Loeybee64 Present
A Mini Story of Kyungsoo Fanfiction
Copyright ©12 Sept, 2021.
by LoeyBee64
|On. L.U
|
2016, 15 March.
Harusnya hari ini Kyungsoo mengunjungi toko buku untuk membeli novel yang baru saja dirilis, tetapi di sinilah ia berada sekarang.
Toko pernak-pernik.
Jongdae dan pemaksaan. Dua hal yang membawa Kyungsoo terdampar di toko yang menyediakan beragam handicraft dan beberapa yang tidak dimengerti olehnya.
"Temani aku atau kuseret kau ke senior manis itu."
Ancaman di pagi buta dari manusia tak tahu diri yang ia sesali adalah sahabatnya sendiri. Seketika membuat obsidian di balik netra bulat si lelaki Do merotasi malas usai bergumam asal, "Ck. Manis apanya."
Dan pada akhirnya, Kyungsoo ditinggal sendirian di tengah-tengah ruangan toko kecil tersebut, sementara sang pelaku malah sibuk sendiri dan menghilang di antara barisan rak menuju ujung toko.
Kyungsoo yang tidak tahu harus apa, bosan hanya berdiam diri menunggu Jongdae, memilih menuntun langkah ke sisian ruangan yang berlawanan arah dengan sahabatnya. Menelusuri sambil memperhatikan barang-barang yang terpajang rapi di rak, sesekali pada interior serta cat dinding pastel yang menambah kesan manis toko. Langkahnya mendadak berbalik, berhenti pada salah satu etalase di sisi kiri.
Maniknya terpaku, menatap lekat pada beragam macam gantungan kunci yang terpajang. Namun, hanya satu yang menjadi pusat atensinya.
Tepat di tepian etalase kecil, gantungan kunci berbandul simbol musik, persis seperti yang diberikan sang senior ketika 'pengakuan kilat'—begitulah Jongdae menyebutnya—beberapa waktu lalu. Seketika mengurai decih sinis dari bibir tebal yang kembali mendumal sebal.
"Ck. Suka apanya." Kyungsoo mendengus, melipat lengan di atas dada. Memandang kesal pada gantungan kunci dalam etalase, lagi-lagi lanjut merutuki sang senior, seolah ia tengah berhadapan langsung dengan sang objek rutukan.
"Ya .... Kau pikir aku ini barang taruhan, eoh? Seenaknya saja mengatakan suka lalu bersikap seperti tidak terjadi apa-apa. Ck, dasar senior som-"
Temu tatap tak terduga saat Kyungsoo baru saja mengangkat wajah dan hendak memalingkan diri dari etalase, membuat kalimatnya terputus seiring netra yang melebar. Gerutuan itu mungkin hanya sekadar setengah bisikan. Namun, cukup untuk didengar oleh pengunjung di seberang etalase yang hanya berjarak tak lebih dari empat jengkal tangan. Parahnya lagi, pengunjung tersebut malah menatapnya!
"Pfft ...."
Hanya dengusan, tetapi berhasil membuat Kyungsoo seketika diserang malu. Segera menunduk, menyembunyikan wajah meski tetap saja sia-sia.
"Kau itu terlampau manis untuk dijadikan taruhan."
Refleks Kyungsoo menoleh, memandang lekat pada sang pengunjung yang sudah tak asing. Ekpresi polosnya tampak menggemaskan, jika saja ia bisa melihat tampangnya sendiri.
Terlalu lama mencerna, Kyungsoo sampai lupa ada hal lain yang lebih langka tengah terjadi.
"Hoi, Byun! Kajja! Kita bisa terlambat," seruan tak jauh dari tempat mereka memutus lamunan Kyungsoo serta sudut bibir yang meninggi samar milik sang pengunjung. Akhirnya mengingatkan Kyungsoo akan hal yang jarang ia dapati tersebut.
"Ya! Kau lihat itu! Dia tersenyum padamu! Senior manis itu tersenyum!"
Kyungsoo sadar itu adalah suara heboh Jongdae yang ternyata juga kebagian pemandangan langka beberapa detik sebelum pengunjung yang tak lain adalah lelaki senior 'pengakuan kilat' dua bulan lalu beranjak pergi.
Benar. Itu adalah lelaki yang sama.
Tapi tunggu! Apa-apaan tadi?
Kyungsoo tak salah mengira, lelaki tersebut berbalik dan menoleh padanya tepat sebelum kemudian
—menyeringai?
Catch
End ~
KAMU SEDANG MEMBACA
On L.U | Kyungsoo Fanfiction ✔
Fanfiction☑ Do Kyungsoo Fanfiction • Short Story ☑ Cover by Loeybee64 (cr. by Pinterest) ☑ Copyright ©September, 2021. by Loeybee64