Breath - 23

569 60 4
                                    

Yoona mengirimi suaminya fotonya saat tiba di Swiss. Ia dan Rose memutuskan untuk menaruh barang mereka di hotel lebih dulu sebelum menemui Darren.

"Aunty, gomawo sudah memberikan aku kesempatan untuk dekat dengan Darren oppa" ujar Rose,

Yoona memegang tangannya, dan tersenyum.

"Asalkan kamu berjanji tidak akan menyakiti hati putra aunty, aunty akan mendukungmu"

"Aku janji" ujarnya

"Gomawo" ujar yoona

"Aku sudah mendapat alamat oppa, apa kita berangkat sekarang aunty?" Tanya rose

"Ayo, aunty sudah merindukan bayi besar aunty" ujar yoona, sudah hampir satu bulan juga ia tidak bertemu dengan Darren.

***

Keduanya tiba di sebuah rumah cukup di pedalaman. Hanya saja pemandangannya begitu indah,

Yoona meminta Rose menemui darren lebih dulu, mereka juga banyak hal yang harus dibicarakan. Tapi Darren keluar dari rumahnya dengan merangkul seorang gadis, yoona tentu sangat mengenali siapa gadis itu, tapi tidak dengan rose.

"Aku sudah katakan aku memiliki kekasih sehingga aku tidak mungkin bersamamu. Adikku cukup baik untukmu, kalian lebih cocok" ujar Darren

"Aku,,"

"Pergilah, jangan temui aku lagi" ujar darren, rose berbalik dan menangis. Yoona pun keluar dari mobil untuk menemui darren.

"Aunty bicaralah dengan oppa. Aku sudah selesai" ujarnya menahan air matanya.

"Mommy" darren menyapa mommynya saat melihat yoona

"Aunty" sapa gadis itu yang merupakan putri bungsu Sehun.

"karen, kamu masuk ke dalam dulu. Aunty harus bicara dengan oppamu" ujar yoona dan gadis itu mengangguk.

"Mom, kenapa kesini?"

"Kamu masih ingat memiliki mommy?" Tanya yoona "bahkan kamu tidak mau menjawab telepon dari mommy"

"Mianhae mom" ujarnya. Yoona memeluknya.

"Kamu tidak tahu mommy merindukanmu"

"Aku juga merindukan mommy hanya saja aku terlalu malu bertemu mommy lagi"

"Kamu anak mommy sayang, kenapa malu?" Darren menangis dalam pelukan wanita yang sangat ia sayangi itu. Ia terlalu malu bertemu dengannya, karena ia penyebab mommynya harus terluka.

"Sayang, katakan pada mommy. Apa yang membuatmu melarikan diri? Siapa yang membuatmu sedih?"

"Mom, jika dulu tidak ada aku, apa mommy akan menikah dengan daddy?" Tanya Darren

"Sayang, ada atau tidaknya kamu, mommy pasti akan menikah dengan daddy juga karena daddy dan mommy sudah berjodoh. Jika tidak berjodoh, dengan adanya kamu juga tidak mungkin kami akan menikah"

"Tapi daddy,"

"Sayang, katakanlah apa yang membuatmu sedih?"

"Jika aku bicara, aku takut mommy semakin terluka" ujarnya

"Mommy lebih terluka saat melihat anak mommy seperti ini. Mommy tahu ini bukan yang kamu inginkan" ujar yoona

"Aku tidak tahu bagaimana cara mengatakannya mom" yoona menghapus air mata putranya itu.

"Sayang, mommy mendengarkanmu"

Darren memilih diam

"Apa karena daddy memberi uang ke wanita lain?"

BreathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang