Es Kepal Milo ☼

354 76 5
                                    

Joy menjeda drama yang sedang ditontonnya, sambil mengelus tenggorokan ia segera bangkit dari tempat tidurnya. Kini jam sudah menunjukkan pukul satu dini hari, Joy yang merasa haus memutuskan turun untuk mengambil air. Bermodal senter dari ponselnya ia mengambil air putih tanpa menghidupkan lampu dapur, setelahnya ia membuka kulkas. Mama yoona biasanya memang sering mengstock es krim, dan Joy memutuskan memakannya malam ini. Ketika tengah mengkeruk es krim dari tempatnya ia dikejutkan dengan suara Ian yang tiba tiba menginterupsinya.

"Batuk lo makan es krim malem malem." ucap Ian yang baru memasuki dapur.

Joy terlonjak kaget dengan hebohnya, "ANJING! SIALAN BIKIN GUE KAGET AJA LO." maki Joy

Tanpa menggubris makian kakaknya ia kembali bertanya. "Dasar orang gila, makan es krim malem malem, besok masih sekolah mending lo tidur sana. Gue gamau telat ya awas lo." ucap Ian mengingatkan. Ia mengambil gelas dan mengisinya dengan air putih, ternyata kompak juga ya kakak adik itu sama sama haus di tengah malam ini.

"Iya bawel, abis ini gue tidur." ucap Joy sambil menutup es krim dan memasukkan kembali ke dalam kulkas.

"Eh, lo mending nemenin gue dah. Kita nongkrong di taman mama yuk." ajak Ian setelah mengambil keripik dan membawa air minumnya beranjak menuju taman mama.

"Yee tadi nyuruh cepet tidur sekarang malah lo ajakin nongkrong." ucap Joy merespon kelabilan adiknya itu, sambil membawa minum dan eskrimnya beranjak mengikuti adiknya.

Ketika mereka sudah duduk dibangku taman, Ian membuka suaranya lebih dulu sambil mulai memakan keripiknya. "Yang papa tadi, gak usah dipikirin. Papa cuma khawatir sama lo, kita sama sama tau papa emang gak jago menyalurkan rasa sayangnya ke anak anaknya." ucap Ian berusaha menenangkan kakaknya, ia tahu kakaknya memasukkan  perkataan papanya tadi ke dalam hati.

"Iya gue tau, tapi tetep gak suka. Papa tuh kenapa mesti banding bandingin gue sama Jennie sih. Masih mending kalo cuma ada salah satu diantara kita, ini engga. Papa bener bener bandingin di depan gue dan Jennie langsung. Papa seharusnya inget kalo kita juga belum terlalu deket sama Jennie, yang ada ini malah bikin kita sama sama ga enak, ngerti ga."  ucap Joy mengeluarkan keluh kesah sembari memakan es krimnya itu.

"Iya ngerti, semoga ke depannya papa gak gitu lagi ya. Semoga mama juga ngingetin papa, gue liat tadi mama paham situasi yang terjadi dan coba ngalihin pembicaraan ke gue kan. Gimana ya caranya kita bisa ngilangin kecanggungan ke Jennie, gue juga ga enak begini terus. Padahal udah 3 tahun, mau gimana pun dia juga tetep kakak gue. Gue jadi merasa pilih kasih ke dia kalo bandingin deketnya kita sama abang"

"Iya gue juga. Hmm menurut lo, kalo kita ngajak Jennie jalan bertiga, dia mau ga ya kira kira?" usul Joy

"Gatau juga si, coba aja kita ajak. Gimana kalo pulang sekolah ntar? Kita jemput aja Jennie di sekolahnya terus kita main kek kemana gitu." saran Ian.

"Boleh juga tuh, yaudah tar pagi gue ajak deh sebelum berangkat. Semoga dia belum ada rencana apa apa yah hari ini, takutnya dia punya janji sama temen ato pacarnya itu kan" ucap Joy yang tengah memasukkan suapan terakhir es krimnya.

"Yaudah yuk ke atas cepet cepet tidur. Inget ya, gue gamau telat. Lo lama, lo naik ojek." ucap Ian setelah melihat kakaknya sudah menghabiskan es krimnya. Kemudian mereka berdua pun bangkit dan meletakkan kembali mangkok es krim juga toples keripik di dapur. Tanpa mereka sadari, sedari tadi Jennie mendengarkan percakapan mereka, tadinya Jennie juga merasa seret dan ingin mengambil air minum, tapi ia melihat pintu yang membatasi ruang tengah dengan taman terbuka. Jadi ia menghampiri untuk melihat apakah memang ada orang atau itu hanya lupa ditutup oleh bibi. Jennie merasa sedikit lega, dia kira selama ini hanya dia yang merasa sulit untuk berinteraksi dengan saudara suadaranya itu. Ternyata mereka juga merasakan hal yang sama dengannya, Jennie juga merasa senang karena saudaranya itu memutuskan untuk berinisiatif demi perkembangan hubungan mereka. Diam diam sebenarnya dia merasa excited mengetahui bahwa ia akan di ajak berjalan jalan nantinya, walopun belum diajak langsung.

Sunshines | Joy and NCT 96lTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang