Sudah 2 hari Altamis tidak mendatangi sekolah, walau Altamis terlihat baik baik saja tetapi suhunya masih dibilang demam "Al udah sembuh maaa" Rengek Altamis agar dibolehkan masuk sekolah
Altamis bukan merindukan pelajaran atau guru disana, tetapi salah satu murid incarannya.
"Al kamu masih demam, nanti kamu tambah drop" Erina berusaha memberikan alasan
"Ngga ih, Orang Altamis udah bisa maraton!"
"Hilih, bilang aja mau ketemu Ayang" Sahut Afnan
Altamis yang mendengar ucapan Afnan ditambah kesal "Kaya orang gak pernah kasmaran aje"
"Oh jadi anak mama pengen masuk karna kangen Ayang nyaa" goda Erina
"Mama ih! Ikut ikut juga"
"Iya iya, anak mama yang ganteng dan budiman, besok baru boleh sekolah oke"
"Beneran? Yeyyy"
"Tapi ada satu syarat"
"Apa?"
Erina tersenyum "Pulang pergi dianter papa"
"Ih, Al bukan anak kecil" Altamis melipatkan tangannya didepan dada
"Hilih, il bikin inik kicil" Ucap Afnan mengulang kembali ucapan Altamis
"Tapi sifat nya kek bayi bukan anak kecil lagi" Lanjut Afnan
"Papa bisa gak sih gak usil sama Al sehariiiiii aja"
"Menurut ngana?" Afnan mengangkat satu alisnya
"Mama lupa? Nanti kalo satu sekolah tau kalo Al anak pemilik sekolah ini. bisa ancur semua" Siswa Siswi sekolah Tangguh sama sekali tak mengetahui bahwa Altamis lah anak pemilik sekolah itu, Altamis sama sekali tak mau membongkarnya, walau Angga dan Radit pun tau.
"Itu kan bukan Aib, kenapa kamu tutupin?" Tanya Afnan
"Gak semua hal bisa Al terima, dan gak semua hal bisa Al sebar sebarin"
Erina mengelus puncak kepala Altamis "Anak mama pemikirannya udah dewasa ya sekarang"
"Iya, gak kaya papa muka masih muda, tp pemikiran udah kaya kakek kakek" Altamis menjulurkan lidahnya
"Nyinyinyinyi"
-♡
Altamis tetaplah Altamis, ia tak mau kesekolah diantar oleh Afnan "Hati hati loh Al" Ucap Erina terus terusan, ia takut terjadi apa apa kepada Altamis karna badan Altamis masih bisa dibilang lemas
"Mama gak usah khawatir, Al bisa jaga diri baik baik kok"
"Awas aja sampe kenapa kenapa, papa gak mau keluarin biaya buat kerumah sakit, udah ditawarin dianterin malah gak mau" Cibir Afnan
"Hustttt om om gak boleh ikut ikut hus hus" Usir Altamis
"Am om am om, palamu om. Awas minta uang ke papa" Ancam Afnan
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTAMIS (END)
Teen Fiction⚠️WAJIB FOLLOW AKUN INI SEBELUM MEMBACA⚠️ Gue gak perlu deskripsikan tentang diri gue, cukup kalian baca cerita ini kalian bakal bisa mendeskripsikan tentang inti dari cerita ini -Altamis Follow instagram Authornya dulu, baru Authornya mau up cerita...