15 years later......
Di sebuah mansion megah dan mewah, keluarga Kim tengah menikmati sarapan pagi bersama. Suasana tampak tenang, namun di dalam hati beberapa anggota keluarga menyimpan berbagai pikiran.
"Jisoo, bagaimana dengan kuliahmu? Ada masalah?" tanya Jongki, sang ayah, dengan lembut, menatap putri sulungnya.
"Sejauh ini semuanya baik-baik saja," jawab Jisoo singkat sambil tersenyum tipis. Dia tampak tenang, dan Jongki hanya membalas dengan anggukan.
"Lalu, bagaimana dengan Jennie dan Chaeng? Kalian sudah kenaikan kelas, bukan?" Jongki kemudian mengalihkan pandangannya kepada dua putrinya yang lebih muda.
"Tak ada yang istimewa," jawab Jennie dengan nada datar, malas. Sementara itu, Chaeyoung, atau yang akrab dipanggil Rosé, masih fokus dengan makanannya dan tidak berkata apa-apa.
Setelah beberapa saat hening, Rosé akhirnya berbicara. "Halmeoni pergi ke mana?" tanyanya setelah menyelesaikan sarapannya.
"Dia pergi ke makam Harabeoji dan Aunty Ji-eun," jawab Hye Kyo, ibu dari ketiga anak itu, sambil menatap putrinya dengan lembut.
"Aku selesai," ucap Jisoo sambil bangkit dari kursinya. Sebelum pergi, dia mencium pipi setiap anggota keluarganya, menunjukkan kasih sayangnya.
"Chaeng, ayo kita berangkat!" Jennie mengajak Rosé, menarik tangan adiknya dengan semangat. Keduanya juga mencium pipi orang tua mereka sebelum meninggalkan meja makan, mengikuti jejak Jisoo.
Setelah ketiga putri mereka pergi, Jongki dan Hye Kyo terdiam, menyisakan keheningan di meja makan. Tatapan mereka sendu, seolah-olah ada sesuatu yang masih belum terungkap.
"Menurutmu, apakah mereka masih ingat tentang anak Jiyong?" tanya Hye Kyo, memecah keheningan dengan nada lirih.
Jongki menarik napas dalam-dalam, lalu menjawab, "Mungkin mereka sudah lupa bahwa mereka masih punya saudara lain."
Wajah Hye Kyo berubah murung mendengar jawaban suaminya. "Harabeoji sangat menyesal telah mengusir Jiyong dan anaknya. Hal itu membuat Halmeoni tidak pernah tenang... dia selalu merasa dihantui rasa bersalah."
"Apa yang bisa kita lakukan sekarang?" tanya Hye Kyo lagi, suaranya bergetar. Sebagai dokter yang membantu proses persalinan Ji-eun 15 tahun yang lalu, Hye Kyo adalah saksi dari tragedi yang menghancurkan keluarga mereka.
Jongki hanya bisa menatap istrinya dengan pandangan hampa. "Aku tidak tahu. Mungkin Jiyong dan putrinya sudah berada di dunia lain... Kita hanya bisa berdoa agar mereka kembali suatu hari nanti."
Rasa sesal mendalam tampak di wajah Jongki. Dia adalah kakak dari Ji-eun, dan saat kejadian itu berlangsung, dia merasa sangat kecewa pada ayahnya, Kim Youngbin. Namun, semuanya sudah terlambat. Jiyong telah pergi, membawa keponakan mereka yang masih bayi. Dan kini, mereka hanya bisa berharap bahwa suatu hari mereka bisa bertemu lagi dengan Lalisa, anak yang telah lama hilang.
....
Sementara itu di dimensi lain...
KAMU SEDANG MEMBACA
Different World [On Going]
Fantasy"Aku memang bukan manusia" ... "Ini tidak masuk akal" Rosè "Aku terlanjur menyayangimu walaupun kamu berbeda" Jennie "Bagaimanapun kita tetap saudara" Jisoo "Kami sudah lama menunggumu" Jisoo Jennie Rosé Ketiga gadis Kim dikelilingi bahaya. Akankah...