"Cantik!"
Frisca membuka matanya lalu melihat bayangannya sendiri di pantulan cermin kaca. Pagi ini dia sedang berada di rumah Juanda untuk bersiap-siap ke acara wisuda.
Tepat hari Sabtu Frisca dinyatakan lulus dari Sekolah Menengah Akhir, dia akan melepaskan semuanya termasuk kenangannya. Setelah semuanya selesai mereka berdua menuju ke mobil Juanda dan meluncur ke sekolah
Dresscode wisuda kali ini para siswa memakai jas dan kemeja, sedangkan para siswi memakai kebaya.
Sampai di sekolah banyak pasang mata menatap Frisca dengan tatapan memuja. Gadis itu tampak cantik dengan balutan kebaya berwarna cokelat, terlihat seperti seorang Putri Keraton. Namun Frisca malah terlihat seperti orang bingung, dia sedang mencari Satya yang sejak tadi cowok itu tidak menampakkan batang hidungnya padahal Jovan dan Rivan baru saja sampai.
"Udahlah, Fris. Nanti dia juga bakalan datang," kata Juanda menenangkan Frisca.
"Gue takut mimpi itu terjadi, Nda," sahut Frisca dengan nada lesu.
"Dia nggak bakal kenapa-kenapa percaya deh sama gue."
Frisca mengangguk mengerti lalu masuk ke barisan bersama dengan Juanda, karena acara sebentar lagi dimulai.
Lima belas menit sebelum acara dimulai Satya datang bersama dengan Yudhistira---adeknya. Penampilan Satya hari ini terlihat tampan serta menawan membuat para siswi jejeritan, karena tertampar ketampanan seorang Prasatya Aditya.
"Fris, tuh! Dia dateng," bisik Juanda pada Frisca.
"Apa si--?!!"
Frisca terkejut melihat kehadiran Satya di sana, bahkan saat Frisca menoleh ke arah Satya cowok itu malah melambaikan tangannya ke arahnya.
Acara wisuda dimulai dengan pembukaan, sambutan oleh kepala sekolah, lalu serah-terima siswa kembali, pertunjukan dari adik kelas, dan yang terakhir sesi foto. Semuanya selesai tepat pada pukul dua belas siang.
Setelah acara selesai banyak orang yang memberikan buket pada orang-orang yang mereka cintai, entah itu buket bunga, atau sebagainya. Bahkan Frisca mendapatkan tiga buket bunga dari adik kelas dan teman seangkatan juga.
Tiba-tiba ada mencolek bahunya Frisca langsung menoleh ternyata itu Yudhistira.
"Halo, Kak Frisca! Selamat kelulusan ya, Kak!" ucap Yudhistira dengan senang.
"Terimakasih. Oiya abangmu mana?"
"Eee mungkin abang lagi ada urusan sama temennya," jawab Yudhistira dengan gugup.
"Frisca."
Suara berat itu menyapa pendengaran Frisca, suara yang sangat dia rindukan beberapa hari ini.
"Satya?"
Satya, senyuman manis terbit di wajah tampannya. Dia sangat merindukan gadis yang di hadapannya, gadis yang telah ia sakiti berkali-kali tetapi dengan tangguhnya Frisca masih tetap bertahan.
"Happy graduation, dear. I love you today, tomorrow and forever," ucap Satya lalu menyerahkan buket bunga tulip putih kesukaan Frisca.
Frisca menerima buket dari Satya dan langsung berhambur memeluk pria itu.
"Thanks for everything, i love you too."
Yudhistira berdiri di antara keduanya tentu saja tidak ingin melewatkan momen ini, ia langsung mengambil ponselnya dan memfoto pasangan kekasih itu.
Hari itu Frisca dan Satya baikan seperti dulu lagi, tentu saja Juanda, dan yang lainnya bernapas lega. Akhirnya tidak ada lagi pertengkaran di antara keduanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
i. Tresno Satya [END]✓
Novela Juvenil❝ Gue ngga bakal percaya kalo CINTA itu ada bye ❞ -Satya ❝ Ati-ati kepelet tau rasa lo❞ Hanya kisah manis dan pahitnya cinta Prasatya Aditya. Satya si kulkas berjalan,yang tidak percaya dengan CINTA ingat itu baik-baik. Bagi Satya cinta hanyalah...