I love you </3

698 60 10
                                    

Kamu memang tidak mendorongku pergi. Namun kamu juga tidak berjuang menjaga ku tetap disini.

-Elin Zyian

Seminggu setelah Bian dan Vani resmi jadian, kini hubungan mereka harus disembunyikan. Pacarnya ada 2, yang satu tipikal perempuan mandiri si penggila belajar dan yang satunya adalah tipikal perempuan manja, tidak bisa melakukan apapun sendiri. Suka belanja layaknya perempuan lain, menjadi selingkuhan adalah pilihan yang sulit. Tetapi menurut Vani ini sangat menyenangkan.

Belanja bulanan terpenuhi, tidak seperti saat mereka putus. Vani harus ekstra hati-hati dalam menjalani hubungan ini.

Vani melihat ke arah jam.

15:00 WIB

"Oh pasti Bian lagi sama pacarnya. Sekarang kan jamnya anak kampus, Bian juga sayangnya sama gue, gak sama tuh cewek. Salah sendiri bego jadinya gampang dimanfaatin," pekik Vani.

Vani belum pernah bertemu Elin tetapi ia sudah dapat menggambarkan seperti apa sosok perempuan itu.

"Sumpah ya kenapa habis putus dari gue, seleranya Bian jadi turun kasta? Kenapa dia mau sama cewek jelek kayak si Elin, penampilan aja gak diperhatiin. Apaan kali yang dipikirin nilai mulu, dia kira nanti kalo udah nikah ilmunya dipake? Cewek mah di dapur aja, masak. Kasih keturunan habis itu nikmatin harta suami. Goblok!! Ck."

Vani asik duduk di atas kasur sambil menata riasan wajah. Parfum menjadi bagian terpenting, Vani mulai mengoleksi beberapa jenis parfum dari brand terkenal. 3 hari yang lalu saat Vani dan Bian jalan-jalan, lelaki itu memberikan hadiah karena Vani mau kembali di hidupnya.

"Oh ini kan hadiah dari Bian. Kalo gak mahal ya gue ogah nerima, bisa gatel badan gue mana mau sama barang murahan."

Terbesit ide gila di otaknya. Tiba-tiba Vani sangat ingin bertemu Bian, tidak peduli ini jam berapa ia segera bersiap pergi ke kampus. Menyadari akan pergi kemana, Vani sengaja menggunakan pakaian sedikit sopan. Tetapi tidak menutupi lekukan tubuh, ia ingin jadi pusat perhatian.

Vani menunggu di depan gerbang, sudah dapat ditebak siapa yang akan datang. Sekitar 10 menit menunggu benar saja Elin datang dengan menggendong tas tak lupa juga setumpuk makalah.

"Oh jadi cewenya Bian yang itu? Jelek. Pendek. Kalah banget sama gue, CK."

Tak lama setelahnya Bian datang menawarkan tumpangan. Keduanya terlihat begitu dekat, Elin memeluk pundak lelaki itu dari belakang. Suasana saat ini menjadi sangat panas, Vani hanya bisa menikmati kemesraan mereka. Bersama rasa cemburu Vani ingin sekali memukul perempuan yang sedang bersama Bian.

Mengikuti kemana perginya mereka, sampai saat Elin dan Bian sedang makan berdua. Vani juga ada di sana.

Restoran bintang 5 bergaya Korea, ini pertama kalinya Vani merasa cemburu. Tidak disangka ternyata hubungan mereka sudah sejauh ini.

"Kamu mau pesan apa sayang?" tanya Bian.

Seorang pelayan datang memberikan daftar menu.

"Best seller di sini apa mbak? Aku mau itu aja ya, mau dua."

Elin tercengang melihat harganya. Makan di sini sama saja dengan biaya hidupnya selama 1 bulan. Orang-orang yang datang juga bukan seperti biasanya, saat Elin memandang pengunjung yang datang. Terlihat aura mahal, kalau bisa memilih. Mungkin Elin lebih ingin makan di pinggir jalan.

KEMBALI SMP (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang