....
Seorang gadis mengendarai mobilnya dengan tenang menuju rumah. Hari sudah larut, dan dia baru saja pulang dari rumah temannya. Jalanan yang dilewatinya sepi, hanya diterangi lampu-lampu jalan yang berdiri jauh di antara gelap. Rasa was-was mulai menghinggapinya, takut kalau sesuatu yang buruk akan terjadi.Tiba-tiba, dua sosok muncul di tengah jalan, menghadang mobilnya.
"Turun sekarang!" seru salah satu dari mereka sambil mengetuk kaca mobil dengan kasar.
"Buka pintunya, atau aku pecahkan sekarang juga!" teriak pria lainnya, suaranya penuh ancaman.
Jantung gadis itu berdegup kencang, napasnya terasa berat. Dengan tangan gemetar, dia terpaksa membuka pintu mobil.
Begitu dia keluar, salah satu pria langsung membekap mulutnya, sementara yang lain menodongkan pisau di lehernya.
Dia berusaha memberontak, tubuhnya bergetar hebat. "Tolong! Ada yang bisa mendengarku?" batinnya, berdoa meminta pertolongan.
Tiba-tiba, terdengar suara geraman dari dalam hutan. Suara itu menghentikan gerakan kedua pria dan membuat mereka saling berpandangan. Kesempatan itu tak disia-siakan. Dengan cepat, gadis itu menggigit tangan pria yang membekapnya.
"Aaargh!" pria itu berteriak, melepaskan cengkeramannya.
Namun sebelum dia sempat kabur, penjahat lainnya berhasil menangkap tangannya. "Jangan lari!"
Mendadak, dari balik semak-semak, seekor serigala putih bermata biru muncul dengan cepat. Dengan taringnya yang tajam, ia mencakar lengan pria yang menahan gadis itu, membuat darah memercik. Penjahat itu berteriak kesakitan dan terhuyung-huyung.
Melihat celah, gadis itu segera melarikan diri, masuk kembali ke mobilnya. Dengan tangan gemetar, dia merogoh ponselnya dan mencoba menghubungi seseorang.
Tut... Tut...
"Eonnie, kau di mana?" tanya suara di ujung telepon.
"T-tolong aku..." jawab gadis itu dengan suara bergetar, air mata mulai mengalir di pipinya.
"Kirimkan lokasimu! Kami akan segera ke sana!"
Ketika dia melirik keluar jendela, kedua pria yang tadi hendak menculiknya sudah terkapar di tanah, tubuh mereka penuh luka cakaran. Dengan rasa penasaran, dia memutuskan untuk keluar dari mobil.
Di sana, serigala putih itu masih berdiri, menatapnya dengan mata tajam, penuh wibawa. Jisoo, gadis itu, menahan napas. Namun serigala itu tak menunjukkan tanda-tanda ingin menyerang. Setelah sejenak menatapnya, serigala itu membungkukkan tubuhnya, lalu berlari masuk kembali ke dalam hutan, menghilang di antara bayangan pepohonan.
"Apa yang baru saja terjadi?"
"Jisoo!" dua gadis berlari mendekatinya. Mereka adalah Jennie dan Rosé, saudara Jisoo. Di belakang mereka, dua mobil polisi dan sebuah mobil biasa berhenti.
"Kau tidak apa-apa?" tanya Jennie dengan napas terengah.
"A-aku baik-baik saja... tapi mereka..." Jisoo menunjuk ke arah dua penjahat yang tergeletak tak sadarkan diri.
"Mereka yang berusaha menculikku."
Wajah kedua gadis itu berubah pucat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different World [On Going]
Fantasy"Aku memang bukan manusia" ... "Ini tidak masuk akal" Rosè "Aku terlanjur menyayangimu walaupun kamu berbeda" Jennie "Bagaimanapun kita tetap saudara" Jisoo "Kami sudah lama menunggumu" Jisoo Jennie Rosé Ketiga gadis Kim dikelilingi bahaya. Akankah...