Frisca bangun tidur dengan mata bengkak karena semalaman dia terus menangis. Frisca bangkit dari tempat tidurnya ia menyalakan ponselnya di sana banyak sekali notif dari Satya.
My boy 5 pesan belum di baca, dan 10 panggilan tak terjawab.
Gadis itu hanya melirik sekilas ponselnya lalu langsung berlari ke arah kamar mandi, dia lupa hari ini harus ke sekolah untuk gladi bersih wisuda. Setelah selesai mandi dan bersiap-siap Frisca turun untuk sarapan sesudahnya dia langsung berangkat ke sekolah.
Satya berjalan ke motornya dengan wajah lesu dia sudah berada di depan rumah Frisca, namun kata ibunya gadis itu sudah berangkat sepuluh menit yang lalu.
"Kenapa dia menghilang seperti ini? Pasti ada apa-apa," gumam Satya.
Juanda yang mengetahui kedatangan temannya langsung menghampiri ke arah Frisca.
"Fris, lo nggak apa-apa kan?" tanya Juanda.
"Nggak apa-apa, Nda," jawab Frisca.
"Bohong! Itu mata lo bengkak kayak gitu pasti si Satya nyakitin lo lagi kan?" tuduh Juanda.
"Enggak kok," elak Frisca.
"Yaudah kalau gitu kita cepet kumpul acara gladi bersih mau dimulai."
Seusai acara gladi bersih Juanda dan Frisca duduk di bangku sambil berbincang tentang besok mau pakai baju apa. Tiba-tiba Satya datang menghampiri Frisca, cowok itu tidak sendirian ada dua curutnya yaitu Rivan dan Jovan.
"Aku mau bicara sama kamu," kata Satya.
"Apa? Bicara aja di sini," balas Frisca tanpa melihat ke arah Satya sedikitpun.
"Aku mau hanya kita berdua." Satya langsung menarik tangan Frisca membuat gadis itu berdiri dari tempatnya.
"Satya! Aku nggak mau bicara di sini aja!" seru Frisca.
"Kamu mau dilihat sama mereka?" tanya Satya sambil melirik ke arah teman-teman yang lain.
"Nggak."
Satya memilih tempat agak jauh dari keramaian agar pembicaraan mereka berdua tidak ada yang mendengar.
"Jadi kenapa semalam aku telepon nggak dibales?" tanya Satya.
"Perlu jawab dengan jujur atau bohong?"
Satya mematung mendengar jawaban dari Frisca gadis itu sekarang menatap dirinya dengan tatapan mata tajam.
"Ya jujurlah."
"Semalam kamu kemana? Sampai lupa tentang janji kita."
"Aku ke markas aja."
"Ke markas atau emang jalan sama perempuan lain?" tebak Frisca tepat sasaran.
"Aku bisa jelaskan. Kemarin itu aku diajak makan siang sama temen lama terus dia ngajak ke mall juga," jelas Satya.
"Temen apa temen? Kok mesra amat dilihat-lihat," sahut Frisca.
"Frisca, dengerin dulu. Namanya Kaylee dia teman masa kecilku dia habis baru saja pulang dari Amerika," jelas Satya.
"Oh gitu ya. Dikira gue kagak sakit liat lo begitu?!" bentak Frisca.
Satya terkejut mendengar respon Frisca yang sangat tidak mengenakkan baginya. Satya langsung menggenggam tangan Frisca, namun langsung ditepis oleh gadis itu.
"Nggak usah sentuh-sentuh! Gue liat lo jalan sama dia nggak sekali dua kali. Lo pikir gue ini apa, Satya?! Apa?!! Aku ini apa?!!" Frisca mendorong bahu milik Satya dengan jemari telunjuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
i. Tresno Satya [END]✓
Teen Fiction❝ Gue ngga bakal percaya kalo CINTA itu ada bye ❞ -Satya ❝ Ati-ati kepelet tau rasa lo❞ Hanya kisah manis dan pahitnya cinta Prasatya Aditya. Satya si kulkas berjalan,yang tidak percaya dengan CINTA ingat itu baik-baik. Bagi Satya cinta hanyalah...