[ RAYA - 14 ]

140 20 7
                                    

Ga nunggu lama kan? Maaf banget ya kalo molor, kadang lupa ga buka wattpad :)

Happy reading, jangan lupa dukung cerita ini ya

Kalo ada typo, tolong koreksi, sepecatnya akan ku revisi, thank u

Playlist : Imagine Dragons - Believer

Playlist : Imagine Dragons - Believer

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

RAYA : Fidelity
[ Bab 14 ]
+

Diva senang, setidaknya Alaska tak bersikap secanggung yang ia bayangkan. Seperti saat ini, setelah keduanya makan malam. Mereka melanjutkannya dengan obrolan ringan.

“Emang disana kamu ga punya banyak temen?” tanya Diva.

“Punya. Ga deket tapi, cuma sekedar kenal doang.”

Diva tersenyum. “Hampir setahun kita LDR,” gumamnya.

Alaska perlahan memajukan tubuhnya. “Iya,” ucapnya menjeda.

“Kamu jangan bosen sama aku, ya.”

Diva terkekeh pelan. “Mana pernah bosen sama kamu. Yang ada makin kangen tau.”

Lelaki itu tersenyum lembut. “Jangan banyak pikiran. Jangan mikirin aku terus kalo itu bikin kamu drop.”

“Nggak kok. Aku paham Al. Aku juga ga nuntut kamu buat selalu kasih kabar tiap hari kok,” sahut Diva.

Lelaki itu menumpu dagunya dengan tangan kanan. “Aku takut, disini aku sendiri,” ucapnya.

Diva mendadak tak paham dengan tunangannya itu. “Takut?”

“Iya, takut, pengen cepet-cepet pulang ke rumah,” jawab Alaska.

“Kalo kamu kangen sama keluarga kamu, sering-sering kasih kabar, Al. Bunda, Papa kamu, Alva, Yuki, semuanya juga kangen sama kamu,” jelas Diva.

“Ga lupa kok.”

Diva kembali tersenyum. “Inget Al tujuan kamu kesana buat apa. Kamu ga harus lari buat sampai garis finish karena cari ilmu bukan sebuah kompetisi. Pelan-pelan aja, Al,” tutur Diva.

“Waktu itu kamu bilang ‘cuma bisa buat nafas doang’. Kamu ga harus tekan diri kamu sendiri biar cepet-cepet lulus. Kalo kaya tadi caranya, kasian kamunya. Mau gerak sana-sini jadi kepikiran,” lanjutnya.

“Kamu sendiri gimana? Ga sering drop kan? Aku takut.”

Diva menopang dagunya menggunakan tangan kiri. “Baru-baru ini drop karena denger Papa kecelakaan di Jerman,” ucapnya lumayan lirih.

“Aku juga denger kabar itu. Semoga Om William cepet sembuh dan pulang ke rumah.”

“Raya...” panggil Alaska.

“Iya?”

“Kamu mau kado apa pas anniv kita yang ke-dua tahun?” tanya lelaki itu.

Diva tertawa canggung. “Kenapa mikirin kado, Al? Waktu itu kamu kirimin sepatu aja aku udah seneng kok.”

RAYA : Fidelity Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang