12. Masalah Cinta

98 44 92
                                    

Haii

Ada yang kangen gak nih?

Maaf ya kalau sering ngilang tanpa kepastian seperti dia ehe.

Langsung saja siss~

***


Setelah kejadian di kantin kemarin seluruh siswa Smanda dibuat gempar kabar itu sampai hingga ke telinga Gerry.

Gerry yang sudah lama menaruh hati kepada Frisca tentu membuatnya cemburu. Padahal dia bukan siapa-siapanya Frisca.

Karena tidak mau dilanda cemburu berlebihan maka Gerry berinisiatif meminta pendapat pada Aldo teman seperjuangannya itu.

"Yo pak ketos hadir nih," sapa seorang ber name tag Haris Mahendra.

"Ngapain lo sepet amat?" tanya Aldo.

"Gak, gue mau minta pendapat aja."

Aldo yang tau kemana arah pembicaraan mereka hanya bisa menyimak.

"Menurut lo pada cemburu itu wajar gak?" Tanya Gerry.

"Cemburu itu wajar tapi yang gak wajar kalo lo cemburuin orang yang bukan siapa-siapa elo."

"Tapi gue udah cemburu anjir."

"Oke, sekarang gue tanya dia siapanya lo? Pacar?" Haris kembali bertanya pada Gerry.

"Bukan."

"CONTOH ANAK BEGO." Aldo yang sedari tadi hanya diam sekarang angkat bicara.

Sedangkan Haris hanya mengelus dadanya. "Anak ganteng harus sabar," batin Haris.

"Kayaknya lo salah orang, kalau ngomongin masalah cinta."

Gerry, Aldo, dan juga Haris langsung menolehkan kepala mereka. Seorang pemuda berdiri tidak jauh dari tempat mereka duduk sambil menyeruput es teh di genggaman tangannya.

"Siapa lo?" Tanya Haris.

"Kenalin gue Zidan anak kelas 11 IPS 3," kata anak itu memperkenalkan dirinya.

"Jauh amat main lo sampe ke MIPA," sahut Aldo.

"Biasalahhh, gue lagi gabut."

Haris langsung menyuruh Zidan duduk di tempat kosong kebetulan mereka istirahat cepet.

"Jadi gini gan, kalau lo suka sama cewek. Tapi ntu cewek gak demen sama lo mending mundur aja deh."

Wajah Gerry yang tadinya udah sepet tambah sepet saat mendengar saran tidak jelas dari Zidan.

"Ck! Tapi gue udah terlanjur suka," kata Gerry dengan lesu.

"Ya udah lo tembak aja dia."

"Tapi gue gengsi."

"Ya udah tinggalin dia cari yang lain kelar."

"TAPI GUE SUKA SAMA DIA BLOK!!"

"Lo guna-guna dia aja dah pusing gue ngadepin orang bulol kek gini."

Haris dan Aldo hanya menyimak perdebatan antara Gerry dan Zidan sambil ngemil tahu goreng yang ada di hadapan mereka.

Gerry hanya menarik napas panjangnya kenapa saran teman-temannya ini tidak ada yang membantu sama sekali. Kalau begini terusan dia bakal kalah gercep sama Satya adik kelas yang super ngeselin tingkat Nasional.

i. Tresno Satya [END]✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang