Seruan lembut yang menginterupsi mengalihkan atensi Kyungsoo dari ponsel di tangan. menarik kurva lembut ketika mendapati panggilan disertai lambaian riang dari langkah-langkah kecil yang tengah berlari menghampirinya.
Ibu.
Kyungsoo paham. Sebutan tersebut rasanya agak rancu untuk ditujukan padanya yang terang seorang laki-laki. Namun, tak ada kebahagiaan yang menandingi rasa membuncah saat panggilan itu terlepas dari ranum gemas sang putra.
“Perhatikan langkahmu, Jisung-ssi,” peringat Kyungsoo dibalas kekehan renyah bocah laki-laki yang kini berdiri di hadapannya sembari menenteng tas bekal.
“Ayo! Ke wahana hiburan!” serunya segera menggamit jemari sang ibu setelah Kyungsoo meraih tas dan bawaannya.
Tarikan penuh semangat dari pemilik langkah yang berusaha bergegas membawa Kyungsoo cukup menular tawa hangat lelaki Do tersebut.
Atensi si kecil Byun berputar. Menoleh lantas menyeringai lebar hingga menampakkan gigi-gigi mungil seorang bocah yang baru saja menyelesaikan masa taman kanak-kanaknya.
“Agar Jisung bisa memalak es krim pada appa!” tuturnya bersemangat.
Memalak, katanya.
Special Chapter – Jisung
—S T A R T —
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
