"Anak anak ibu ingin memberitahukan bahwa minggu depan kalian sudah melakukan UAS, karna itu ibu harap kalian belajar lebih giat lagi. Baik waktu mengajar ibu sudah habis ibu izin keluar, jaga kesehatan kalian"
"Anjir lah, pake UAS segala, pasti ntar gue ga boleh keluyuran" cibir Angga
Angga menyenggol pelan Altamis "lo enak Al, tanpa lo sadarin posisi lo itu diinginkan semua anak dimuka bumi ini, cuma nyokap dan bokap lo yang mentingin mental anaknya, yaa walau nyokap gue juga baik sih, cuman ngomelnya itu loh bikin kuping gue lama lama bisa mbeldak"
"Tapi ngga, bisa jadi cara orang tua lo didik lo itu udah bener loh, we never know apa yang terjadi kedepannya, dan gue yakin pada suatu saat lo bakal merasa beruntung punya mereka berdua"
"Iya sih, tapi kalo gue diizinin jadi orang tua, gue bakal menjadi orang tua kaya nyokap bokap lo!"
"Boleh boleh aja, tapi lo jangan lupa keep being yourself"
"Ekhem, jangan lupa disini masih ada makhluk ciptaan tuhan" Ucap Radit yang merasa terkacangkan
"HAHAHAH kasian banget sih lo! Lo juga! Jangan buku terus yang di baca sekali kali kenal dunia luar kek"
"Lo juga dit, kok bisa sih padahal orang tua lo ga nuntut nilai lo sama sekali tapi kok lo serajin itu?"
"Ngga, menurut gue lebih baik dituntur orang tua. Kalo posisi gue sekarang orang tua gue ga nuntut nilai gue sama sekali, tapi yang nuntut diri gue sendiri"
"Ketika nilai gue ga sesuai ekspetasi itu gue ngerasa gagal, padahal orang tua gue nerima nilai seberapa pun dari gue"
"Bisa dilihatkan dari sini, kita itu banyak plus minusnya, gak semua kehidupan yang kita lihat enak dimata orang yang mengalaminya enak, don't ever think that. Kita hanya sebatas sahabat, dan banyak hal yang belum kita ketahui satu sama lain" ucap Altamis
Tringggg
Bel istirahat pun berbunyi
Alesha melangkahkan kakinya kearah kantin
"Apes gue" Batin Alesha, dipojok kanan telah terlihat teman teman Gaby yang sedang kumpul tapi tak terlihat batang hidung Gaby
"Dahlah, gue balik ke kelas aja. Nanti gue dapet masalah baru"
Baru saja Alesha memutar badannya tetapi ia langsung berhadapan dengan tubuh Gaby
"Eh, si ngelunjak disini. Kenapa kok mau balik hm?" Gaby menyelipkan rambut Alesha yang menutupi wajahnya
"Kenapa cuma diem? Bisu lo!?"
"Lo tau ga sih? Lo itu ga cakep!" Gaby mendorong tubuh Alesha
"Jadi lo gak usah sok jual mahal, lo berharap dengan sifat lo yang kaya gini semua cowo disini bakal suka sama lo termasuk Altamis?" Tuduh Gaby
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTAMIS (END)
Teen Fiction⚠️WAJIB FOLLOW AKUN INI SEBELUM MEMBACA⚠️ Gue gak perlu deskripsikan tentang diri gue, cukup kalian baca cerita ini kalian bakal bisa mendeskripsikan tentang inti dari cerita ini -Altamis Follow instagram Authornya dulu, baru Authornya mau up cerita...