⚠️ Follow sebelum membaca.
"𝙳𝚒𝚗𝚐𝚒𝚗 𝚌𝚞𝚖𝚊 𝚒𝚜𝚝𝚒𝚕𝚊𝚑, 𝚊𝚜𝚕𝚒𝚗𝚢𝚊 𝚁𝚒𝚘𝚗 𝚋𝚞𝚌𝚒𝚗 𝚝𝚒𝚗𝚐𝚔𝚊𝚝 𝚊𝚔𝚞𝚝!!"
Cowo yang memiliki julukan sebagai 'beruang kutub' jatuh cinta pada gadis super cuek seperti Elin? Pertemuan singkat di S...
Seseorang biasanya menilai hanya dari fisiknya, jika ia berparas rupawan sudah pasti mereka pintar.
Hal konyol yang banyak ada di benak setiap orang.
"Ngapain pinter kalo ga cantik!!"
¯ °¤.¸.¤ ¯°
Suara knalpot motor terdengar dari gerbang depan, tanpa ada undangan ia datang bermaksud untuk menjemput.
Kereta kuda kencana yang biasa ia tunggangi sudah menunggu.
Bukan untuk menjemput Elin tetapi Alvani sang pacar!
"Sayang kenapa naik motor sih? Panas tau!" kata Vani sambil mengeluh.
"Kamu kan tau mobil aku udah diambil sama bokap buat kerja, kamu ga mau naik motor?" tanya Bian merayu pacarnya.
"Enggak! Panas! Tapi kalo kamu mau nganterin aku belanja ya harus mau!" jawab Vani terpaksa.
Meskipun panas tapi mereka tetap saja bermesraan di jalan. Tanpa memikirkan orang disekitar, mereka tanpa malu berpelukan diatas motor dengan kecepatan tinggi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hiburan seperti ini adalah hal yang biasa bagi Bian, uang hanya seperti daun yang jatuh.
"Sayang aku mau beli itu."
Mampir sejenak di toko baju, hanya menghabiskan RP.1.000.000 uang yang kecil bagi Bian.
"Mau makan ga sayang?" tanya Bian mengeluarkan dompet tebalnya.
"Mau banget!! Jangan yang murahan ya sayang!!" jawab Vani penuh antusias.
Hampir setengah jam mereka hanya berputar-putar untuk mencari tempat makan yang sesuai.
Akhirnya keputusan berakhir di restoran bintang lima yang jaraknya dari mereka hanya 100 langkah.
"Sayang aku maunya daging!! Pokoknya yang mahal!!" lontar Vani bagaikan orang yang tidak makan selama 1 Minggu.
Saat sedang berada pada bagian palingg enak, tiba-tiba Bian teringat akan skripsi.
"Mampus gue udah semester 4, udah harus mikirin skripsi!" batinnya.
"Sayang kamu kenapa sih?" tanya Vani.
"A-aku keinget skripsi!" jawabannya terbata-bata.
"Yaampun ga usah dipikirin lah! Suruh aja temen atau adik kelas kamu bikin. Nanti bayar aja! Gampang kan?" usul Vani yang seperti meyakinkan.
Otak dan hati terkadang memang tidak sejalan, ada sebagian diri yang terhasut oleh setan.
"Wah ide bagus tuh! Tapi kalo minta tolong temen pasti gak akan mau, apa minta dibuatin sama adik kelas aja ya?" kata Bian tanpa rasa bersalah.
