[Wajib FOLLOW dulu akun ini sebelum membaca]
Rate Mature (21+)
[Di mohon bijak dalam membaca]
________________________________________
"Namanya Justin, Hea bisa menjilat dan mengulumnya seperti ice cream, sayang."
"Daddy, ini keras dan panas. Tidak...
Halo guys!! Bileh minta vote dan semangatnya dulu? Thank you💜
Selamat membaca🥰
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌺🌺🌺
“Sekarang, cium daddy.”
Cup
Hea mengecup pipi kanan Jungkook. Pria itu sedikit tersentak, tapi bukan ini yang ia inginkan.
“Bukan di sini Hea, tapi di sini.” Tunjuk Jungkook pada bibirnya.
“Apa boleh?” Hea menanyakannya, sebab selama ini ia berciuman tak pernah pada bagian yang ayahnya tunjuk. Paling hanya dahi atau pipi saja jika bersama mamanya.
“Tentu saja, itu namanya tanda sayang. Daddy kan ayahmu, Hea sayang daddy kan?”
Ragu, Hea mulai mendekat dan menempelkan kedua material lembut mereka. Hanya beberapa detik sampai ia melepasnya.
Dalam hati Jungkook berteriak senang. Tangannya sampai mengepal kuat untuk dapat menahan letupan-letupan dahsyat dalam dada. Akhirnya, ia bisa merasakannya juga. Tapi ia rasa masih kurang kalau hanya menempel saja.
Dengan masih mencoba mempertahankan raut kerasnya, Jungkook berucap kembali, “Daddy akan tunjukkan cara yang benar. Ingat! Hea hanya boleh melakukan ini bersama daddy!”
Tanpa tahu apa maksud ayahnya, Hea hanya mengangguk menuruti. Ia tak ingin membuat ayahnya kecewa kembali.
“Emmpphh~” Hea tersentak kala bibir Jungkook menubruk mendadak ke miliknya. Melumatnya pelan, namun sedikit rakus.
Hea yang baru pertama kali melakukannya pun merasa bingung harus berbuat apa. Tangannya meremas kuat bahu Jungkook, namun tetap diam menerima bibir atas dan bawahnya di sesap rakus oleh Jungkook secara bergantian.
Jungkook yang telah mendapatkan yang ia mau pun merasa senang bukan main. Semua tebakannya mengenai Hea benar. Bibirnya sungguh terasa lembut dan manis. Jungkook sampai tak sadarkan diri karena terlarut dengan ciuman sepihaknya yang memabukkan.
“Eungh~ Dad—dy, He..a tak bisa ber-na..ppphaass~” Dengan sekuat tenaga ia mendorong tubuh Jungkook agar segera melepas tautan mereka. Hea yang masih amatir itu tentu saja kewalahan dengan kemampuan ayahnya yang luar biasa.
Mendapat kesempatan yang ia mau, Hea lantas mengais oksigen yang beberapa waktu lalu menipis karena ayahnya. Wajahnya memerah, sama dengan wajah Jungkook saat ini.
Dada keduanya sama-sama kembang kempis, namun karena hal yang berbeda. Yang satu karena merasa sesak, yang satu karena merasa bergairah.
Cup!
Cup!
Cup!
Tak berhenti sampai di sana, Jungkook langsung menunduk mengecupi setiap bagian di leher gadisnya. Aroma vanila yang lembut menusuk langsung pada penghidunya yang bangir.