Jika mencintai seseorang sejatuh-jatuhnya, maka harus siap jika suatu saat akan terluka sedalam- dalamnya.
Seseorang datang bagaikan sinar fajar, indah dan menenangkan. Perlahan pergi bagaikan senja, tanpa meninggalkan pesan selamat tinggal. Aku benci hujan yang selalu mengingatkan pada sisi gelap, bersandar pada bahu seseorang yang wajahnya belum begitu jelas.Orang itu membawa ku bersamanya, melewati hujan untuk pergi menuju senja, akankah aku melihat senja? Suaranya yang begitu menenangkan, bercerita bagaimana harinya begitu cerah karena ku.
Dia berjanji akan membuat ku untuk berhenti membenci hujan.
AnnYeongG~~ OhaYou GoZaimasUu~
Mimpi panjang telah berakhir, sekarang berhenti berekspektasi karena realita akan tetap berjalan. Segelas susu hangat ada di meja, ditemani roti coklat. Mungkin mimpi semalam adalah efek samping dari maraton drakor.
"Bangun!! Realita ga semanis di mimpi."
Satu roti coklat untuk di kampus dan satunya untuk sarapan, apakah ini mengingatkan tentang seseorang?
Dari gerbang luar terdengar ada yang memanggil."Permisi, maaf Bu saya mau cari Elin ada gak ya?" tanya Bian yang tanpa diundang.
"Hah? Dia kesini? Siapa yang minta? Perasaan kita udah tiga hari gak chatting deh. Gimana nolaknya nih?" tanya Elin dalam hati yang sangat gelisah.
Belum habis dengan segelas susu, tiba-tiba Bu Tuti mengetuk pintu.
TOK TOK TOK!!
"Neng, pacarnya nyariin tuh" kata Bu Tuti yang tidak tau apa-apa.
Tentu saja karena perasaannya yang tidak enak menolak Elin segera keluar, dengan kondisi coklat yang belepotan di sekitar mulut.
Niat Bian itu baik, tapi Elin sukanya negatif mulu. Belum sempat membersihkan sisa coklat yang ada, tangan Elin melayang tepat di pipi Bian dengan cukup keras.
PRAK!!
"Kok gue di tampar sih?" tanya Bian mengelus pipinya.
"LO CABUL BANGET SIH!" protesnya merasa risih.
"Sialan gue dibilang cabul? Lo makan belepotan! Gak selera juga gue sama lo!" jawab laki-laki itu.
"Nanti kalo udah suka repot!" ucap Elin sedikit kesal namun tujuan mengejek.
"Gak mungkin gue suka sama lo! Ini lo mau bareng gak berangkatnya? Gue pegel nih nunggunya!" gerutu Bian tertawa kecil.
Ini tom and Jerry versi wattpad! Mereka gak pernah akur dari pertama kali bertemu. Sampai sejauh ini belum ada salah satu dari mereka yang baper.
Yakin hubungan mereka cuma sekedar Maba dan Seniornya?
Angin berhembus kencang membuat rambut Elin berantakan, Bian itu suka banget cosplay jadi pembalap. SIM aja boleh nembak (Rahasia umum) katanya dulu bercita-cita jadi pembalap nasional.
Tapi gak pernah tercapai karena gak direstui oleh Mami Papinya."Sial rambut gue jadi mode rambutan!" gerutu Elin perlahan.
Elin turun dengan badan yang lemas, biasanya ia naik bus umum. Tapi pagi ini ada tukang ojek yang datang tanpa di undang, mereka berjalan beriringan seperti sepasang kekasih.
Mitosnya kalo bisa deket sama Bian itu adalah keberuntungan, tapi faktanya bagi Elin ini adalah musibah.
"Ini kenapa pada merhatiin gue si? Apa jangan-jangan rambut gue masih berantakan ya?" tanya perempuan itu dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEMBALI SMP (END)
Teen Fiction⚠️ Follow sebelum membaca. "𝙳𝚒𝚗𝚐𝚒𝚗 𝚌𝚞𝚖𝚊 𝚒𝚜𝚝𝚒𝚕𝚊𝚑, 𝚊𝚜𝚕𝚒𝚗𝚢𝚊 𝚁𝚒𝚘𝚗 𝚋𝚞𝚌𝚒𝚗 𝚝𝚒𝚗𝚐𝚔𝚊𝚝 𝚊𝚔𝚞𝚝!!" Cowo yang memiliki julukan sebagai 'beruang kutub' jatuh cinta pada gadis super cuek seperti Elin? Pertemuan singkat di S...