10. Lunar Eclipse🌑

964 161 26
                                    

Di sebuah ruangan terdapat lima Werewolf  yang duduk melingkar. Mereka sedang membahas sesuatu.

"Hampir saja kau membocorkan  nama Tuan Jiyong." Ucap June.

"Bagaimana kau tau?"

"Apa yang tidak kami tau tentang mu."  Ucapan Seulgi diangguki keempat namja di ruangan itu.

"Selain membantu menjalankan misi disini tugas kami juga melindungimu, dan hampir di setiap kelas ada orang suruhan kami yang mengawasi mu." Lanjut Ten.

"Apa mereka sama seperti kita, werewolf?". Tanya Lisa

"Sebagian Iyah dan lainnya bukan, tapi aku bisa jamin mereka tidak akan membocorkan apapun pada siapapun termasuk keluarga mereka." Kata Eunwoo.

Eunwoo memiliki suatu perkumpulan  yang dipimpin olehnya. Anggota Eunwoo bukan hanya dari kalangan pelajar tapi ada juga dari kalangan polisi bahkan pemerintah negri itu pun ada.

Semua itu awalnya dipegang oleh Jiyong pada saat dia masih berada di dunia manusia. Namun, sekarang dipegang oleh Eunwoo untuk sementara.

Pria berwajah bak malaikat itu dapat menjamin kesetiaan anggota nya.  Organisasi ini bukan organisasi yang mengarah pada unsur negatif, melainkan mereka sering membantu pihak kepolisian dalam memecahkan kasus kejahatan maupun membantu sesama dalam kegiatan sosial.

"Aku bisa menjaga diriku sendiri, kenapa aku selalu diperlakukan seperti orang yang tidak berdaya!!". Ucap Lisa  menaikan nada bicaranya, entah kenapa Mood nya tiba-tiba buruk.

Kelima orang yang lebih tua dari Lisa pun terdiam.

"Berhenti memperlakukanku seperti orang lemah, bahkan aku lebih kuat dari kalian!" Setelah mengucapkan itu, Lisa pergi keluar dari ruangan.

"Mianhae karena ucapanku tadi, Lisa jadi marah." Sesal June.

"Tidak, ini salah kita semua karena membuat nya merasa terganggu." Ucap Eunwoo disetujui yang lain.

"Apa ini salah satu tahap nya?". Tanya Seulgi.

Ten, Bambam dan June menatap Eunwoo.

"Sebaiknya kita awasi dia, tapi dari jauh, aku takut mood Lisa semakin buruk dan emosi akan menguasainya."

.

.

.

.

Kini Lisa sedang berada di rooftop sekolah. Dia meremas rambutnya frustasi, entah kenapa emosinya sedang tidak terkontrol.

Tiba-tiba ada suara yang melintas difikirannya.

"Kendalikan emosimu"

Suara itu beberapa kali terdengar.

"Appa" gumamnya, Lisa teringat pesan ayahnya sebelum pergi ke dunia manusia.

Gadis itu pun mulai menarik nafas panjang lalu menghembuskannya.  Berulangkali dia melakukan hal yang sama, keadaannya mulai tenang.

"Appa bogoshipo" perasaan rindu hinggap dihati Lisa. Jika dia merindukan ayahnya pasti Lisa akan menggangunya berkerja. Karena setelah itu ayahnya akan mengajak Lisa ke kamar untuk tidur sambil memeluk anaknya.

Walau hanya sebentar, tetapi Lisa cukup mensyukurinya setidaknya Jiyong mau meluangkan waktunya.

Dan sekarang dia belum bisa mendapatkan pelukan itu.

.

.

.

Different World [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang