Siwon meminta Kyuhyun untuk tidak menjemput Darren. Ia yang akan melakukannya sendiri.
Ia menunggu di dalam mobilnya Kyuhyun di depan sekolah, ia sengaja menggunakan mobil Kyuhyun. Darren berjalan keluar dan menghampiri mobil kyuhyun. Lalu saat membuka pintu mobil, ia melihat daddynya. Ia pun menutupnya kembali.
Melihat putranya berjalan pergi, Siwon pun turun dari mobil dan mengejar anak kecil berusia hampir 6 tahun itu.
"Kamu mau kemana?" Tanya Siwon
Darren terus berjalan tanpa mau menjawab daddynya.
"Choi Darren, kamu jangan menguji kesabaran daddy. Masuk ke mobil" ujar Siwon, ia tahu ia tidak bisa mengancam lagi. Karena semua orang sedang menentangnya.
"I hate U" bentak putranya.
"Kamu jangan terus menentang daddy" ia memegang tangan putranya
"Aku mau mommy. Kembalikan mommyku"
"Mommymu sudah mati" ujar Siwon dan di tengah jalan itu putranya menangis sambil memukulnya.
"Aku membencimu, membencimu. Biarkan aku pergi dengan mommy"
"Tidak, kamu putra daddy. Kamu harus bersama daddy" ujar Siwon
Darren melepaskan tangan Siwon dan berjalan ke arah yang berlawanan dengan mobil Siwon. Dan Siwon mengangkat putranya itu tanpa peduli ia meronta dan menjerit.
"Mommy tidak akan pernah memaksaku. Mommy tidak seperti ini" ujar Darren
***
Yoona memutuskan berlibur ke Jeju menikmati musim gugur disana. Sudah hampir 6 tahun ini ia tidak pernah berlibur, sejak ia merawat Darren. Siwon tidak pernah membawanya pergi berlibur. Dan tidak mengijinkan ia membawa Darren pergi. Ia dan Darren hanya boleh keluar dari rumah untuk belanja.
Walaupun orangnya disini, tapi hatinya masih di Seoul memikirkan keadaan Darren. Ia sudah seminggu tidak melihat putranya itu.
Ia duduk di pinggiran pantai, saat menatap ponselnya. Lalu ia mengetik sebuah pesan untuk Siwon.
To : Boss Choi
Surat cerainya sudah aku kirim ke rumah. Gomawo.Lalu ia juga akan memberikan kabar ke eomma mertuanya.
To : Eomma Choi
Eomma,,Baru satu kata itu diketik, sebuah panggilan masuk. Ia berharap itu Siwon, tapi ternyata Sehun yang meneleponnya.
"Ne sehun, ada apa?" Tanya Yoona saat menjawab panggilan itu.
"Kamu gila noona, kenapa harus bercerai?" Tanya Sehun, ia berada di rumah Siwon bersama eommanya untuk menjemput keponakannya itu. Sudah seminggu ini darren tidak mau mengatakan apapun. Ia cukup khawatir, jadi ia datang untuk membawanya pulang ke rumah eommanya. Lalu ia menerima paket tentang surat cerai itu.
"Mianhae,"
"Noona, kamu tahu dar,," Sehun belum selesai bicara, tapi dipotong oleh eomma choi
"Eomma menghargai keputusanmu yoong. Apapun yang membuatmu bahagia, lakukan saja" ujar eomma choi dan ia mengakhiri panggilan itu.
"Eomma gila?" Ujar Sehun "eomma tidak melihat bagaimana Darren? Jika hyung dan noona bercerai, itu artinya noona tidak akan kembali, lalu darren harus bagaimana?"
"Eomma melihat bagaimana perasaan itu tumbuh di hati yoona" ujar nyonya choi
"Eomma pikir semua orang berhati batu seperti hyung"
"Kamu tidak mengerti, karena pada akhirnya ia akan lebih terluka. Lebih baik ia pergi saat ini"
"Jika noona mencintai hyung. bukankah itu bagus eomma, kenapa mereka harus berpisah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Breath
FanfictionJika aku yang menyerah, tidak akan ada yang terluka selain diriku. Kalian bisa berbahagia, aku tidak pernah menyalahkan kalian. ~Im Yoona Maaf, akhirnya aku harus menyakitimu lagi. ~Choi Siwon