Haiii kalian bisa kesini karna apa nihh???
"K-kak i-ini a-aku b-bawa i-in k-kak-" ucapan gadis itu terpotong saat Altamis menyuruhnya diam, siswi itu mempunyai kelainan saat berbicara
"Gue punya duit dan gue mampu untuk beli makanan yang lu bawa" ucap dingin Altamis
"Sini sini gue makan aja" angga langsung mengambil makanan yang di bawa siswi itu tanpa menunggu jawaban
"L-loh i-itu b-buat k-kak al" Siswi yang bernama leta dikenal gagap di SMA Tangguh
"Gue sama al sama aja, sama sama ganteng, cuman beda nama aja" jawab angga cengengesan
"Iya bedanya kaya langit sama bumi" sahut Radit
"Jarak tak memisahkan kita"
"Ga nyambung bangke!"
Altamis sudah dibuat kesal oleh mereka berdua "Stop, cabut!" Ketus altamis
"Main cabut cabut aja" bisik angga kepada Radit
"Hush diem, mau lu ga di traktir lagi sama Amis?"
Langkah Al terhenti lalu berbalik badan ketika mendengar ucapan radit "NAMA GUE BUKAN AMIS BEGO!!"
Siswi siswi disekitar mereka seketika mencari sumber suara "tau tuh kak radit nama nya kak Al itu Amisyu!!" Sahut siswi itu
"Bacot!" Jawab cepat Altamis
Al menatap bibir siswi yang bernama Gaby "Lu kira ini sekolah nenek moyang lu? Niat sekolah apa ganjen sih!" Bentak Al, Altamis sangat tak menyukai siswi yang melanggar aturan sekolah milik ayahnya
"Aduh gue di perhatiin sama Al" ucap histeris Gaby saat mendengar jawaban dari Altamis
"Itu bukan perhatiin tolol! Cepet hapus sebelum Singa Al keluar!!" Sahut angga
"Cantik tapi goblok" Batin angga
"Gue liat lu masih pake make up ke sekolah jangan harap lu bisa sekolah lagi disini!" Ucapan Al kali ini membuat siswa siswi di SMA tangguh terdiam
"Pesenin soto kaya biasanya, bilang aja buat Altamis" ucap Al sambil menyodorkan uang berwarna merah selembar
"Kembaliannya buat lu dan lu" sambung altamis sambil menunjuk radit dan angga
"Yesss!!"
Suara langkah kaki mulai terdengar di telinga Altamis "Siapa yang nyuruh lo duduk disini?" Tanya Altamis kepada Gaby yang tiba tiba menduduki bangku sebelah Altamis
"Diri gue sendiri" santai Gaby sambil mengibaskan rambutnya "anjir bau rambutnya kaya bau tai kambing" Batin Altamis, ia tak berbohong mungkin jika kalian diposisi Altamis kalian akan merasakan bau bau bangkai tikus yang baru saja mati
Altamis langsung berdiri berniat untuk menghindari Gaby tapi nihil Gaby dengan cepat menahan tangan Altamis agar Altamis tak meninggalkan dia
"Lepas!" Altamis langsung menepis tangan Gaby
"Aduh, kasar banget ke cewe!" Bentak Gaby
"Dimana ada asap disitu ada api" peringat Altamis
Angga dan radit mendatangi Altamis "nih makanan lu"
"Udah ga nafsu makan gue" ucap Altamis yang akan beranjak pergi
"Lah terus ini gimana bambang?" Tanya angga bingung dan masih membawa satu mangkuk berisi pesana Altamis
"Terserah mau diapain" Altamis langsung meninggalkan tiga orang tersebut tanpa berpamitan
"Lu apa in Al bangke?" Tanya angga kepada Gaby
"Gak gue apa apain, dia aja yang baperan!" Ngegas Gaby
Gaby langsung meninggalkan Angga dan Radit "tuh kasih ke anak itu tuh" Ucap radit sambil mengarahkan dagunya ke siswa berkaca mata yang sedang membaca buku yang lumayan tebal
-♡
"Assalamualaikum mamakuhhhh" teriak Altamis
"Waalaikumsalam"
"Mandi, ganti baju, sholat terus makan ya" ucap Erina sambil melepaskan dasi Altamis, Altamis di mata erina adalah bayi.
"Iya iya mamaku yang buawel buangett"
Erina mencubit hidung Altamis "enak aja!"
Kini keluarga kecil Altamis sedang makan malam bersama "gimana Al sekolah kamu hari ini?" Pertanyaan itu yang selalu ia tanyakan kepada Altamis tiap hari, ia ingin mengetahui keseharian Altamis
"Ya gitu gitu aja ma, gak ada yang berubah" Ucap Altamis sambil menyuapkan sesendok nasi ke mulutnya
"Kamu belum punya pacar Al?"
"Ini papa gak ada topik pembicaraan lain gitu? Topiknua bosenin banget" cibir Altamis
Erina langsung mencubit tangan afnan "Papa juga kenapa tiap hari yang ditanyain pacar mulu. Al kan juga masih sekolah harus fokus ke sekolah dulu dong jangan yang lain"
"Hilih, papa dulu banyak ceweknya juga bisa jadi sukses kaya gini" jawab santai Afnan
"Nyenyenye" ejek Alta
"Eh ma"
"Apa nak?" Erina mengangkat satu alisnya
"Al pengen di bawain bekal"
"Loh kok tumben?" Jawab Erina heran
"Al iri kalo liat temen al bawa bekal ke sekolah, Al kan juga bosen sama makanan kantin" jawab melas Altamis
"Apa papa perlu tambah karyawan penjual kantin atau suruh buat menu baru?" Tanya antusias Afnan
Altamis tersenyum "Mon maap nih bapak afnan, kalo kebanyakan duit bilang, saya sedia kok menimpa duitnya"
"Udah udah jangan dengerin papa kamu, papa kamu emang otaknya agak sengklek" Ucap erina
"Sengklek Sengklek gini mama juga mau kan sama papa" sahut Afnan sambil menaik turunkan alisnya
"Soalnya papa pake pelet" gumam Altamis
"Your eyes" Ucap Afnan tak terima
•••
Haiii
Are u oke?
Semoga baik baik ajaa yaaaa
Follow instagram Authornya biar gak ketinggalan info terbaru!!
@nauraihsya
VOTE NYA KAKKK
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTAMIS (END)
Teen Fiction⚠️WAJIB FOLLOW AKUN INI SEBELUM MEMBACA⚠️ Gue gak perlu deskripsikan tentang diri gue, cukup kalian baca cerita ini kalian bakal bisa mendeskripsikan tentang inti dari cerita ini -Altamis Follow instagram Authornya dulu, baru Authornya mau up cerita...