Breath - 22

632 64 4
                                    

Yoona memukul tangan Siwon yang memeluknya saat ia mencuci piring. Ia meminta Brian dan Esther mengantar Darren ke airport.

"Biarkan dia beberapa saat disana" ujar Siwon

"Oppa tidak memberitahunya, ia akan terus salah paham dan ia tidak akan kembali lagi"

"Penjelasan apa yang harus oppa berikan, mengatakan ia anak dari wanita itu??" Tanya Siwon, "Bukankah kita sudah setuju untuk memberikan wanita itu uang dan menutupi kenyataan jika ia adalah eomma dari Darren?"

"Oppa, aku harus menyusulnya. Aku harus bicara dengannya" ujar Yoona

"Lebih baik dia berada disana, jika tidak ingin ia dan brian terlibat cinta segitiga" yoona melepaskan pelukan suaminya.

"Oppa, keduanya putra kita, bagaimana pun hubungan percintaan mereka, kita tidak boleh membuat keputusan untuk mereka" ujar yoona, ia menatap suaminya marah.

"Mendengarmu begitu, aku merasa kamu lebih menyayangi darren daripada brian. Kamu tahu dengan jelas gadis itu akan lebih memilih darren daripada brian,"

"Aku melakukan semua ini karena keduanya putraku. Aku menyayangi keduanya, aku tidak mau salah satu dari mereka tidak bahagia. Lebih baik brian terluka karena ditolak daripada terlibat seumur hidup dengan orang yang tidak mencintainya"

"Perasaan itu bisa muncul kapanpun jika terus bersama"

"Kamu tidak tahu bagaimana perasaan itu oppa" ujar yoona "Dan aku tidak mau bicara dengan orang yang tidak bisa mengerti apapun"

***

Yoona tidak mau bicara apapun dengan Siwon beberapa hari ini. Ia hanya menyiapkan keperluannya,

"Sampai kapan kamu akan seperti begitu?" Tanya Siwon yang sedang memasang dasinya dan Yoona berbalik menghindarinya.

"Choi yoona!!" Nada suara siwon meninggi. Yoona menatapnya dengan tatapan permusuhan. "Apa aku perlu meminta wanita lain memasangkan dasiku?"

Yoona dengan kesal menarik dasinya dan mengikatnya dengan kencang.

"Kamu mau membunuhku yeobo?" Tanya Siwon

"Ne, aku mau ganti suami dan menggantikan daddy untuk anak-anakku" ujar yoona dan siwon tersenyum sambil memeluk istrinya. Ia menggigit bibir istrinya yang sangat menggodanya setiap saat.

"Sayang, oppa akan gigit bibir ini jika mengatakan akan mengganti suami lagi" ujarnya dan memeluk erat istrinya, yoona memutar matanya kesal "jangan marah lagi sayang"

"Lepasin" yoona memukul tangan siwon dan pria itu berusaha menggodanya terus.

"Sayang,,"

"Jangan panggil-panggil" ujar yoona

"Oppa berangkat ya" ujar Siwon, hari ini memang dia sudah mengatakan akan ada meeting pagi sehingga ia meminta yoona membungkus sarapannya.

Siwon mengantar putri bungsunya lebih dulu sebelum ke kantor.

"Dad, mommy masih marah?"

Siwon mengangguk

"Bagaimana kalau daddy ijinkan mommy ke Swiss? Setelah itu mommy pasti tidak akan marah lagi dan juga ia bisa membawa oppa pulang"

"Oppamu butuh waktu untuk menenangkan diri, jika mommymu kesana, ia akan merasa kacau" ujar Siwon

"Hanya mommy yang bisa mengendalikan oppa," ujar Esther "aku dan oppa mendengar pertengkaran mommy dan daddy"

"Oppa begitu menyayangi mommy. Jika mommy bertengkar dengan daddy, mommy akan sedih, dan oppa juga akan sedih saat mommy sedih"

"Maaf, kalian harus mendengar yang tidak seharusnya"

"Dad, keluarga itu harus bersama. Jika berpisah begitu jauh, aku tidak terbiasa. Biarkan oppa kembali kesini dad"

Siwon mengangguk

"Mommy boleh kesana?"

"Daddy akan atur jadwal daddy dulu"

"Biarkan mommy sendiri kesana dad"

"Daddy tidak tenang. Mommy tidak pernah sendirian kemana pun,"

"Bagaimana kalau calon menantu daddy saja yang temani mommy?"

Siwon akhirnya mengangguk. Ia sebenarnya tidak bisa membiarkan yoona sendirian. Tapi demi kenyamanan bersama, akhirnya ia ijinkan.

"Gomawo dad" ia mencium pipi daddynya. Hanya si bungsu ini yang paling manja dengannya.

***

Siwon meminta kyuhyun mengurus dua tiket untuk Yoona dan Rose.

Ia pulang ke rumah dan Yoona masih mengabaikannya.

"Esther, jangan salahkan daddy ya. Mommymu yang tidak menginginkan tiket ini" ujar Siwon saat mereka berempat berada di meja makan. Darren tidak ada di rumah tapi yoona menyediakan piringnya.

"Mom, daddy sudah menyiapkan tiket untuk mommy ke Swiss" ujar Esther

Yoona menatap Siwon

"Ayo cium oppa" ujar Siwon

"Buat apa ada tiket, bahkan keberadaan Darren saja tidak tahu dimana" ujar yoona kesal.

"Oppa akan meneleponnya" ujar Siwon

"Bahkan dia tidak tidak menjawab teleponku, bagaimana mungkin dia menjawab teleponmu"

"Sepertinya Rose eonni tahu cara menghubungi oppa" ujar Esther. Yoona menatap Brian,

"Makanlah, nanti baru kita bicarakan lagi" ujar Yoona walaupun ia sendiri tidak selera.

***

Selesai makan malam Brian langsung masuk ke kamarnya. Yoona menyusulnya dengan membawa segelas susu untuknya. Kebiasaan mereka semua sebelum tidur.

"Brian, mommy boleh masuk?" Tanya yoona dari depan pintu.

"Ada apa mom?"

"Mommy dan Rose akan mencari hyungmu"

"Aku dan Rose tidak ada hubungan apapun, lagian mommy lebih menyayangi hyung. Jadi aku tidak masalah"

"Maafin mommy, kalau kamu merasa mommy pilih kasih. Tapi kasih sayang mommy ke kalian bertiga itu sama besarnya. Kalian semua anak mommy, anak dari pria yang mommy cintai, bagaimana mungkin mommy membeda-bedakan kalian" ujar yoona "Jika kamu merasa mommy lebih mendukung hyung bersama rose daripada kamu, itu karena mommy bisa melihat siapa yang gadis itu cintai. Tidak akan mudah bersama orang yang tidak mencintaimu sayang"

Yoona memegang tangan putranya.

"Mom, apa pun yang mommy katakan, aku tetap merasa mommy lebih memilih hyung daripada aku"

"Mommy tidak bisa mengubah pemikiran orang. Bahkan itu anak mommy sendiri. Tapi jika hatimu tetap begitu sempit, kamu tidak akan bisa melihat cinta orang padamu"

"Kamu tahu sayang? Sejak kecil hyung tidak terlalu akrab dengan daddy dan mengapa ia bersedia bekerja untuk daddy? Itu karena kamu, ia selalu mengalah untukmu, ia tahu kamu lebih mirip daddy dan daddy lebih menyayangimu, tentu saja daddy akan memilihmu menggantikannya. Tapi kamu ingin menjadi dokter, ia tidak ingin kamu tertekan, ia memilih mengalah dan mulai belajar bisnis. Sebisanya ia akan mengalah untukmu dan esther. Dan ia pergi, itu juga untukmu, supaya kamu bisa mendekati Rose. Tapi perasaan itu tidak bisa dibohongi"

"Mom, aku tidak memiliki masalah dengan hyung. Aku hanya ingin disayang mommy seperti hyung" ujar Brian, ia menangis. Yoona memeluknya.

"Saat mengandung kamu, mommy bahkan harus keluar masuk rumah sakit. Saat kamu begitu lemah dan dokter meminta mommy untuk membuangmu, mommy bahkan tidak melakukannya. Bagaimana mungkin mommy tidak menyayangi kamu sayang" ujar Siwon yang baru masuk. "Jangan membuat mommy sedih. Percayalah, daddy dan mommy menyayangi kalian bertiga sama besarnya"

"Dad, mianhae. Karena aku, daddy selalu memarahi hyung sehingga kalian tidak cocok" brian memeluk daddynya juga.

"Jangan menangis" siwon memeluknya dan istrinya juga

"Saranghae" bisiknya pada istrinya. Yoona memeluk suaminya juga.

TBC

BreathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang