Breath-10

740 74 4
                                    

Yoona berbalik dan mendorong Siwon untuk melepaskan pelukannya.

"Yoong," ia memegang tangan Yoona

"Aku memang ingin memperbaiki semuanya denganmu untuk Darren. Tapi, aku tidak bisa, appaku tidak membiarkan aku bersamamu lagi. Kali ini aku ingin mendengarkan appaku, karena ia satu-satunya orang yang mendengarkan aku juga" ujar Yoona "Beberapa saat kita juga sudah pernah berpisah, semuanya baik-baik saja. Aku rasa Darren juga semakin besar untuk mengerti semuanya"

"Yoong a, kita bisa buktikan pada appa"

"Appa pria yang tegas dan ia tidak bisa tergoyahkan. Itu alasan ia menatap semua pria itu sama sepertinya, dan itu alasan ia tidak ingin aku bersamamu, baginya kamu hanya bisa mencintai satu wanita dan itu tifanny"

"Aku mencintainya, itu benar. Karena dia istriku dan eomma dari putraku. Tapi dia masa laluku. Masa depanku itu kamu dan anak-anak kita nantinya," ujar Siwon

"Sayangnya mungkin aku tidak akan pernah bisa memberikan apa yang kamu mau, aku tidak bisa memberikanmu anak setelah kehilangan saat itu" ujar yoona, ia memegang tangan Siwon "Aku bisa melihat bagaimana kamu mencintainya," ia menatap cincin itu

Siwon melepaskannya dan melemparkan ke laut di belakang Yoona

"Maaf jika aku tidak melepaskannya walaupun bersamamu. Maaf" Siwon mengeluarkan sesuatu dari sakunya dan ia berlutut dan membuka kotak kecil yang ia pegang. "Bersediakah kamu menikah sekali lagi denganku yoong? Aku bersumpah tidak akan mengecewakanmu lagi. Aku tidak akan menyakitimu lagi"

"Appaku tidak menyukaimu,"

"Aku akan buktikan pada aboenim kalau aku akan menjadi suami yang mencintaimu" siwon menatapnya dan ia melihat keseriusannya.

"Aku takut akan kecewa lagi. Melihat kamu yang selalu memakai cincin pernikahanmu yang dulu membuatku sesak. Aku takut kamu akan sama seperti appaku, hanya mencintai istri pertamamu dan menganggapku sebagai pengasuh anakmu"

"Aku minta maaf untuk semua yang aku lakukan ini selama 5 tahun ini" ujar Siwon "aku membuatmu tidak bahagia selama ini, maafkan aku. Aku akan menggantikannya dengan membahagiakanmu di sisa hidupku"

"Aku kemungkinan besar tidak akan menjadi istri sempurna untukmu lagi" ujar Yoona, ia menangis. "Keguguran kemarin sudah melukai rahimku,"

"Aku tidak peduli walaupun kamu tidak bisa memberikan aku anak lagi. Aku akan tetap bersamamu dan mencintaimu" ujar Siwon, ia berdiri dan menghapus air mata istrinya itu "aku juga akan hadapi appamu dan buktikan aku pantas menjadi suamimu"

"Jika oppa menyakitiku lagi, aku akan pergi sampai oppa tidak bisa menemukan aku" ujar yoona dan siwon mengangguk

"Tidak akan terjadi lagi" bisik Siwon dan ia menunjukkan cincin itu "Bersediakah menikah denganku lagi nyonya choi?"

Yoona meneteskan air mata sambil tersenyum bahagia. Ia mengangguk. Siwon memasangkan cincin yang baru itu ke jari manis yoona. Ia memang sudah sangat berdosa pada yoona. Dulu bahkan ia tidak menikahinya dengan layak.

Ia menunjukkan jarinya dan meminta yoona memasangkannya juga.

"Saranghae yeobo" bisik siwon dan ia meraih yoona dalam pelukannya. Ia mengecup pucuk kepalanya berulang kali.

***

Siwon mengajak Yoona berjalan-jalan disana sebelum kembali ke rumah appanya.

"Yoong, maafkan oppa sudah menyia-nyiakanmu selama ini dan membuat kita kehilangan anak kita" Siwon yang merangkul yoona terus mengucapkan maaf sejak tadi.

Yoona berhenti berjalan, begitu juga Siwon. Lalu ia melepaskan diri dari rangkulan suaminya itu dan berdiri di hadapannya. Memegang wajah suaminya.

BreathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang