Helaan napas keluar dari mulut Satya, pemuda itu sesekali memijat pangkal hidungnya. Hari ini dia sedang galau, gundah gulana karena Frisca sedang marahan padanya padahal karena hal sepele yaitu Frisca jalan sama Gerry.
Sudah beberapa bulan ini Satya menjalin hubungan dengan Frisca, namun baru kali ini mereka saling marahan.
Satya membuka ponselnya dan mengetikkan nama di pencarian kontak.
"Halo?"
"Van, lo bisa kesini? Gue gabut."
"Yo, sek tak kandangin adik."
Satya mematikan teleponnya dan kembali rebahan di ruang tengah sambil menunggu kedatangan Jovan.
Beberapa menit kemudian pintu rumah Satya diketuk, salah pembantu disana membukakan pintu ternyata yang datang Jovan sama Rivan.
"Yo wassup Jovan ganteng dateng!!" Teriak Jovan.
"Hoek!" Cibir Rivan.
"Iri? Bilang boss tetew."
"Bocah gendeng," sahut Satya.
Jovan dan Rivan langsung duduk di atas karpet ruang tengah rumah Satya, sedangkan yang punya rumah di atas Sofa. Sudah seperti baginda raja dan para babunya.
"Ngapain lo nyuruh kesini? Asal lo tau ye tadi gue disuruh jaga adik sama emak gue." Kata Jovan.
"Kalo gue sih free," ucap Rivan dengan santai.
"Enggak ada sih, gue lagi galau gara-gara Frisca masih musuhan sama gue." Jelas Satya dengan sedih.
"Asem kau, gue mau izin kesini aja mau dilempar gas lpg sama emak gue sampe sini cuma nemenin lo galau." Amuk Jovan.
"Hooh anjir, mana tadi emaknya Jovan udah mau ancang-ancang untung gue dateng gercep." Kata Rivan.
"Gue galau arghhh!! Benci gue bencii sama Gerry!! Ngapa sih ntu bocah gak usah deketi ayang gue?!!" Ucap Satya sambil mencak-mencak mengucap ribuan kata-kata barokah untuk Gerry.
Jadi begini ceritanya Gerry itu minta Frisca buat nemenin dia nyari bahan-bahan buat lomba, sebagai anggota OSIS yang baik Frisca mau menemani Gerry. Tapi dia lupa izin sama Satya.
Pas lagi nyari bahan mereka berdua berpapasan sama Satya yang lagi nganterin Yudhistira main di mall. Satya tau hal itu jelas marah lah, dia sempet ngira Frisca itu selingkuh.
Cekcok dah tuh dua pasangan di parkiran, akhirnya Frisca nyerah dan milih pulang naik gojek. Sampai sekarang mereka berdua belum saling
chat lagi."Harusnya waktu itu gue gak marah," kata Satya.
"Salah lo sendiri kelebihan posesif," sahut Rivan sambil ngemil in kuaci.
"Mending lo ajak Frisca ketemuan atau gimana gitu, gak baik lo marahan gini terus." Jelas Jovan dengan bijak.
"Tumben lo bijak? Kesambet apaan lo?" Tanya Satya heran.
"Diem lo! Gue lagi belajar menjadi cowo soft biar Juanda ngelirik gue."
"Halah tipe Juanda itu modelan kek Han Jisung dibilangin ngeyel ni bocah," balas Satya.
"Ya udah gue lagi memantaskan diri untuk Juanda," kata Jovan tidak kalah yakin.
"Lo pada kalau bahas doi tau tempat lah bego! Gue jomblo sendiri nih," ujar Rivan dengan kesal.
Teman-temannya tidak tau diri emang sudah tau dia jomblo akut masih aja bahas doi, kan Rivan jadi iri.
"MAMPUSSS!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
i. Tresno Satya [END]✓
Novela Juvenil❝ Gue ngga bakal percaya kalo CINTA itu ada bye ❞ -Satya ❝ Ati-ati kepelet tau rasa lo❞ Hanya kisah manis dan pahitnya cinta Prasatya Aditya. Satya si kulkas berjalan,yang tidak percaya dengan CINTA ingat itu baik-baik. Bagi Satya cinta hanyalah...