05¦ Perjalanan

2K 241 47
                                    

"Yang mau liburan, kelihatannya asyik sekali, ya."

Sarada tertawa kecil ketika Mamanya bicara. Gadis itu membawa ransel di punggungnya, berjalan ke luar dari kamar lalu melewati dapur.

"Jam berapa kereta kalian berangkat?"

Sarada meletakkan ranselnya di kursi makan, kemudian menghampiri Sakura—Mamanya—yang sedang membuat sarapan. Tangan kanan Sarada meraih semangkuk mi rebus yang belum diberi kuah. "Keretanya berangkat agak siang, Ma, sekitar pukul sebelas nanti."

"Itu belum diberi kuah, pidahkan dulu saja ke meja makan." Sakura melihat pekerjaan Sarada. "Lalu, setelah naik kereta, kalian harus naik kapal lagi untuk sampai di Kirigakure, 'kan?"

"Iya. Mungkin kami bermalam di kapal nantinya." Sarada kembali dari meja makan dan berniat untuk membantu Sakura memotong udang rebus. "Setelah sampai di Kirigakure, kami akan istirahat sebentar, lalu melanjutkan perjalanan darat menuju perbatasan Kirigakure, kemudian naik kapal lagi menuju desa kecil tadi."

"Ah, begitu. Omong-omong, apa nama desa kecil tempat kalian akan berlibur?"

"Mizūmigakure," jawab Sarada. "Katanya ada danau besar di bagian tengah desa, Ma. Itu kedengaran keren, 'kan?"

Sakura menganggukkan kepalanya selama beberapa saat. "Cukup menarik."

"Dulu Mizūmigakure hanya pulau kecil yang jauh dari jangkauan Kirigakure, penduduknya juga sangat sedikit. Nah, beberapa tahun belakangan ini pulau itu mulai ditinggali oleh banyak orang, dan ternyata keadaan alamnya cukup menarik untuk dijadikan sebagai daerah wisata. Kirigakure membantu banyak hal untuk mengembangkan Mizūmigakure, sampai akhirnya Mizūmigakure dibuka untuk wisatawan seperti saat ini, Ma." Sarada bercerita sambil memindahkan potongan udang ke dalam piring. "Tapi karena wisatawan yang berkunjung ke sana masih sedikit, jadilah mereka menyebar undangan ke beberapa desa. Sarada, Boruto, dan Mitsuki mungkin bukan hanya diminta untuk berlibur ke sana."

Sakura tertawa. "Kalian pasti akan jadi bintang iklan. Maksud Mama, kalian akan diminta untuk mempromosikan serunya liburan kalian kepada orang-orang, biar pengunjung desa mereka jadi tambah ramai," jelasnya. "Taktik promosi, haha, tapi kalau liburan di sana memang seru, mungkin Mama juga mau sesekali pergi ke sana."

"Kalian belum selesai?"

Suara berat dari belakang sana membuat Sakura dan Sarada menoleh.

"Oh, Papa," lirih Sarada.

"Sedikit lagi, Sasuke-kun. Duduklah dulu."

Sasuke mengambil tempat duduk sambil menatap beberapa menu yang telah disebar di meja makan. Lelaki itu kemudian mencoba selapis roti bakar mentega. Rotinya mulai dingin, tapi masih enak menurut Sasuke.

"Di sana nanti, kau jaga diri baik-baik, Sarada." Sasuke bicara di antara kegiatan makannya. "Jangan keluyuran sendirian. Desa itu dikelilingi oleh laut, di tengahnya ada danau juga. Selain itu, area hutannya lebih luas daripada area rumah penduduk."

"Katanya itu hanya pulau kecil." Sakura meletakkan semangkuk besar kuah dari mi rebus yang tadi ia masak.

"Pulau kecil jika dibandingkan dengan Konoha, Sakura. Sejatinya ukuran pulau mereka tidak terlalu kecil. Kirigakure adalah desa besar terdekat dengan mereka, walau kalau dihitung jarak antara Mizūmigakure dengan Kirigakure adalah 67 kilometer."

Future? [BoruSara Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang