Alesha kini telah berada di gudang sekolahnya dengan Gaby dan teman temannya
Gaby menyodorkan botol minum yang berisi teh basi yang ducampur dengan garam 1 bungkus "Minum!" perintah Gaby
"MINUM BANGSAT!"
Alesha masih saja terdiam tak menerima botol tersebut
Dengan kasar Gaby membuka mulut Alesha dan memasukkan air itu kedalam mulut Alesha
Yang dirasakan Alesha sekarang ingin memuntahkan minuman tersebut
"Telan!" Paksa Gaby
Dengan hati yang berat Alesha berusaha menelan Air itu dan mengeluarkan sedikit Air mata
"Good baby"
"Apa lagi ya?" Gaby berfikir sejenak
"Oh, that!" Gaby mengambil spidol permanen dari meja yang berada di Gudang
"here stupid" Gaby menarik paksa Alesha
"Gue bakal rubah lo jadi cantik!" Gaby mulai menggambar di wajah Alesha
"Lo bawa lipstik?" Tanya Gaby kepada Temannya
Gaby menerima lipstik itu dari temannya lalu melanjutkan aksinya
Gaby menepuk tangann pelan "Gini kan enak, yang awalnya idiot jadi tambah idiot"
Gaby membiskkan sesuatu kepada Alesha
Setelah mengatakan sesuatu kepada Alesha Gaby dan semua temannya keluar dari Gudang tersebut.
-♡
"It's my dream mas!" Suara itu bersumber dari ponsel Erina
Altamis yang mendengarkannya pun sedikit kaget "apa sih itu mah, kok teriak teriak"
"Ini loh al, jadi cowonya itu selingkuh, terus kepergok sama istrinya. Eh udah ketauhan masih aja ngeles gamau ngaku" Erina pun sedikit emosi
"Papa juga!" Tuduh Erina
"Loh kok papa!?"
"Papa awas aja selingkuh dari mama!" Erina mengepalkan tangannya "ini kalo tangan mama sampe mukul pelakor, kepala tuh pelakor bisa sampe pecah terbelah dua"
"yang bagian kepala satunya di afrika, dan yang satunya di arab" lanjut Erna
"Gak bakal mama kasih opportunity buat pelakornya!"
"Wadaw, tapi kenapa ya mah orang kalo selingkuh pasti selingkuhannya lebih jelek dari pada pasangannya?"
"Karna, gak perlu cantik Al buat jadi pelakor, yang penting" Erina membisikkan "G A T E L"
"HAHAHHA SABI AJA MAMA" Altamis tertawa kencang
"Mangkannya Al ini juga pelajaran buat kamu, Jangan mudah terpengaruh sama cewe diluar sana. Dan kamu jangan pernah sesekali membohongi perempuan, karna perempuan itu pinter, bisa cari tau sampe ubun ubun!"
"Of course, women should be respected" jawab Altamis antusias
Erina mengelus puncak kepala Altamis "Apalagi, kalo perempuan itu gak dapet kasih sayang dari seorang ayah"
"Coba kamu bayangin dia udah disakitin ayahnya dan dia juga disakitin oleh pasangannya"
"Perempuan itu susah ditebak Al, jadi buat laki laki itu harus pinter pinter cari tau okei?"
"Iyaa maa, udah ah mama lanjutin nonton itunya tuh, udah ke skip berapa jam itu"
Dan jangan lupakan Hari ini adalah hari Sabtu hari dimana Altamis bisa santai santai dan berguling guling di kasur kesayanganya yang berwarna pink
Jangan kira sperei yang berwarna pink dipasangkan oleh Altamis, tentu tidak sprei itu dipasangkan oleh mamanya.
"Hadeuh, untung kaga gambar barbie, tapi gapapa, tetep hepi kiwoyok"
Altamis baru teringat jika ia pernah meminta dadang untuk mencari tai tentang Alesha, dan ia langsung membuka Whatsaap yang tenggelam sekitar 8 hari chat itu ia abaikan, bukan di abaikan. Tapi, lebih tepatnya terlupakan seperti kamu di otak mas crush
8 hari yang lalu
Dadang :
Bos, Alesha Zanitha anak dari Belinda dan Almarhum Alterio, tetapi Belinda menikah lagi dengan seseorang bernama Arya dan sudah memiliki anak satu, yang bernama Gaby, Segitu doang bos yang gue tauHari ini
Altamis :
y, tx udh gue transferDadang : buset chat dari kapan itu, baru di jawab , btw thanks, kalo butuh apa apa lagi langsung call aja bos (emot senyum tertekan)
Altamis :
y"Tapi kok gue rasa ada yang ganjel ya, gue call aja deh si dadang" Ucap Altamis lalu ia langsung menelfon Dadang untuk mengetahui lebih lanjut
Sedangkan keaadaan Alesha tak sebaik itu
Sekarang Arya bukan dalam keadaan mabuk, tetapi dalam keadaan dendam, benci, kesal suara pukulan mulai terdengar di telinga Alesha, bukan hanya terdengar tetapi ia merasakan Pukulan itu, ia sangat ingin berteriak, melawan.
Tapi nihil justru badannya langsung berkeringat, bergemetar dan nafasnya perlahan lahan mulai pendek
"KENAPA? KAMU IRI DENGAN GABY?!" Iya, Gaby adalah saudara tiri Alesha, Anak dari Arya, setelah Alesha memasuki sekolah barunya, itu adalah kesempatan emas bagi Gaby.
Gaby merasa caci makian dari sang ayah kurang untuk Alesha, maka dari itu ia sering membuly Alesha
Dan Alesha selalu diam agar ia tak semakin banyak mendapatkan masalah, yang ia pikirkan adalah jika ia melawan Gaby justru itu membuat ia semakin terluka
"Cukup disekolah terluka, dirumah jangan, cukup sekolah adalah penjara bagiku, tapi rumah jangan menjadi penjara" Prinsip itu selalu Alesha genggam sampai kapan pun itu, Karna rumah ini adalah kenangannya saat Alterio masih hidup, ia tak mau membenci tempat kenangannya
Walau sekarang rumahnya sudah diambil alih oleh orang yang selama ini tak pernah ia bayangkan, tak pernah ia inginkan.
Arya langsung menarik tangan Alesha kasar lalu ia memsukkan paksa tubuh Alesha untuk masuk ke kamar mandi, Alesha hanya bisa berpasrah
Tangan Arya menyalakan kran shower kamar mandi, perlahan lahan tetesan Air menyentuh tubuh Alesha
Arya menutup pintu kamar mandi secara kasar dan menguncinya dari depan, Alesha mulai merasa dingin karna ia hanya memakai seragam sekolah dia belum sempat mengganti baju tetapi Arya langsung menarik paksa Alesha sambil membawa sapu kayu
Alesha menggigil, bagaimana tidak kedinginan air masih terus terusan menyentuh tubuhnya, Alesha tak kunjung mematikan shower ia masih setia untuk menangis
Lalu beberapa jam kemudian pandangan Alesha mulai memburuk, dan akhirnya ia terjatuh dan kehilangan kesadarannya.
•••
Tau g si, sy lg g mood buat pls smangatinn donggg hihihi
Instagram : @naurraisya
Vote nya bang
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTAMIS (END)
Teen Fiction⚠️WAJIB FOLLOW AKUN INI SEBELUM MEMBACA⚠️ Gue gak perlu deskripsikan tentang diri gue, cukup kalian baca cerita ini kalian bakal bisa mendeskripsikan tentang inti dari cerita ini -Altamis Follow instagram Authornya dulu, baru Authornya mau up cerita...