Prolog

1.7K 153 4
                                    

Di sebuah rumah sakit tepat saat bulan Purnama terjadi. Sesosok bayi kecil nan imut lahir, namun masalah pun terjadi.

Di ruang rawat ibu dari bayi itu terbujur kaku dan badan mendingin.

"Ternyata benar Jiyong kamu bukan manusia!!" ucap seorang lelaki yang lebih tua dari lawan bicaranya.

"Lihatlah putriku mati sia-sia melahirkan siluman itu!!" ucapnya lagi.

"Tutup mulutmu itu!!! Jangan sebut anakku siluman!!" Lelaki yang dipanggil Jiyong itu mulai tersulut emosi. Warna matanya mulai berubah menjadi biru.

"Kenapa kamu tidak bilang dari awal jiyong-ah" Saut wanita paru baya menangis

"Cepat bawa pergi siluman itu! Atau ku bunuh di depan matamu sekarang juga!!" Perintah lelaki tua itu. , Dia Kim Youngbin

"Appa bagaimana pun dia cucumu!!" Ucap anak sulung Youngbin bernama Jongki tak trima.

"Cucuku hanya Jisoo, Jennie dan Rosè" Youngbin mengalihkan pandangannya.

"Baiklah, jika kalian tidak menerima anakku sebagai bagian dari kalian, aku akan membawanya"

Sontak semua yang ada di ruang itu terdiam.

Jiyong berjalan ke arah bayi yang merupakan anaknya lalu menggendong nya. Setelah itu dia menghampiri istrinya yang terbujur kaku. Dia membisikkan sesuatu.

"Aku berjanji akan menjaga, merawat dan membesarkan anak kita dengan baik, maafkan aku semoga kamu bisa beristirahat dengan tenang" Jiyong mengecup lama dahi istrinya, air matanya menetes segera dia hapus.

"Aku akan pergi, sekali lagi maaf kan aku" Jiyong membungkuk hormat lalu keluar dari ruangan itu.

"Andweee cucuku" ucap wanita paru baya itu menangis. Istri Jongki pun langsung memeluknya guna menguatkannya.

Di luar ruangan.

Saat Jiyong keluar terdapat tiga gadis kecil yang sedang duduk di bangku tunggu.

"Paman" panggil gadis bermata sipit, dia Jennie kecil.

Jiyong pun menghampiri mereka lalu mengusap kepala mereka satu per satu.

"Ini adik Chaeng, paman" ucap gadis berpipi tembam bernama Chaeyoung.

"Ini adiku juga" ucap gadis disebelah Chaeyoung bernama Jisoo.

"Adiku jugaaa" Jennie.

Jiyong tersenyum melihat betapa sayangnya mereka kepada anaknya.

"Jisoo, Jennie, Chaeng" panggilnya membuat ketiga gadis kecil itu menoleh.

"Paman akan membawa adik kalian dulu, suatu saat dia akan kembali menemui kalian, apakah boleh?" Tanya Jiyong lembut.

"Suatu saat itu lama yah paman?" Tanya Rosé polos.

Sementara Jisoo dan Jennie terdiam.

"Dia berbeda dari yang lain, akan sangat berbahaya jika dia tetap disini"

"Lalu bagaimana jika kami merindukan nya?" Jisoo menundukkan sedih.

Different World [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang