19- Mam mam

3.6K 184 70
                                    

Selamat malam,
Setelah satu bulan lamanya Hiatus dan akhirnya malam ini kembali seperti semula.
Semoga kalian masih ingat alurnya ya wkwk

Eh, mau ingetin disini ada WARNING nya sedikit🌚

Happy Reading 🥰

Happy Reading 🥰

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Sayang...., daddy mau mam Hea boleh tidak?”

“Hah?” Kedua alis Hea mengerut dalam. Secara refleks kakinya mundur selangkah. “Ma-mam? Daddy mau mam Hea? Makan?” Tanya Hea acak. Jantungnya berdegup kencang. Batinnya berusaha menolak keras apa yang terlintas dalam otak.

‘Da-daddy bukan seorang kanibal kan?’

“Iya, Daddy ingin sekali memakan Hea yang sangat manis ini”. Timpal Jungkook dengan suara rendah. Melangkah semakin dekat dengan senyuman miring yang bertengger di muka. Jelas menambah kengerian dalam hati Hea.

Sekejap kepala Hea jadi semakin pusing. Ia sungguh tercengang dengan apa yang baru saja ayahnya lontarkan. Fakta baru apa ini? Jadi, selama ini ayahnya suka memakan manusia lain? Apa itu artinya sekarang ayahnya ingin memakan dirinya? Apa ia akan dibunuh—mati?

“Ti-tidak. Jangan daddy! Daddy tak boleh melakukannya”. Ucapnya semakin lirih. Semakin mundur pula tubuhnya berusaha menghindari si pemangsa. Matanya melirik-lirik resah ke sekitar, mencari sesuatu sebagai alat perlindungan.

“Kenapa tidak boleh? Daddy hanya ingin mencicipnya sedikit saja”. Belum juga Hea terlepas dari rasa terkejut dan takutnya, Jungkook justru langsung mendekap Hea dalam pelukan layaknya seekor harimau yang menyergap mangsanya.

Aakkh!!” Gadis itu berteriak tertahan. Memberontak keras ingin lepas dari jeratan si pria Jeon. Ia tak ingin mati sekarang. Ia masih ingin membahagiakan ibunya dulu. Ia juga ingin merasakan sekolah umum seperti yang lainnya. Ia tak boleh mati seperti ini. Masih terlalu ada banyak hal yang ingin ia lakukan di dunia ini.

Terlintas bayangan kalau malam ini adalah malam terakhirnya membuat Hea seketika menangis tergugu. Sontak Jungkook yang menyadarinya sedikit menjauh, meneliti keadaan gadisnya saat ini tanpa melepaskan pelukan mereka. Saat menyadari air mata telah menetes begitu deras, mata elangnya membulat, terkejut bukan main.

“Sayang, kenapa menangis?” bukannya mendapat jawaban, Hea justru menangis lebih kuat sampai tubuhnya bergetar hebat. Jungkook pun kalang kabut. Gugup dan khawatir sekali. Ia bahkan belum memulai apa pun, tapi gadisnya sudah menangis sehebat ini. Kedua tangannya masih setia bertengger di kedua bahu itu, mencengkeramnya lembut tanpa ingin menyakiti sosok mungil di depannya.

Tak memedulikan ayahnya yang kebingungan, Hea terus saja menangis dengan kedua telapak tangannya untuk menutupi wajah. Jujur saja dirinya takut luar biasa setelah mendengar pengakuan dari ayahnya sendiri. Otaknya terasa kosong, tak tahu harus berbuat apa. Ia hanya dapat menangis, memohon belas kasihan dari ayahnya agar tak memakan dirinya.“Ja-jang...an ma..hiks..hikss..kan He..a, Da..ddy..” Lirih Hea bersusah payah dengan napas yang tersengal-sengal.

Oh!! My Daddy [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang