Breath - 17

628 58 5
                                    

Yoona meminta ahjushi kang untuk mengantar jemputnya selama siwon tidak ada. Karena ia harus mengantar dan menjemput Darren. Lalu saat jam makan siang, mereka singgah ke Hyundai untuk memberikan makanan untuk Sehun.

"Uncle" sapa Darren saat masuk ke ruangan unclenya itu.

"Darren, oh noona, kenapa bawa begitu berat?" Ia segera menghampiri Yoona yang menenteng tas makanan.

"Aku masih kuat hanya membawa makanan kek gini" ujar Yoona

"Sini aku bawakan saja" ujar Sehun "Ada apa noona? Tumben kesini, hyung kan sedang ke new york"

"Aku bosan di rumah, itu aku bawain kamu makanan" ujar Yoona

"Oh gomawo ya noona"  ujar Sehun, ia sedikit menghindari yoona karena ia tidak ingin membohongi wanita sebaik itu. Ia juga tidak ingin membuatnya terluka jika tahu kenyataan suaminya pergi ke new york bersama wanita lain.

"Sehun, apa proyek di new york begitu besar sampai siwon oppa harus pergi dengan kyu?"

"Mereka belum membahasnya denganku noona. Kebetulan saat kyu hyung deal dengan klien, aku sedang cuti. Jadi mereka belum memberitahuku" ujar Sehun dan Yoona menatapnya heran. Adik iparnya ini serba tahu, bagaimana bisa ia tidak tahu saat ini.

"Aku merasa siwon oppa menutupi sesuatu dariku. Apa kamu juga membantunya?" Tanya Yoona dan Sehun tampak ingin mengatakan sesuatu tapi saat melihat perut kakak iparnya itu, ia memilih menggeleng.

"Aku bahkan membantumu pergi darinya dulu. Bagaimana mungkin aku membiarkannya melukaimu noona. Dan percayalah hyung tidak akan mengurangi kesalahannya lagi"

Yoona memilih percaya.

***

Siwon memutuskan untuk pulang setelah mengurus semua fasilitas untuk Stella.

"Hyung, sampai kapan mau menyembunyikan ini? Aku rasa Stella tidak akan melepaskanmu walaupun dia memiliki suami nantinya" ujar Kyuhyun saat mereka berada di pesawat "Setidaknya jika yoona tahu, maka dia tidak bisa memerasmu"

"Aku akan memberitahunya saat tiba di Seoul. Kamu benar, aku tidak bisa menyembunyikannya selamanya"

Kyuhyun mengangguk

"Aku hanya tidak bisa mengatakannya karena ia sedang hamil, aku takut ia kenapa-kenapa"

"Yoona begitu pengertian, ia bisa terima apapun itu asalkan kamu tidak membohonginya hyung. Dan lebih baik ia tahu darimu daripada dari orang lain"

"Untuk sementara, aku menyusahkanmu untuk mengurusi transferan uang ke Stella"

"Gwenchana hyung"

***

Siwon menelepon Yoona saat tiba di airport Seoul. Ia mengatakan pada istrinya kalau ia sudah mereservasi restorant untuk makan malam bersama. Ia akan menjemput Yoona dan meminta istrinya bersiap-siap.

Saat tiba di rumah, ia tidak melihat tanda-tanda yoona sudah menunggunya.

"Sayang,," ia terus memanggil sambil menuju ke kamar. Kebetulan jam segitu biasanya hanya ada Yoona di rumah karena ahjumma sedang menjemput Darren.

"Sayang,," siwon terkejut saat masuk ke kamar dan melihat yoona terbaring di depan kamar mandi mereka. Wanita itu tidak sadarkan diri.

Ia segera menghampirinya dan menggendongnya. Yang membuatnya ketakutan adalah darah di kaki yoona.

Siwon membawa yoona ke rumah sakit. Bajunya penuh darah,

Beberapa saat setelah yoona diperiksa, dokter keluar.

BreathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang