Hello bestie
Jangan lupa vote dan komen ya
Rating naik dikit awokawok
Happy reading
________________________
Satya melemparkan tubuhnya di ranjang tidur, hari ini begitu melelahkan. Dan hari ini juga dia berbicara empat mata dengan pujaan hatinya.
Satya memang tidak tau isi hati gadis itu tapi dia yakin gadis itu akan menyukai dirinya, dibanding dengan Gerry ketos songong nan nyebelin.
Tubuh dan pikirannya sudah lelah rasanya Satya ingin lompat saja dari gedung lantai 50.
Tok!! Tok!!
Baru saja memejamkan mata tiba-tiba pintu kamar diketuk. Satya segera bangun dari tempat tidurnya dan membuka pintu kamar saat dibuka ternyata itu Bi Inem.
"Ada apa, Bi?" Tanya Satya.
"Itu, Den. Tuan besar mencari Aden," kata Bi Inem takut-takut karena dia tau jelas bahwa hubungan Satya dengan ayahnya tidak dikatakan baik-baik saja.
"Dimana dia?"
"Di bawah, Den."
Satya segara turun dari lantai satu dia berjalan ke arah ruang tengah. Dan benar saja seorang pria tegap, memiliki rahang tegas dan juga masih lengkap dengan kemejanya sedang duduk di sofa ruang tengah.
"Ada apa kau kemari, Hendery?" Tanya Satya.
"Ternyata sikap mu masih kurang ajar."
Satya berdecih, "Ya karena sifat ini juga menurun dari anda juga. Like father like brother."
"Apa ibu mu yang murahan itu tidak mengajari dirimu sopan santun?"
"Tch! Katakan saja apa maksud kedatangan anda kemari dan jangan mengungkit ibu lagi," kata Satya dengan penuh penekanan.
"Tidak ada maksud apa-apa papa hanya mengambil motor dan mobil mewah mu saja," ujar Hendery dengan santai.
Satya mengepalkan tangannya erat, wajahnya memerah menahan amarah. "Apa maksud mu?!!"
"Ya. Mobil dan motor kamu papa ambil sebagai gantinya disana ada motor matic itu cukup buat kamu, lagipula Yudhistira sudah punya.
"DENGAN ENTENG LO BILANG KAYAK GITU?!!" teriak Satya pada Hendery.
"Jaga ucapan mu Prasatya!!! Papa nggak pernah ngajarin kamu berteriak pada orang tua."
"Lalu buat siapa motor dan mobil itu? Buat jalang murahan sama anaknya, hah?!!"
"Kamu benar tidak sia-sia juga otak kecil mu itu bekerja," kata Hendery sambil menyesap kopinya.
"Damn."
****
Ting tong!!
KAMU SEDANG MEMBACA
i. Tresno Satya [END]✓
Novela Juvenil❝ Gue ngga bakal percaya kalo CINTA itu ada bye ❞ -Satya ❝ Ati-ati kepelet tau rasa lo❞ Hanya kisah manis dan pahitnya cinta Prasatya Aditya. Satya si kulkas berjalan,yang tidak percaya dengan CINTA ingat itu baik-baik. Bagi Satya cinta hanyalah...