"Darren, ayo kita pergi makan yang enak" ajak Sehun saat melihat keponakannya masih meratapi nasib kehilangan mommynya
"Aku tidak mau uncle"
"Jangan khawatir, daddymu sudah pergi menjemput mommy" ujarnya berusaha membujuk Darren
"Aku tidak mempercayai daddy. Daddy tidak bisa diandalkan, dia hanya membuat mommy sedih. Seharusnya aku yang pergi menjemput mommy" ujar Darren
"Biarkan daddy minta maaf pada mommy dulu. Jika diperlukan, nanti darren baru kesana" ujar Sehun
"Mommy sering menangis diam-diam tiap malam karena daddy. Kalau tidak pulang mabuk pasti akan selalu memarahi mommy" ujar Darren, ia menghapus air matanya "Mommy pasti kabur karena daddy mendorongnya sampai jatuh saat itu"
"Sayang, jika mommy kembali, jangan ingatkan mommy tentang itu lagi ya. Biarkan mommy memulai semua yang baru dengan kalian"
Darren mengangguk
"Aku khawatir mommy tidak akan kembali karena tidak bisa memaafkan daddy" ujar Darren dan Sehun tersenyum
"Mommy berhati lembut, dia pasti memaafkan daddymu" ujar Sehun
"Semoga saja. Tapi sepertinya akan susah karena biasanya mommy dan daddy bertengkar, mommy tidak akan pernah pergi"
***
Siwon mendatangi tempat Yoona menginap. Ia mengetuk pintu tanpa mengatakan apapun dan kemudian Yoona membukanya.
Saat melihat Siwon, Yoona terkejut. Ia pun akan menutupnya kembali.
"Yoong,," Siwon berusaha menahan pintu kamarnya. Dan ia berhasil masuk ke dalam.
"Aku sudah mengirimkan surat cerainya. Jangan ganggu aku lagi" ujar Yoona, ia masih memegang pintu yang terbuka, berharap Siwon keluar dari kamarnya.
"Aku tidak akan menceraikanmu"
"Kamu meminta aku menandatanganinya dan sekarang aku sudah lakukan permintaanmu, apa lagi?" Yoona berbicara dengan nada cukup tinggi. Ia sangat marah.
"Aku mau kamu pulang denganku,"
"Tidak" nada yoona merendah
"Yoong,," keduanya menatap ke arah suara. Seorang pria masuk, Siwon pernah melihat pria ini beberapa kali. "Aku melihat pintumu terbuka"
"Gwenchana, masuklah" ujar Yoona
"Kamu tidak mau pulang dan disini bersama pria lain?" Tanya Siwon dan Yoona mengangguk
"Aku rasa apapun yang aku lakukan, tidak ada hubungan denganmu lagi. Kita aniy, aku dan kamu sudah bercerai, aku sudah menandatangani surat cerai yang kamu berikan" ujar Yoona
"Tuan, maaf bisakah anda keluar dari kamar istriku? Ada sedikit hal yang harus kami bahas" ujar Siwon pada Minho. Yoona meminta minho tetap disana saja.
Siwon dengan kesal mengeluarkan surat cerai mereka dan mengoyaknya di depan Yoona.
"Kamu masih istriku" ujar Siwon
"Tidak,," ujar Yoona "Aku sudah berkencan dengan pria lain, jadi kamu keluarlah. Jangan mengganggu kami"
Siwon menarik yoona mendekatnya dan menciumnya. Ini pertama kalinya Siwon menciumnya dalam keadaan sadar.
"Jika kamu tidak menyuruhnya keluar, maka aku akan menidurimu di depannya" bisik Siwon
"Kamu yang keluar!!" Ujar Yoona sambil mendorong Siwon menjauh.
"Yoong, tampaknya kalian butuh bicara. Nanti telepon aku saja" ujar Minho dan ia bergegas keluar. Ia tahu bagaimana perasaan Yoona pada suaminya itu.
***
Yoona duduk di sisi yang berjauhan dengan Siwon. Mereka saling membelakangi, keduanya duduk di pinggiran kasur.
"Darren merindukanmu, dia bahkan tidak berbicara denganku sejak kamu meninggalkannya. Dia tidak makan dengan baik" ujar Siwon, ia memutar cincin pernikahannya dengan tifanny dulu yang masih melekat di jarinya.
"Aku tidak akan kembali,"
"Maaf, aku bahkan tidak tahu kamu hamil"
"Aku sudah kehilangannya, jadi tidak masalah lagi" ujar Yoona "Pulanglah, darren lebih membutuhkanmu daddy kandungnya daripada aku, aku hanya pengasuhnya lalu menikah denganmu dan ia memanggilku mommy. Cepat atau lambat ia akan sadar tidak begitu membutuhkanmu dan tidak menginginkanku lagi, kamu cukup memberinya waktu dan lebih memperhatikannya"
"Tapi aku membutuhkanmu dan aku menginginkanmu" ujar Siwon
Yoona tertawa mengejek.
"Siwon a, aku tidak pernah menyalahkanmu. Aku dan kamu memang tidak seharusnya terikat dalam hubungan seperti itu. Pulanglah, jangan merendahkan dirimu memohon padaku, aku tidak sepantas itu. Kamu bisa mendapatkan wanita lebih baik seperti Tifanny, untuk menjadi mommy dari anakmu. Aku tidak bisa"
Siwon menghampirinya dan ia berjongkok di depan wanita itu, ia memegang tangan yoona. Wanita itu tidak meneteskan air mata sedikit pun, tapi wajahnya begitu dingin. Bahkan ini pertama kalinya wanita itu memanggilnya dengan namanya.
"Yoong, jika kamu tidak bisa menerimaku, aku mohon pikirkanlah Darren" ujar Siwon
"Aku akan menjenguknya, aku akan menjelaskan padanya. Aku akan kembali kesana dan berpamitan dengannya, kamu tenang saja" ujar Yoona dan ia melepaskan tangannya dari Siwon "Aku tidak ingin terlibat dalam hubungan ini lagi, tidak ingin terlibat denganmu lagi"
"Karena mantan calon suamimu itu?"
Yoona memilih mengangguk
"Aku tidak akan melepaskanmu untuknya," ia memegang tangan Yoona lagi
"Jika kamu tidak menceraikan aku, maka aku yang akan menceraikanmu" ujar Yoona
"Yoong, bisakah kamu jangan begitu? Berikanlah aku satu kesempatan lagi untuk menebus semua kesalahanku. Maafkan aku,,"
"Aku bahkan tidak pernah kembali ke Busan untuk bertemu dengan appaku, karena aku memilihmu dulu sehingga aku takut bertemu dengannya karena aku sudah salah dengan pilihanku. Aku lebih memilihmu daripada appaku, dan yang aku dapat hanya luka. Aku tidak mungkin memilih bersamamu lagi dan meninggalkan appaku yang tidak pernah menyakitiku" ujar Yoona
"Aku janji padamu yoong, aku akan membuktikan bukan pilihan yang salah. Aku mohon berikanlah aku satu kesempatan"
"Kesempatanmu selalu ada selama ini tapi tidak setelah kamu menyebabkan aku kehilangan babyku. Setelah kamu mengatakan jika kamu tidak menginginkan anakku" ujar Yoona dan ia memaksa Siwon berdiri, "Dua minggu ini juga tidak mudah untukku berpisah dari Darren yang sudah aku anggap sebagai anak kandungku selama ini, tapi kamu yang memaksaku mengambil jalan ini. Sekarang aku sudah merelakannya, maka berhentilah menggangguku lagi"
"Yoong, kamu benar menyerah atas Darren? Kamu tidak menyayanginya lagi?" Tanya Siwon
"Kamu kembalilah ke Seoul. Aku akan kesana beberapa hari lagi untuk menyelesaikan perceraian kita. Aku akan menemui Darren juga. Kamu tenang saja" ujar Yoona
"Jika kamu masih ingin berlibur, aku akan menemanimu disini lalu kita kembali ke Seoul bersama" ujar Siwon dan ia berusaha mengenggam tangan Yoona "Aku telah bersalah padamu, aku tidak akan menyerah begitu saja. Aku akan menggantikan 3 tahun ini dengan memberimu kebahagiaan di sisa hidupku yoong"
"Aku yakin kamu memang pria baik, kamu hanya tidak baik padaku. Maka kamu carilah wanita lain saja" ujar Yoona
"Tapi aku hanya menginginkanmu yoong. Aku mencintaimu dan aku takut mengakuinya, aku takut mengkhianati tifanny" ia membenamkan wajahnya di tangan Yoona, dan Yoona merasakan air matanya membasahi tangannya. Yoona menepuk pelan pundak Siwon.
"Sekarang kamu tidak akan mengkhianatinya lagi karena aku tidak menginginkan perasaanmu dan aku tidak akan menggantikan posisinya. Darren akan bangga padamu, kamu tidak pernah menggantikan mommynya dengan siapapun" ujar Yoona, ia berdiri "Jika kamu ingin disini, aku akan keluar"
Yoona meninggalkan Siwon yang masih menangis dan ia berusaha untuk tidak peduli. Ia bahkan tidak menatap ke belakang sama sekali.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Breath
FanfictionJika aku yang menyerah, tidak akan ada yang terluka selain diriku. Kalian bisa berbahagia, aku tidak pernah menyalahkan kalian. ~Im Yoona Maaf, akhirnya aku harus menyakitimu lagi. ~Choi Siwon