalukan.
Jika Freda mendengar suara perutnya, pasti dia akan tersenyum menahan tawa. Seperti pertama kali mereka bertemu. Namun, itu tidak berlaku untuk Daniel. Dia tidak tertawa, bahkan tersenyum saja tidak. Daniel malah berjalan mendekati tempat tidur, lalu duduk disamping Nora. Dia tak menunjukkan ekspresi apapun, walaupun Nora sudah malu sekali.
"Makanlah, kau bisa mati jika tidak makan."
Daniel menaruh nampan itu di pangkuan Nora, tanpa menunggu respon Nora, dia berdiri dan meninggalkan Nora begitu saja. Tidak ada ucapan selamat pagi atau menanyakan keadaannya. Hanya ekspresi dingin yang Nora dapat dan itu menambah nilai buruk untuk Daniel.
"Kenapa dia jadi pemimpin disini?" Nora menggigit potongan roti dengan kesal. "Tidak salah banyak orang yang takut kepadanya. Tersenyum saja jarang sekali, buat kesal saja."
Dengan sikap Daniel tadi, cukup membuat suasana hati Nora tambah berantakan. Padahal ini masih pagi, namun laki-laki itu sudah membuat hatinya panas. Ia bisa gila jika tinggal bersama Daniel si manusia es. Oh, bukan. Lebih tepatnya manusia serigala berhati es, julukan yang pas untuk Daniel. Ia harus cepat mencari ide kabur, sebelum ia benar-benar menjadi orang gila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Always You
FantasyNora Brocwood tidak pernah menyangka hidupnya akan berubah dalam waktu semalam saja, insiden ia terjatuh dari kapal dan tenggelam ke dalam sungai malah membawanya masuk ke dunia lain. Dunia dimana tidak ada satupun manusia disana. Dunia ya...