Epilog: Akhir cerita kita.

47 5 0
                                    

Satya berjalan melewati jalanan Kota Hamburg, dia memilih bangku yang menghadap langsung ke arah danau.

Hari ini Satya sudah membaik keadaannya dan sekarang dia akan membuka surat itu. Surat yang ditulis oleh Frisca, gadis yang ia rindukan.

Tangannya bergerak membuka ikatan tali tersebut, setelah itu dia langsung melihat sebuah amplop berwarna putih bersih dan membukanya.

'Untuk Satya

Hai, aku sangat merindukanmu. Satya. Bagaimana kabarmu? Apakah sudah membaik?

Satya, ingat nggak? Dulu kita saling tidak mengenal dan sama-sama membencinya cinta. Tetapi karena cinta jugalah yang membuat kita bertemu.

Satya aku masih ingat percakapan kita tentang bintang, saat itu kamu mengatakan. "Diantara bintang di langit kamulah yang paling indah."

Aku rindu kata-kata itu, aku rindu setiap kita berjalan bersama di jalanan kota. Setiap langkah kita lampu-lampu itu selalu menyinarinya, dan kini aku berjalan sendirian tanpa kehadiranmu. Setiap malam aku menangis, menahan rindu yang kian mencekik diriku dan membuat rasa sesak yang dalam. Setiap hari aku berdoa untuk keselamatan dan kesembuhanmu.

Satya, aku ingin kamu memenuhi ini untuk terakhir kalinya. Temui seseorang yang bisa mengerti dirimu, sama seperti aku mengerti kamu.

Cinta menyatukan kita yang tak sama, Satya. Bagaimana kita bisa bersatu jika Tuhan kita berbeda? Kemarin aku bertanya pada Juanda tentang iman kita.

Juanda menjawab, "Jangan rebut dia dari Tuhan-Nya hanya karena sebuah cinta."

Bagaimana aku dengan kejamnya melakukan hal itu? Aku tidak bisa, Satya. Aku tidak mampu.

Jikalau kamu bertanya apa aku mencintaimu? Maka jawabanku adalah iya. Tetapi aku lebih mencintai Tuhanku sendiri, begitu juga dengan kamu.

Ku mohon cari seseorang yang bisa menemanimu sepanjang hidup kamu, dan tentu saja carilah yang seiman denganmu. Kita telah usai jangan tangisi kepergian dan mulailah membuka lembaran baru.

Kita telah usai sampai di sini, cerita kita telah habis dan menjadi sebuah kenangan yang tak terlupakan.

Jika kamu bertanya siapa wanita itu? Maka biarlah waktu yang menjawab pertanyaanmu itu.

Lupakan tentang semuanya, mari kita buka lembaran baru dengan orang baru yang akan mendampingi kita.

Dari Frisca.'

Satya menutup surat itu tanpa sadar air matanya mengalir begitu saja. Dia tahu bahwa Frisca sangat mencintainya, begitu juga dengan dirinya. Namun, Tuhan mereka berbeda.

Terhalang oleh agama lebih menyakitkan daripada yang ia kira.

Satya sudah menentukan semua keputusannya yaitu kembali ke Indonesia dengan membuka lembaran baru, tanpa orang itu.

Dia akan meninggalkan semua kenangan itu dalam garis bawah adalah meninggalkan Frisca untuk selama-lamanya.

Satya bangkit dari tempat yang ia duduki lalu berjalan menikmati senja di Kota Hamburg. Karena terlalu asyik melihat-lihat tanpa sadar Satya menabrak seseorang, hingga menjatuhkan surat itu.

-TAMAT-

*Nb: tenang saja bakal ada bonus chapter.

i. Tresno Satya [END]✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang