On L.U | Kyungsoo Fanfiction ✔

S2·OLU - Jealousy & Mad

Loeybee64 Present

A Mini Story of Kyungsoo Fanfiction

Copyright ©12 Sept, 2021.
by LoeyBee64

|

On. L.U

|

2021, 27 April.

Setelah empat bulan usia pernikahan mereka, ini kali pertama Kyungsoo merasakan kecanggungan yang amat kacau. Suasana dalam mobil selama perjalanan pulang terlampau hening. Dan, Kyungsoo tak menyukai ini.

“Baekhyun-ah ….”

Tak ada jawaban. Atensi sang suami hanya berpusat pada satu fokus; jalanan. Namun, Kyungsoo bisa melihat seberapa erat tangan lelaki itu mencekam kemudi.

“Byun, tanganmu berdarah.”

Masih tak ada tanggapan.

“Hentikan mobilnya. Biarkan aku mengobati lukamu dulu.”

Mendapati luka-luka kecil di punggung tangan sang suami, Kyungsoo semakin khawatir. Namun ia lebih khawatir, alih-alih berhenti seperti yang ia pinta, laju kendaraan yang dikemudi sang suami malah semakin bertambah.

“Baek, kubilang berhenti! Baekhyun!”

“Aku tidak tahu kau bisa sedekat itu dengan orang baru.”

Bukannya menanggapi permintaan Kyungsoo, sang suami malah mengutarakan kalimat yang entah mengapa mengusik kesabaran Kyungsoo.

“Sudah kukatakan, kami hanya rekan kerja!”

Ciiit!!!

Decitan mobil di rem mendadak, membuat siapa saja yang mendengarnya seketika terserang ngilu. Amarah lelaki Byun itu, hampir membuat mobil menabrak bahu jalan.

“Ya!”

“Apa kau memang selalu pendek akal begini, Byun?”

Kyungsoo berteriak protes, tetapi sang suami malah melepas seat belt dan menatapnya lekat. Raut lelaki itu tampak bercampur emosi. Sulit untuk ditebak mana yang lebih mendominasi.

“Kau benar. Aku memang pendek akal.”

Alis Kyungsoo tertarik naik. Tak mengerti dengan sikap sang suami saat ini.

“Aku selalu bertindak gegabah jika menyangkut dirimu, Kyung. Baik di masa lalu, Oh Sehun, di rooftop, bahkan sekarang.”

“Aku selalu pendek akal dan gegabah demi melindungi apa yang menjadi milikku.”

“Tapi kali ini kau berlebihan, Byun.”

Kyungsoo berusaha menahan diri agar tak ikut terpancing dalam emosi dan semakin memperumit masalah mereka.

“Karena aku hampir saja gagal menjaga batasanmu, Kyung.”

Sekali lagi, Kyungsoo dihantam dengan telak.

Ia bungkam. Tak mampu mengeluarkan kata, lupa pada niat awal yang ingin mengobati punggung tangan sang suami. Ketika lelaki Byun itu memasang kembali seat belt dan menyalakan mobil, melanjutkan perjalanan pulang, Kyungsoo masih saja membisu.

“Aku tidak ingin kita membicarakan apapun sebelum mendinginkan kepala. Jangan katakan apapun sampai waktunya tepat.”

Kalimat dingin tersebut, diam-diam menghujam ulu hati Kyungsoo di balik keterdiamannya. Menciptakan rasa perih tak kasat mata.

Ada sesuatu yang menakutinya.

Namun, ia tak bisa memastikan apa ‘sesuatu’ itu.

Jealousy & Mad
End