Langkah Kyungsoo terhenti. Mengitari sekitar dengan raut bingung yang tak dapat ditampik di wajahnya.
"Kau akan di sini sampai tempatnya tutup?"
Celetukan bernada datar dari sang pemilik yang melenggang masuk dengan santai, meninggalkan Kyungsoo yang tersentak dan bergegas menyusul, disahut decih sebal dari bibir hati lelaki Do tersebut.
"Kenapa ke sini?"
"Memangnya kau mau ke mana?"
"Aku tidak ada ide."
"Kau tidak suka tempat ini?"
"Tidak bisa dibilang tidak suka juga, sih."
"Lalu, apa ada masalah jika kita kemari?"
"Tidak. Hanya bertanya. Kukira Sunbae tidak menyukai tempat-tempat seperti ini."
"Dengan alasan apa?"
"Eum .... Tidak sesuai dengan umurmu?"
Kyungsoo mengernyit saat kekehan kecil terdengar dari sang senior yang sedang membayar tiket masuk. Ia bahkan baru menyadari, betapa polosnya ia menjawab begitu saja setiap pernyataan yang dilontarkan sang senior, bak bocah yang tengah diberikan teka-teki oleh orang dewasa. Seketika membuatnya berdecih dan memalingkan perhatian pada kerumunan orang-orang yang berlalu-lalang.
"Kajja."
Kyungsoo tak mengerti lagi. Lagi-lagi ia menurut dengan patuh setiap tindak yang dibuat sang senior. Seakan enggan menolak ketika jemari lentik sang senior menyelusup erat di setiap celah jarinya, menuntun Kyungsoo memasuki taman hiburan melalui waktu petang di kota Seoul.
Melihat betapa antusiasnya raut sang senior ketika mereka berkeliling, singgah satu demi satu stand di dalam taman hiburan, kembali menuai decak dan tawa kecil Kyungsoo. Tak menyangka mendapati sikap lain lelaki senior yang ia kira hanya bisa berekspresi dingin padanya.
"Ada apa?" tanya sang senior menyadari Kyungsoo yang menertawainya.
"Hanya tak percaya dengan penglihatanku."
"Huh?"
"Kau terlihat senang sekali."
"Memangnya kau tidak?"
Kyungsoo tampak berpikir sejenak. Entah sadar atau tidak, mengundang tatapan gemas dari netra sabit dari sang lawan bicara.
"Entahlah."
Jawaban Kyungsoo menarik kerut tak mengerti oleh yang lebih tua. Bahkan bermenit-menit telah berlalu.
Bagaimana tidak, terhitung sekitar lima belas menit lalu lelaki Do itu menjawab ambigu pada pertanyaannya, dan kini malah lelaki tersebut pula berbalik antusias menyusuri taman hiburan yang mereka kunjungi usai memenangkan permainan di salah satu stand.
Ia-secara tidak sadar-ribut dan heboh mengajak senior di fakultasnya tersebut mengunjungi stand permainan lain dan tak ayal singgah sebentar ke stand jajanan ringan hanya untuk sekadar singgah dan mencicipinya.
"Ck. Bocah," celetuk sang senior lanjut terkekeh kecil mendapati binar cerah Kyungsoo yang baru saja menerima satu cone es krim choco mint. Kemudian memutuskan untuk beristirahat sejenak setelah hampir satu jam terlalui.
"Kyungsoo," panggil si senior bermarga Byun pelan.
"Hm?" Kyungsoo yang masih asyik menikmati es krim miliknya sendiri, hanya bergumam pelan tanpa menoleh.
"Lihat sini sebentar."
Seperti sebelumnya, Kyungsoo menurut tanpa protes. meski sedetik kemudian, ia seketika terdiam kaku mendapati jarak yang terpaut antara wajahnya dengan sang senior begitu dekat. Sensasi aneh sontak membuatnya tergelitik, saat ujung ibu jari lelaki senior tersebut menyentuh sudut bibirnya yang dingin.
"Berhenti bersikap menggemaskan. Aku takut kehilangan kendali."
Bisikan itu nyata. Bahkan, netra minimalis yang tengah menghujamnya lekat pun sulit untuk Kyungsoo tampik.
Amusement Park End ♪
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
A/N : Maaf belum bisa update cerita yang part panjang. 🙏 Stay healthy ♡
