S2·OLU - Missing

205 26 3
                                    

Loeybee64 Present

A Mini Story of Kyungsoo Fanfiction

Copyright ©12 Sept, 2021.
by LoeyBee64


|

On. L.U

|


2020, 19 May.

"Neo gwaenchanha?"

Atensi Kyungsoo berpindah. Dari permukaan cangkir, di mana isinya baru disesap dan masih terhitung berkurang sepertiga.

"Ani."

Sepasang obsidian Kyungsoo kali ini beralih ke jalanan.

"Kau tahu aku tidak baik-baik saja, Dae-ya."

Sungguh, Kyungsoo paham maksud Jongdae menanyakan hal yang tentu saja sudah ia ketahui jawabannya. Sang teman tengah mengkhawatirkan dirinya. Namun, tidak bisa Kyungsoo pungkiri, ia tak dapat menyembunyikan perasaan yang tengah menggelayutinya saat ini.

"Aku merindukannya," tutur Kyungsoo tanpa peralihan atensi.

"-dan, mengkhawatirkan dia."

"Apa dia baik-baik saja. Apa dia makan dan istirahat dengan teratur. Bagaimana kabarnya. Apa sekarang dia tidak lagi terluka karena memikirkanku."

Semula Jongdae diam saja, mendengarkan penuturan Kyungsoo yang dulu biasanya sulit untuk terbuka.

Hujan rinai yang tengah membasahi Seoul, malam yang kian larut, mungkin cukup mendukung kondisi keduanya yang tengah berada di kedai pinggir jalan. Namun, Jongdae sadar, membiarkan Kyungsoo mabuk dalam keadaan buruk seperti sekarang bukanlah pilihan tepat. Karena lelaki Do itu kini tinggal sendirian di rumahnya.

"... dan berharap, dia menjalani kehidupannya dengan baik sekarang."

"Sungguh? Kau memikirkan itu sekarang?" dan, sekarang Jongdae tak tahan lagi untuk berdiam diri.

"Yaa! Harusnya kau memikirkan dirimu sendiri juga. Jangan hanya dia."

"Lagipula ini tidak sepenuhnya salahmu. Si Byun itu saja yang terlalu keras kepala dan seenaknya berspekulasi."

Kyungsoo menoleh, membungkam cukup lama sebelum kemudian mendengus tawa tipis.

"Tidak sepenuhnya salahku," gumamnya lalu menyesap sekali lagi kopi separuh hangat di cangkir.

"Tetap saja ini salahku, kan?"

Mendadak Jongdae gelagapan. "E-eh, maksudku ... bukan begitu, Kyung-ah."

Benar. Ia tak bermaksud menyalahkan Kyungsoo.

"Tak apa. Lagipula kau benar, Dae-ya."

"Baekhyun salah karena dia berprasangka tanpa mendengarkan penjelasanku lebih dulu. Tapi,"

Ada jeda sejenak yang diberikan Kyungsoo. Tanpa sadar membuat Jongdae tiba-tiba merasa canggung.

"Akulah yang membuat kesalahpahaman ini dimulai."

"Aku salah karena memberikan celah pada Taehyung dan tidak bertindak tegas saat dia bersikap terang-terangan. Salahku karena sempat memikirkannya, dan secara tidak langsung telah mengkhianati perasaan suamiku sendiri. Dan waktu Baekhyun menanyakan perasaanku, bodohnya aku malah merasa gamang."

Sepersekian detik usai melepas isi hati yang sempat mengisi rasa bersalahnya, Kyungsoo membisu sesaat sebelum menghela napas panjang.

"Tapi tak apa. Aku mungkin tidak baik-baik saja, dan berusaha melaluinya semampuku. Apapun pilihan kami ke depannya, kuharap itu yang terbaik untuk Baekhyun."

"Kyungsoo-"

Getaran ponsel Jongdae menginterupsi kedua lelaki tersebut. Mendapati nama yang tertera di layar, menuntun netra lelaki Kim beralih pada sang sahabat.

"Angkat saja. Chanyeol mungkin mengkhawatirkanmu."

Kyungsoo mengangguk dengan ulasan samar kedua sudut bibir, kembali meyakinkan sang sahabat yang tampak ragu untuk beberapa saat.

"Eum. Hubungi aku jika sudah dekat. Hati-hati mengemudi, Chanyeol-ah. Hm, arasseo. Dah ...."

"Chanyeol menjemputmu?" tanya Kyungsoo setelah Jongdae menutup panggilan. Dibalas anggukan singkat sang teman yang kini kembali memberikan atensi penuh padanya.

"Aku akan mengantarmu pulang. Tidak ada penolakan," ujar Jongdae cepat di akhir kalimat menyadari Kyungsoo yang ingin segera menolak.

"Hhh ... arasseo."

"Kyungsoo-ya."

Manik kembar Kyungsoo menoleh. Meletakkan cangkir ke meja setelah menghabiskan kopi miliknya.

"Hm?"

Serta-merta Jongdae meraih jemari Kyungsoo. "Aku ada kapanpun kau butuh, Kyung-ah."

Sekian kali, Kyungsoo mengulas senyuman tipis menanggapi penuturan sang sahabat. Membalas rematan erat Jongdae pada kedua tangannya, mengatakan secara tak langsung ia berterima kasih pada lelaki Kim tersebut.

"Hm, aku tahu. Gomawo."

"Ah, iya. Bagaimana program kalian? Lancar?"

Tak ingin terus-terusan membahas permasalahannya, diam-diam Kyungsoo mencoba mengalihkan topik obrolan mereka.

"Yah, begitulah. Kami sempat pesimis, tapi Chanyeol selalu meyakinkanku."

Usaha Kyungsoo berhasil. Sambil menanti jemputan, kedua sahabat tersebut membicarakan program yang dijalani sang teman bersama suami.

Sementara di dalam sana, dalam pinta tak bersuaranya, Kyungsoo masih mengharap Baekhyun tak lagi terluka.


Missing
End -

On L.U  |  Kyungsoo Fanfiction ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang