Breath-6

810 82 4
                                    

Dua bulan Yoona meninggalkan Seoul, lebih tepatnya meninggalkan Siwon dan Darren. Siwon belum mencarinya lagi sejak kembali dari Jeju, tapi Minho sering memberinya kabar. Melihat Yoona baik-baik saja dan tampak bahagia, ia cukup tenang. Ia setiap hari mengirimi yoona kabar tentang darren dan foto putranya itu.

Darren menjadi lebih pendiam, dia hanya akan menjawab saat Siwon bertanya dan dia sering mengurung diri dalam kamar.

Siwon juga tanpa ahjumma di rumah, ia harus menyiapkan semuanya sendiri. Hanya saja ia memakai jasa pelayan dari rumah aboejinya untuk membereskan rumah dan mencuci pakaian. Ahjumma jung bekerja di rumah tuan choi dan tidak mau kembali ke rumah siwon.

Seperti biasanya Siwon menyiapkan sarapan di dapur sambil menunggu Darren selesai mandi. Pagi ini, setelah ia selesai bersiap-siap pun darren belum tampak.

Ia pun masuk ke kamar putranya. Darren sama sekali belum bangun. Ia menghampiri putranya dan sangat terkejut saat memegang tubuh putranya itu. Ia demam, sampai seluruh tubuhnya terasa mendidih.

"Darren, sayang" ia memegang pipinya berusaha membangunkan putranya itu. Karena tak ada respon, ia segera menggendongnya dan berlari ke rumah sakit.

***

Dokter menangani Darren dan ia menelepon eommanya, tidak dijawab. Ia tidak menelepon Sehun karena adiknya tengah berlibur dan tidak ada di rumah. Lalu ia memutuskan menelepon ke telepon rumah.

"Yeoboseo" sapa ahjumma jung

"Ahjumma, aku Siwon" ahjumma akan mengabaikannya tapi Siwon lebih dulu bersuara "Darren demam tinggi, aku tidak tahu harus bagaimana"

Ia menahan tangisnya

"Tuan dimana?"

"Rumah sakit. Ahjumma tolong aku" ujarnya

Ahjumma ingin mengabaikannya tapi memikirkan jika dulunya ia yang merawat pria itu, ahjumma tidak tega juga. Apalagi tuan dan nyonya choi juga sedang tidak ada di Seoul.

"Ahjumma kesana" ujar ahjumma jung

"Gomawo ahjumma"

Tanpa butuh waktu lama, ahjumma jung tiba. Darren sudah dipindahkan ke ruang perawatan. Siwon duduk disamping putranya tampak begitu lesu.

"Dokter mengatakan Darren terkena campak, aku bahkan tidak tahu jika putraku sakit" ujar Siwon

"Darren akan baik-baik saja"

"Jika ada yoona, darren tidak akan sakit" ujarnya dan air matanya menetes

"Apa sudah kabarin nona?"

Siwon menggeleng

"Yoona tidak akan kembali, dia tidak bahagia denganku. Aku juga tidak ingin ia kembali karena terpaksa" ujarnya

"Nona harus tahu Darren sakit. Mungkin darren juga terlalu merindukannya. Tuan mengalahlah sedikit"

"Dia mengatakan tidak bahagia, bagaimana aku bisa memaksanya?"

"Mommy, mommy" Darren mengigau dalam tidurnya.

"Sayang," siwon memanggilnya dan ia terus menyebut mommy.

***

Sudah dua hari, Darren bahkan belum membuka matanya. Siwon juga tidak beranjak sama sekali.

Ahjumma yang menemani mereka, ia tidak tahan lagi, lalu ia mengeluarkan ponselnya dan memfoto Darren secara diam-diam. Lalu ia menelepon Yoona,

"Ne ahjumma" sapa Yoona

"Nona sedang dimana? Apa ada di Seoul?"

"Kebetulan aku akan ke Seoul bersama Sehun. Ada apa ahjumma?"

BreathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang