[Wajib FOLLOW dulu akun ini sebelum membaca]
Rate Mature (21+)
[Di mohon bijak dalam membaca]
________________________________________
"Namanya Justin, Hea bisa menjilat dan mengulumnya seperti ice cream, sayang."
"Daddy, ini keras dan panas. Tidak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌺🌺🌺
"Hea mau saya pijat di bagian yang mana?" Jungkook bertanya sembari menggosokkan kedua telapak tangannya bersiap.
"Terserah daddy saja." Balas Hea. Ia tak menyadari kalau kalimatnya ini dapat mengundang iblis yang bersemayam dalam tubuh ayahnya bangkit.
"Baiklah. Kalau sakit katakan saja ya." Jungkook tersenyum penuh arti. Lalu ia mulai memijat punggung Hea dengan menekan-nekannya pelan.
"Apa enak?"
"Um! Enak daddy, nyaman sekali." Ujar Hea sembari menutup matanya menikmati. Ia rasa ia dapat tertidur kalau Jungkook terus memijatnya seperti ini.
Mendengar itu Jungkook semakin tersenyum lebar. Kemudian kedua tangannya terus menjalar ke bawah sampai di pinggang gadisnya. Memijat dengan tempo yang sama di sana. Terus menekan, lalu turun kembali ke dua bantalan kenyal Hea.
"Eung, daddy... Hea rasa tidak perlu di bagian sana." Lirih Hea kala tangan Jungkook sudah meremas-remas pelan pantatnya. Ia merasa kurang nyaman dengan itu.
"Kenapa? Justru memijat di bagian sini juga penting." Jungkook menghentikan aksinya sejenak, kemudian lanjut berujar, "Hea tidak kasihan pada mereka yang terus menjadi landasan saat Hea duduk? Mereka selalu tertekan dan tertindih oleh tubuh saat Hea sedang duduk. Coba bayangkan saja betapa menyedihkannya mereka. Benarkan?"
Hea mengangguk ragu. Semua yang di katakan ayahnya memang tak salah, tapi entah kenapa terasa aneh di pendengarannya.
Dengan persetujuan Hea, Jungkook melanjutkan kembali kegiatan pijat-memijat pantat. Ia mencubit, meremas sampai si pemilik melenguh pelan.
"Ah, daddy...,"
"Kenapa sayang? Bukankah rasanya enak, hm?" Senyum itu muncul kembali. Bukti dari rasa puas yang pria Jeon itu dapatkan.
Plak
"Akh!!" Gadis Han itu berteriak tertahan. "Kenapa memukul Hea, daddy?" Dirinya terkejut. Beruntung piama yang tengah ia pakai berbahan tebal, jadi tak sampai membuatnya merasa sakit.
"Maaf, maafkan saya. Tadi tidak sengaja ada nyamuk yang hinggap di sini." Jungkook kembali beralasan. Padahal dirinya sengaja menampar pantat putrinya ini demi meningkatkan gairah dalam dirinya.
"Berbalik sayang." Suruh Jungkook. Ia rasa sudah puas telah menginvasi bagian belakang gadisnya. Sekarang giliran yang depan.
Perlahan Hea membalikkan tubuhnya setelah mendengar titah dari si ayah. Tak seperti di awal tadi, kini tubuhnya merasa tegang. Jantungnya mulai bergemuruh tanpa ia mengerti kenapa.
"Jangan terlalu tegang sayang, saya tidak akan menyakiti Hea." Ujar Jungkook menangkan gadis itu. Ia usap surai putrinya dengan penuh perasaan, lalu mengecup pelan hidung mungilnya yang bangir.