Loeybee64 Present
A Mini Story of Kyungsoo Fanfiction
Copyright ©12 Sept, 2021.
by LoeyBee64
|On. L.U
|
2021, 30 April.
Kyungsoo tak tahu, apakah yang ia lakukan saat ini benar atau mungkin salah. Namun, ia tak ingin terus membiarkan persoalan ini semakin larut tanpa penyelesaian hanya karena tertahan ego.
Selain suaminya, yang kembali tak mendapatkan hasil, ia perlu menyelesaikan kesalahpahaman yang terjadi pada satu orang lagi. Seseorang yang sempat membuat Kyungsoo goyah dan kemudian berakhir seperti saat ini.
Kim Taehyung.
Sejak pertama bertemu dan saling mengenalkan diri, untuk kali pertama Kyungsoo merasa sebegitu canggung yang amat sangat ketika berhadapan dengan pria Kim tersebut. Terlebih, hal sama tampak dirasakan pula oleh lelaki yang lebih muda. Sangat berbeda dengan seorang Kim Taehyung di perkenalan pertama.
“Maaf. Karena mendadak menghubungimu.”
Atensi lelaki Kim itu berpindah. Tanpa kata, ia hanya memaku netra pada Kyungsoo yang malah merendahkan pandangan.
“Maaf juga atas sikapku selama ini.”
Kali ini, Taehyung pula yang menatap jemari di atas meja sementara Kyungsoo mengangkat netra.
Terlambat memang bagi Kyungsoo untuk membicarakan hal beberapa hari lalu. Namun, bukannya Kyungsoo tak ingin. Hanya saja, sejak sore itu, tidak berdampak pada rumah tangganya yang masih seumur jagung, komunikasi antara Kyungsoo dan rekan kerjanya itu pun turut merenggang.
Mereka masih saling menyapa saat berpapasan, tetapi sebatas sapaan formal. Walau tak sebegitu kentara, Kyungsoo jelas melihat bagaimana Taehyung perlahan memberi jarak.
Contohnya beberapa hari lalu dan pagi ini. Lelaki Kim itu yang semula berbincang ria seperti biasa bersama rekan-rekan lain di ruang istirahat kantor, mendadak membisu ketika mendapati Kyungsoo yang berniat membuat kopi melangkah masuk. Setelah menyapa singkat—yang amat sangat canggung, lelaki Kim tersebut pamit kembali ke meja kerjanya.
Kyungsoo tak terbiasa dengan kecanggungan di lingkungan kerja. Karena itu pula, ia memutuskan menemui Taehyung dan memintanya bertemu di café seberang kantor sepulang kerja.
Beruntung, lelaki Kim itu tak menolak sama sekali.
“Aku ingin meminta maaf, atas sikap dan tindakan yang dilakukan suamiku hari itu.”
Tanpa Kyungsoo inginkan, akhirnya obsidian kembar Taehyung kini benar-benar memaku atensi padanya.
“Aku tahu, permohonan maafku sama sekali tak mengubah apa yang terjadi sore kemarin, dan tak sebanding dengan sikap suamiku yang mempermalukanmu.”
Setelah menghela tipis, Kyungsoo menoleh. Membalas atensi penuh dari iris gelap Taehyung.
“Tapi, Taehyung-ah. Jika ini karena soal kemarin sore, kau menghindariku, aku sungguh minta maaf. Tidak apa jika kau tidak ingin memaafkan aku dan Baekhyun. Tapi, bolehkah aku meminta satu hal terakhir?”
Kyungsoo gugup. Bukan karena tak kunjung lepas dari manik tajam lelaki Kim itu, melainkan Taehyung yang hanya bungkam tanpa mengalihkan sedikitpun pandangan darinya.
“Ah, maaf. Aku pasti terlihat egois karena tiba-tiba mengatakan ini. Hanya saja, aku … entahlah, rasanya tidak nyaman dengan kecanggungan antara kita berdua.”
“Bisakah kita bersikap seperti biasa saja? Err, mungkin … akan sedikit sulit. Tapi, bolehkah? Demi pertemanan dan pekerjaan kita?”
Akhirnya Kyungsoo bisa bernapas lega saat iris kembar Taehyung berpaling sesaat.
“Lima kali.”
“Huh?”
Taehyung yang sedari tadi mendiamkan diri, membuka suara. Namun, dua kata pertama setelah hampir belasan menit entah mengapa sulit dicerna oleh otak cerdas Kyungsoo.
“Kau sudah mengatakannya lima kali, Hyung.”
“A-apanya?”
“Maaf. Kau mengatakan ‘maaf’ lima kali dalam lima menit terakhir.”
Tak ada jawaban. Kyungsoo bingung.
“Apa kau sebegitu merasa bersalahnya sampai mengatakan kata yang sama lebih dari dua kali?”
Oh, ayolah.
Ini bukan waktu yang tepat untuk Kyungsoo merasa linglung.
“Aku hanya akan mengatakannya satu kali.”
Kyungsoo gelagapan. Ia berusaha menolak, tetapi genggaman Taehyung pada jemarinya yang tertaut di atas meja terlampau erat untuk dilepas dengan mudah.
“Aku sama sekali tidak menghindarimu karena itu, Hyung.”
Alis Kyungsoo tertaut naik.
“Aku hanya takut, takut kehilangan kendali dan melakukan hal yang lebih egois.”
“A-apa maksudmu?”
“Mungkin ini salah. Meski tahu kau telah menikah, tetapi aku tidak bisa menolak dan berbohong jika aku jatuh cinta. Aku menyukaimu, Hyung.”
“Taehyung-ah ….”
“Meski sudah dibuat babak belur, keinginanku untuk menyatakannya padamu masih saja bertahan, Hyung.
Karena itu, aku berusaha menghindarimu. Demi menjaga hubungan kita dari egoku yang menginginkan lebih darimu.”
“Tae-”
Kaget, tentu saja.
Kyungsoo tak pernah menduga ini. Dan, bukan ini tujuan dari pembicaraan mereka.
Masih berusaha melepas tangannya dari jemari Taehyung, Kyungsoo masih saja dibuat terkejut karena lelaki Kim itu menarik tangannya mendekat dan lebih erat.
Namun, ia lebih tak menduga saat tanpa sengaja netranya mendapati sosok pemilik bayangan dari kaca di belakang punggung Taehyung. Lantas berbalik, seketika berdenyut perih saat bersitatap dengan sepasang manik sarat kekecewaan di sana.
“Baekhyun-ah.”
Not This Way
End–
KAMU SEDANG MEMBACA
On L.U | Kyungsoo Fanfiction ✔
Fanfic☑ Do Kyungsoo Fanfiction • Short Story ☑ Cover by Loeybee64 (cr. by Pinterest) ☑ Copyright ©September, 2021. by Loeybee64