Yoona memberikan payung ke Siwon.
"Kamu menginaplah di hotel dulu oppa" ujar Yoona sambil memayungi Siwon
"Kamu masuklah. Oppa tidak apa-apa"
"Aku sudah bookingkan kamar untuk oppa. Besok aku dan darren akan mencari oppa kesana" ujar Yoona, siwon menatapnya "Berikan appa sedikit waktu"
"Asalkan kamu memberikan oppa kesempatan, semua sudah baik-baik saja" ujar Siwon, ia memegang tangan Yoona "Jika aboenim ingin memukul oppa, oppa terima"
"Kalian berdua basah kuyup. Masuklah" ujar nyonya im "masalah si tua itu, biar eomma yang atasi saja. Kamu ajak siwon ke kamar yoong"
"Ne eomma" ujar Yoona
"Gomawo eommunim" ujar Siwon
"Jangan kecewakan eomma" nyonya im menepuk pelan lengan menantunya itu. Siwon mengangguk.
***
Tuan Im tidak bersedia bergabung dengan mereka di meja makan. Apalagi setelah pertengkaran dengan putrinya tadi. Ia memilih duduk di ruang kerjanya.
"Siwon a, kamu temani darren tidur dulu. Lihat dia sudah mengantuk. Eomma kangen dengan putri eomma, bolehkah ia disini bersama eomma sebentar?" Ujar nyonya Im setelah selesai makan malam.
"Ne eommunim" ujar Siwon dan ia mengajak darren ke kamar.
"Sayang, appamu selalu mendengarkanmu. Antarkanlah makanan untuknya" ujar nyonya im
Yoona mengangguk.
Ia membawa sepiring nasi dan segelas air putih menuju ruang kerja appanya. Tuan im tidak mau menatapnya,
"Appa makanlah" ujarnya sambil meletakkan makanan itu di meja appanya
"Keluarlah" ujar tuan im
"Appa, tidak bisakah memberikan kami satu kesempatan?"
Siwon yang sudah menidurkan putranya, ia bermaksud mencari tuan im untuk bicara. Tapi ia di depan sana mendengar pembicaraan ayah anak itu.
"Bagaimana bisa appa melihat putri appa disakiti lagi dan lagi? Bahkan ia tidak tahu jika kamu harus menggugurkan anakmu karena dia, dia bahkan mengatakan padamu jika ia tidak menginginkanmu. Bagaimana appa bisa membiarkanmu bersamanya lagi?"
"Appa,,"
"Appa memang jahat, appa kejam. Kadang appa berpikir mungkin ini karma appa. Tapi appa tidak pernah memperlakukan imomu seperti itu, appa mungkin seumur hidup ini tidak bisa mencintainya tapi appa tidak pernah menyentuhnya lalu membuatnya kehilangan seorang anak" tuan im menangis, yoona menghampirinya "Maafin appa, maaf, tapi appa hanya bisa mencintai eommamu seorang. Itu mengapa appa takut kamu menjadi istri sambung dari pria yang kehilangan istrinya karena kematian. Appa tahu jelas bagaimana perasaan pria itu. Appa tidak ingin kamu tersakiti"
Tuan im memeluk putrinya. Yoona menangis. Ia memeluk appanya juga.
"Aku tidak bisa meninggalkannya begitu saja karena Darren. Aku sangat menyayanginya appa, berikan aku sedikit waktu, aku akan jelaskan pada Darren" ujar Yoona
"Maafkan appa, tapi appa tidak ingin kamu terluka lebih parah lagi" ujarnya
"Aku akan dengarkan appa. Appa tenang saja"
Siwon membatalkan niatnya untuk masuk. Yoona tidak akan kembali padanya.
***
Yoona masuk ke kamar, ia melihat Siwon tidur di sofa kamarnya. Ia pun mengambil selimut dan menyelimutinya. Ia duduk di lantai menatap pria itu cukup lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Breath
FanfictionJika aku yang menyerah, tidak akan ada yang terluka selain diriku. Kalian bisa berbahagia, aku tidak pernah menyalahkan kalian. ~Im Yoona Maaf, akhirnya aku harus menyakitimu lagi. ~Choi Siwon