21- Cookies And Milk

2K 120 30
                                    

Halooo👋
Jangan lupa ketuk bintang dan komentarnya ya..
Biar aku bisa lebih semangat buat nulis lagi🤭🤭

💜Happy Reading💜

“Hea sudah bangun? Apa ada yang sakit?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“Hea sudah bangun? Apa ada yang sakit?.”

Pagi ini saat Hea terbangun dari tidurnya, seluruh tubuh terasa sangat lemas dan berat. Matanya yang sayu menangkap presensi ibunya yang tengah melepas kaitan infus yang sudah semalaman menancap pada punggung tangannya. ‘Hea kenapa?’ gadis itu membatin bingung. Ia masih belum mengingat kejadian semalam yang bisa membuat dirinya sampai di pasang selang infus.

Mom...” lirih Hea dengan suara yang lemah. “Ya sayang? Hea mau apa? Biar mom ambilkan.” Tawar nyonya Han perhatian. Setelah membereskan botol infus yang telah kosong pada nampan di atas nakas, wanita itu mendekat ke arah putrinya dan mencium kening Hea untuk beberapa saat.

“Hea kenapa mom?” tanya Hea. Sepertinya kesadaran gadis itu masih belum terkumpul sepenuhnya. Masih linglung. “Tadi malam Hea pingsan. Beruntung ada ayah Jungkook yang datang tepat waktu menolong Hea.” Jelas nyonya Han seraya mengelus pelan surai Hea.

‘Daddy?’ kedua alisnya mengerut dalam. Seolah mencerna kalimat dari ibunya ini. Ahh, Hea baru mengingat kejadian semalam yang dilakukannya dengan Jungkook sebelum dirinya merasa lemas dan ambruk. Sontak ingatannya itu membuat pipinya memerah merona karena malu.

“Loh, kenapa wajah Hea memerah? Apa Hea demam atau merasa panas?” Tanya nyonya Han dengan panik. Sebab tiba-tiba wajah putrinya memerah, takut kalau ternyata keadaan Hea belum membaik atau malah semakin buruk. Dengan cepat Hea menggeleng-gelengkan kepalanya, tak ingin membuat ibunya panik dan khawatir. “Tidak mom, Hea hanya merasa gerah dan ingin mandi saja.” Hea menggigit bibir bawahnya gugup. Kenapa sekarang ia jadi pandai berbohong ya. Ia jadi takut dosa kalau terus-menerus membohongi ibunya.

“Ya sudah. Hea mandi saja dulu, biar mom siapkan sarapan untuk Hea. Atau Hea mau mom bantu mandikan Hea saja?” goda nyonya Han ingin mencairkan suasana. “Ihh, tidak. Hea sudah besar. Hea bisa mandi sendiri mom.” Balas Hea dengan bibir yang mengerucut kesal. Matanya melirik sipit ibunya yang tengah tersenyum menggoda. “Benar sudah besar? Putri mom kan masih kecil”, nyonya Han terkekeh kecil sembari jarinya mencubit hidung mungil Hea karena gemas. Senang sekali menggoda putrinya ini, lucu.

“Iya! Hea sudah besar. Hea bisa mandi sendiri. Sekarang mom pergi dulu. Jangan goda Hea lagi.” Sepertinya Hea sudah semakin kesal. Sebelum suasana hati gadis ini semakin memburuk, wanita Han itu segera beranjak dari sana untuk menyiapkan sarapan Hea. Tak lupa ia juga membawa nampan yang terdapat infus kosong keluar bersamanya.

Oh!! My Daddy [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang