19. Baku hantam ft. Yudhistira

54 10 0
                                    

Hai kembali lagi dengan saya

Vote dan komen yaa guys

Selamat membaca
_________________ _______________


Satya sejak tadi hanya menatap pemandangan sekolah dari atas rooftop, tak terasa sudah sampai satu bulan hubungannya bersama Frisca gadis lemah yang sok kuat itu.

Tiba-tiba tangan Satya ada yang menggenggam ternyata itu tangan milik kekasih manisnya. Frisca tersenyum sambil menatap Satya lekat, senyuman manis yang mampu membuat Satya diabetes.

"Kenapa? Ada masalah?" Tanya Frisca.

"Enggak ada, dek." Balas Satya sambil mengusap lembut tangan Frisca.

"Tumben manggil dek," cibir Frisca.

"Gak apa-apa lah biar romantis kayak pasutri baru nikah gitu," ucap Satya sambil cengar-cengir.

"Dih, lulus aja belom udah mikir nikahan aja." Kata Frisca sambil mencubit pinggang Satya.

"Aduh jangan dicubit atuh, dek! Sakit!!" Ringis Satya.

"Rasain. Salah siapa mas nyebelin," ejek Frisca.

Eh wait-

Tunggu dulu pemirsa-

MAS?!! DEK?!!! ASJLGHJKSKJSKS

"Kamu tadi manggil apa?" Tanya Satya.

"Gak tau."

"Hayoo bilang apa tadi? Ngaku gak atau- ( ͡° ͜ʖ ͡°)" goda Satya.

"Atau apa, hah?!!"

"Eh enggak jadi, dek." Satya hanya mengusap belakang kepalanya.

Mereka berdua saling bercanda tanpa ingat dunia apalagi sekitarnya, ada Jovan dan Rivan yang menatap kedua insan itu.

"EKHEMM BUCIN TROSS!!" sindir Jovan.

"Si es balok yang mulai bucin nih ekhem ekhem," cibir Rivan.

Satya dan Frisca reflek menoleh ke arah Jovan dan Rivan.

"Halah sirik amat lo jomblo," balas Satya.

"Kurang ajar lo, Sat." Kata Jovan.

"Eh btw gue ada sesuatu yang mau dibahas nih," ucap Rivan secara tiba-tiba.

Frisca yang paham situasi langsung pamit pada Satya untuk kembali ke kelas.

"Gue mau ke kelas dulu ya," pamit Frisca.

"Iya hati-hati, nanti pas pulang sekolah gue jemput," kata Satya.

Frisca menundukkan kepalanya dan berjalan keluar dari rooftop meninggalkan Jovan, dan Rivan.

"Apaan yang mau lo bahas?" Tanya Satya.

"Anu gini, Nicholas."

Mendengar nama Nicholas disebut seketika wajah Satya berubah merah padam.

"Mau apa dia?" Tanya Satya dingin.

"Dia ngajak lo ketemu di markas, tapi tenang aja gue bakal bawa yang lain." Balas Rivan.

"Apa rencana dia kali ini?" Tanya Satya dalam hati.

Rivan dan Jovan hanya menengok satu sama lain, menunggu perintah dari Satya.

"Jovan nanti lo anter Frisca pulang, dan satu hal lagi jangan bilang dimana gue berada."

"Oke gampang itu mah," balas Jovan.

i. Tresno Satya [END]✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang