7

35 5 0
                                    

Vote sebelum membaca!

Jam telah menunjukkan pukul sembilan malam, terhitung sudah lebih dari satu jam Freya mencoba untuk tidur, namun matanya menolak untuk terpejam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam telah menunjukkan pukul sembilan malam, terhitung sudah lebih dari satu jam Freya mencoba untuk tidur, namun matanya menolak untuk terpejam. Pikirannya berkelana bertanya-tanya, bagaimana keadaan orang tua Safira.

Seusai pemotretan sore tadi, Daniel mengantarkan Freya untuk pulang ke rumahnya. Sebenarnya Freya berniat untuk ikut ke rumah sakit, menjenguk orang tua Safira. Namun Daniel mencegahnya, cowok itu mengatakan bahwa, Freya harus istirahat di rumah, nanti jika orang tua Safira telah sadar, Daniel akan menelponnya.

Hingga saat ini Daniel belum menghubunginya sama sekali, Freya juga telah mengirimkan pesan pada Daniel, tapi belum ada balasan. Kegelisahan Freya membuat gadis itu tidak bisa memejamkan mata, padahal tubuhnya sangat letih, namun matanya tidak mau diajak bekerjasama.

Panjang umur! Akhirnya Daniel menelponnya. Dengan satu kali gerakan Freya mengangkat panggilan itu.

"Halo, Daniel."

"Halo, Sayang. Maaf baru sempat telpon kamu. Suasana rumah sakit nggak kondusif."

"Iya, Daniel. Aku ngerti kok, terus gimana sama keadaan Tante Mita dan Om Reza?"

Hening selama beberapa saat. Freya mengernyit heran saat Daniel tidak memberikan respon apa-apa. Padahal ia sudah penasaran hingga tak bisa tidur gara-gara memikirkan hal tersebut.

"Daniel .... "

"Mereka tidak tertolong."

Pernyataan Daniel membuat Freya bungkam selama beberapa detik. Berita yang baru saja didengarnya membuat Freya begitu shock. Ia tak bisa membayangkan bagaimana perasaan Safira, pasti gadis itu benar-benar terpukul sekarang.

"Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Separah itu kecelakaannya?"

"Mobil yang dikendarai Om Reza nabrak truk di depannya yang ngerem secara mendadak, terus mobil Om Reza ditabrak mobil travel dari arah belakang."

"Tabrakan beruntun. Terus Safira gimana, Niel?"

"Dia pingsan setelah mendengar kalo orang tuanya nggak ketolong. Sampai saat ini dia juga belum sadar."

Freya membuang napas kasar. Ia tak menyangka jika Safira harus menjadi yatim piatu di usia yang masih sangat muda, bagaimana gadis itu bisa menjalani kehidupan pasca kepergian orang tuanya? Pasti sangat berat. Padahal baru seminggu yang lalu mereka mengadakan birhday party untuk Safira, dan hari ini tanpa diduga mereka mereka meninggalkan dunia dengan cara tragis. Rencana Tuhan memang tidak ada yang bisa menebak.

"Sayang, kamu masih di sana?"

"Iya, Niel. Aku masih shock denger kabar ini."

"Iya, aku ngerti. Sekarang nggak usah dipikirin lagi, ya. Kamu istirahat aja, aku tau kamu kecapekan."

About Us Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang