Altamis memakirkan motornya di parkiran depan sekolahnya, ia langsung terbar pesona di depan kaum hawa disana
"PLEASE TIPE CEWE AL KAYA GIMANA SI! GUA DI TOLAK MULU!"
"SUMPAH KALO ADA YANG BERANI PACARAN SAMA AL GUE TANDAIN MUKA LO!"
Semua siswi disana menatap Altamis, tetapi ada satu siswi yang mengabaikan Altamis, bahkan hanya melirik sekilas
siapa lagi kalau bukan Alesha "dia kaga tertarik sama gue, a-apa jangan jangan dia gasuka cowo?" Batin Altamis
Altamis langsung membuang jauh jauh pikiran buruk itu, ia langsung menghampiri Alesha, Alesha yang menyadari Altamis mengikutinya ia langsung berjalan cepat
"Stop" Altamis memegang pergelangan tangan Alesha
"Aww!" Pekik Alesha
Altamis mendengar pekikan Alesha ia langsung melepaskan genggamannya
"S-sorry gue ga sengaja" Altamis berfikir keras padahal Altamis memegang pergelangan Alesha tak begitu kencang tetapi mengapa Alesha merasa seperti sangat sakit?
"Gak sengaja gak sengaja! Terus tadi narik tangan gue gak sengaja?!" Bentak Alesha sambil memegang pergelangan tangannya
Altamis langsung meraih tangan Alesha untuk memastikan apa yang terjadi pada gadis itu
"Tangan lu kenapa?" Tanya khawatir Altamis
Alesha langsung menarik tangannya kembali "Lancang banget sih lu!!"
"Tangan lu kenapa?" Tanya kembali Altamis
"Bukan urusan lu dan gausa sok khawatir didepan gue!" Alesha langsung meninggalkan Altamis yang sesang berdiri di depan kelas Alesha
"Sabar sabar ini ujian" Batin Altamis sambil mengelus dada pelan
"T-tapi kenapa tangannya tadi ada luka lebam ya?" Tanya altamis kepada dirinya sendiri
"Oi!" Altamis merasakan ada yang menepuk pundaknya
"Apasi!!"
"Kalem bro"
"Ngapain lu disini?" Tanya angga
"Liat bidadari"
"Emang sekarang kita di surga?" Tanya radit
"Kita lagi ada di alam ghaib"
-♡
"MAMAAAAAAAAA!!" Teriak Altamis
Mendengar panggilan Altamis erina langsung berlari ke arah ruang tamu untuk mengecek apa yang terjadi kepada Altamis
"Kenapa Al?" Tanya erina tergesah gesah
"Gapapa, ngetes mama kalo al panggil langsung dateng apa nggak" jawab santai Altamis sambil melepas kaos kaki nya
Perasaan Erina sekarang ingin sekali membuang jauh jauh Altamis tetapi ia menahan emosinya karna memarahi Anak bukan jalan yang tepat, malah membuat Anak menjadi trauma dan malas bercerita kepada orang tua nya itu yang dipikirkan oleh Erina sekarang.
Erina membuka tas milik Altamis "Mana bekal kamu Al?" Tanya Erina yang masih merogoh isi tas Altamis
Altamis berpikir sejenak dan kembali mengingat dimana ia meletakkan kotak bekalnya yang ber merk tupperware "kayanya ketinggalan di kantin deh. Atau Al kesekolah lagi buat ambil kotak bekal nya?"
Erina langsung menahan tangan Altamis yang akan mengambil kembali kunci motornya "biarin, kalo ilang atau diambil orang berarti rezeki yang nemuin"
"Oke"
"Eh ma, Al izin mau nongkrong sama radit, angga ya"
Erina mengelus lembut kepala Altamis "Boleh, asalkan pulang nya jangan kemaleman"
"Maaaaciii mamaaa akoeehhhhh" Seperti biasa Altamis langsung mencium kedua pipi milik Erina
Kini kedua babu Altamis sedang berkumpul dirumah Altamis
"Gue aja yang nyetir" ucap Angga sambil membuka telapak tangannya berharap Altamis memberikan kunci mobil itu
"Gue gamau ketemu malaikat izrail dulu anjir!"
"2in!" Sahut Radit
"Ck! Lu cowo kok mental yupi!" Cibir angga
"Bacot! Wist list gue banyak yang belum kesampean" kesal Altamis
"Sultan punya wist list ternyata" gumam Radit
"Altamis manusia kali, setan aja punya wish list"
Altamis melirik tajam Radit "Asal lo tau wist list gue bukan barang!"
"Pasti ale-"
Telapak Altamis langsung menutup mulut Angga, tapi ia bukan mengenai bibir Angga tetapi mengenai gigi yang dipenuhi jigong.
Altamis yang menyadarinya pun langsung mengusap usapkan tangannya ke muka Angga
"Yash, gue harus bersihin make tanah biar gue bisa sholat" jawab santai Altamis
"LU KIRA GUE ASU?" Pekik Angga
Altamis langsung menggelengkan kepalanya "gak sih, cuman satu marga aja"
Altamis langsung meninggalkan angga yang sedang mendecih kesal
"Tunggu gue!" Teriak Radit
Altamis masih menunggu angga yang masih menetap di posisinya
"Lu ga ikut? Oke fine!"
"Gue mau nutup pager!" Setiap mereka bertiga hang out angga lah yang selalu menutup pagar rumah Altamis
Altamis mendengar jawaban Angga ia menahan tawa, dengan cepat Altamis membuka pintu mobilnya lalu menarik tangan Angga untuk masuk ke mobil
"PEGANG PEGANG! BUKAN MAHROM!"
"Dan kita pun hidup bahagia di jerman..."
Altamis langsung mengeluarkan mobilnya dari halaman rumah "LIAT PAKE MATA!" Ucap altamis sambil memutar kepala Angga agar melihat jendela bagian kanan
Altamis langsung mengambil remot yang berada di dashboard mobil miliknya
"Canggih amat" ucap angga dan radit sambil menyaksikan pagar rumah Altamis menutup secara otomatis
"Mangkannya otak tuh di isi sama minyak ikan!"
"Udah jomblo, jelek, bego lagi" sambung Altamis
"GUE GA JOMBLO! CUMAN PACAR GUE LAGI KESASAR!" Sahut Angga yang tak terima
"Iya kesasar ke mimpi lo"
"Diem lo"
"GUE DIEM? LU LAH. KAN INI MOBIL GUE!" Pekik Altamis
Angga berfikir sejenak "iya sih bukan mobil gue,tapi emang gue punya mobil?" Batin Angga
•••
Hai ges, ini gak ada yg punya niatan mau follow sy gitu? Dan please jangan lupa vote yaa itu berharga bngt buat aku😭😭💗
Instagram : @nauraihsya
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTAMIS (END)
Teen Fiction⚠️WAJIB FOLLOW AKUN INI SEBELUM MEMBACA⚠️ Gue gak perlu deskripsikan tentang diri gue, cukup kalian baca cerita ini kalian bakal bisa mendeskripsikan tentang inti dari cerita ini -Altamis Follow instagram Authornya dulu, baru Authornya mau up cerita...