7. Bullying 🔥

1K 147 19
                                    


Eunwoo menoleh ke samping, melihat gadis di sebelahnya yang sedari tadi menggoyang-goyangkan lengannya.

"Ayolah, Eunwoo oppa, kau sudah janji membelikanku cokelat," rengek gadis itu, matanya berbinar-binar.

"Huft, baiklah. Pulang sekolah kita beli, tapi sekarang kita makan dulu. Bambam dan yang lain sudah menunggu," jawab Eunwoo sambil menggandeng tangan gadis itu.

"Baiklah, kajja!" Lisa tersenyum puas dan mereka berdua berjalan menuju tempat rahasia mereka.

Sesampainya di sana, mereka melihat tiga pria dan satu gadis bermata sipit sudah menunggu. Tanpa berpikir panjang, Lisa langsung menghampiri Seulgi dan menyenderkan kepalanya di bahu gadis itu. Lisa memang lebih lembut jika berhadapan dengan Seulgi.

"Kenapa kalau sama Seulgi kau jadi lebih lembut, tapi sama kami kau seperti monster?" protes June, dengan anggukan setuju dari Bambam.

"Benar, kau selalu jahil kalau sama kami, tapi sama Eunwoo, Ten, dan Seulgi, kau manis sekali," Bambam menimpali.

"Karena kalian berdua selalu menyebalkan, jadi lebih seru melihat wajah kesal kalian," jawab Lisa santai, membuat kedua pria itu mendengus kesal.

Eunwoo, Ten, dan Seulgi hanya bisa menggeleng pelan. Mereka sudah terbiasa dengan pertengkaran kecil yang selalu terjadi antara Lisa, June, dan Bambam. Meski sering ribut, itulah yang membuat mereka semakin dekat, bahkan jadi hiburan tersendiri melihat betapa konyolnya mereka.

"Sudah, hentikan ributnya. Mari duduk, aku bawa snack yang harus kau coba, Lisa," kata Ten sambil mengeluarkan kantong plastik berisi berbagai snack yang dia beli pagi tadi.

"Wah, cokelat!" Mata Lisa berbinar saat melihat ada cokelat di antara snack itu. Dia langsung mengambilnya dengan penuh antusias.

Beberapa hari yang lalu, Eunwoo pernah memberinya cokelat yang dia suka. Sejak saat itu, Lisa sering merengek meminta lagi, meski Eunwoo sering menolak karena takut adiknya akan sakit gigi.

"Jangan makan cokelat dulu. Simpan untuk nanti," tegur Eunwoo.

"Kenapa? Tadi kau tidak mau membelikannya, sekarang malah melarangku makan?" rengek Lisa kesal.

"Bukan begitu. Kau belum sarapan. Kalau langsung makan cokelat, nanti perutmu sakit," jawab Eunwoo, membuat Lisa cemberut.

"Seulgi, apa kau membelinya?" tanya Eunwoo, melihat ke arah Seulgi.

"Ah, iya, aku hampir lupa." Seulgi menyerahkan kantong plastik berisi sandwich yang dia beli.

"Ini, makan dulu sandwich yang dibeli Seulgi," kata Eunwoo sambil menyodorkan sandwich itu pada Lisa.

"Hmm, baiklah," ujar Lisa, akhirnya menerima sandwich itu.

Mereka semua duduk dan mulai makan bersama. Sementara itu, Lisa melirik ke arah Seulgi dan bertanya, "Eonni, kau kemana saja selama ini?"

"Aku mengikuti lomba mewakili sekolah," jawab Seulgi singkat.

"Tapi kenapa kau baru kembali sekarang?" Lisa bertanya lagi, rasa ingin tahunya terpancar dari wajahnya.

Namun, sebelum Seulgi sempat menjawab, Lisa tiba-tiba mengerang pelan, "Aduh…"

"Kau kenapa?" tanya Eunwoo, khawatir, bersama yang lain yang langsung memperhatikan Lisa.

"Aku harus ke toilet, hehehe."

June tersenyum usil. "Perlu kutemani?"

"Kalau kau temani, aku bisa menendangmu. Sudah, aku pergi sendiri saja!" seru Lisa sambil berlalu menuju toilet.

Different World [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang