22- Park Jimin

1.8K 119 38
                                    

Hampir aja mau tidur kelupaan update chapter ini
Kalau sampe beneran lupa pasti diamuk masa nanti🥲🙏

Selamat Membaca💜

“Oh wow! Ku kira sekretarismu membual saat berkata kau sudah datang dari satu jam yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


“Oh wow! Ku kira sekretarismu membual saat berkata kau sudah datang dari satu jam yang lalu.” Ujar Park Jimin saat membuka ruangan bertuliskan ‘Direktur Utama’ dan menemukan presensi Si Jeon di sana. Cukup terkejut, sebab tak biasa temannya begitu. Terlebih setelah ia menikah dengan nyonya Han. Katanya sih, harus ada ‘ritual’ pagi lebih dulu bersama keluarga. Entah apa, Jimin tak mengerti. Dia masih lajang dan belum punya anak manis seperti Hea.

“Sepertinya tak ada hal mendesak yang harus membuatmu datang sepagi ini, Jung. Apa ini ada hubungannya dengan— urusan rumah tanggamu?” Lanjut Jimin dengan nada semakin melirih di akhir. Takut kalau praduganya benar, jadi mungkin bisa menyinggung Jungkook.

“Diam, hyung.” Balas Jungkook singkat, padat, dan jelas. Tak memedulikan omong kosong pria Park itu. Ia tetap fokus pada layar komputer yang menyala menampilkan data laporan kemarin. “Jadi benar?” tanya Jimin tiba-tiba.

“Apanya yang benar?” Jungkook menatap malas Jimin yang masih setia berdiri di depan meja kerjanya. Sebelum pria itu tiba-tiba menarik kursi di depannya untuk duduk dan mencondongkan dirinya ke arah Jungkook. “Kau dengan nyonya Han bertengkar?” Tanya Jimin kembali dengan suara berbisik. Persis seperti tetangga yang gemar menggosip.

Ck! Jangan berbicara omong kosong dan segera pergi ke ruanganmu hyung!” Sepertinya Jungkook sudah mulai kesal. Matanya memicing tajam ke arah Jimin. Tanda kalau ia sedang tak ingin diganggu.

Mendudukkan diri dengan benar, Jimin menatap kesal Jungkook yang akhir-akhir ini selalu memendam masalahnya sendiri. Padahal dulu kalau Si Jeon itu sedang dalam masalah apa pun, ia pasti akan jadi orang pertama yang tahu. Apa sekarang Jungkook sudah tak mempercayai dan membutuhkannya lagi? Apa ini artinya ia dibuang? Jimin mengerutkan alis dalam, lalu berujar, “Jadi sekarang kau sudah tak menganggapku sebagai saudaramu sendiri Jung?” suaranya terdengar lirih namun serius.

Mendengar itu Jungkook menyenderkan punggung pada kursi kerjanya sembari menyedekapkan tangan. Ia melepaskan atensinya pada komputer dan beralih pada sahabat karibnya itu. “Ku pikir kau bukan seorang gadis remaja yang akan marah saat temanmu tak menceritakan masalahnya padamu, hyung.” Jungkook memiringkan kepala lalu menghela napas, “tak semua masalah yang ku punya bisa ku bagi pada orang lain.”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 13, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Oh!! My Daddy [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang