|Tolong vote sebelum baca, ya. Buat kalian yang bacanya offline, vote aja. Nanti kalian buka data notif nya masuk kok:)|
_
Sekarang Rachel tengah berjalan seorang diri di koridor sekolah berniat untuk langsung ke ruang OSIS. Saat sudah berada tepat di depan pintu ruangan, Rachel langsung meraih handle pintu guna membuka ruangan tersebut.
Mata Rachel langsung menemukan sang ketua OSIS yaitu Reno Aditya. Rachel celingak celinguk, "Lho, yang lainnya mana, Ren?" tanya Rachel. Pasalnya, diruangan ini hanya ada Reno saja. Bukannya sekarang ada rapat OSIS? Pikirnya.
"Gak tau, mungkin masih pada di kelas." balas Reno sambil memasukkan ponselnya kedalam saku celananya.
Rachel manggut manggut sambil masuk kedalam ruangan. "Emangnya mau ada acara apaan, Ren? Kok, ada rapat mendadak gini," tanya Rachel sembari mendudukan dirinya di kursi khusus wakil ketua OSIS.
"Gak ada acara apa apa, kok. Cuma penambahan program ekskul." jelas Reno. Sedangkan Rachel hanya mengangguk tanda mengerti. Sejurus dengan itu, tangan Rachel merogoh saku baju seragamnya untuk mengambil ponselnya guna menghilangkan rasa bosannya.
Tanpa Rachel sadari, Reno diam diam mencuri pandang pada Rachel sambil tersenyum kecil. Iya, sudah dua tahun Reno menyimpan rasa pada Rachel. Namun Reno masih belum bisa mengungkapkannya. Pengecut memang. Tapi tak apa, sekarang Reno sudah membulatkan hatinya untuk mengungkapkan perasaan yang selama ini ia pendam terhadap Rachel. Sebentar lagi Reno akan mengungkapkannya, Reno sudah menyiapkannya. Tunggu saja.
"Chel?" panggil Reno.
Rachel menoleh kesamping demi mendapatkan seseorang yang memanggilnya, "Hm? Ada apa, Ren?"
"Pulang sekolah gue anter, 'ya?" ajak Reno dengan tatapan berharap.
Rachel tampak berfikir sejenak dan detik berikutnya dia mengangguk, "Oke, tapi gak ngerepotin, 'kan?" sahut Rachel.
Reno terkekeh kecil, "Enggak, lah. Kan gue yang ngajak." jawabnya dengan senyuman yang membuat siapa saja kicep dibuatnya. Tapi tidak dengan Rachel, dia sering mendapat senyuman dari partner organisasinya itu.
Rachel membalasnya dengan senyuman yang membuat jantung Reno seakan melorot. Rachel memang jarang mengumbar senyumannya, Rachel memang tipikal orang jutek. Reno pun sebagai partener organisasinya saja jarang melihat senyuman manis itu.
Detik yang sama para anggota OSIS yang lainnya datang bergerombolan. Seketika membuyarkan lamunan Reno yang terpengarah oleh senyuman manis Rachel.
Reno berdehem guna menetralkan jantungnya yang lagi lagi berdetak tak karuan saat melihat Rachel tersenyum pada anggota OSIS yang lain.
"Oke sekarang kita mulai aja rapat dadakan hari ini." ucap Reno membuka acara rapat OSIS.
Setelahnya mengalirlah pembahasan pembahasan mengenai penambahan program ekskul tersebut.
____________________
"Thanks, Ren. Lain kali gue traktir, lo." ucap Rachel seraya menyodorkan helm bogo pada Reno.
Reno mengangguk sambil tersenyum, "Sama sama. Oke, gue tunggu traktirannya." jawabnya sambil terkekeh. Lumayan kan, itung itung bisa PDKT sama calon pacar. Eh?
"Iya, senin gue traktir lo di kantin sekolah. Kalo besok 'kan minggu." ujar Rachel.
Reno mengangguk antusias membuat Rachel tergelak, "Haha, seneng banget, kek pertama kali ditraktir aja, lo." canda Rachel.
KAMU SEDANG MEMBACA
GLEN's
Teen FictionHanya seorang Rachel Gabriella yang tidak terpincut dengan sosok Glen Deolino Darendra yang maha sempurna. Keduanya bagaikan kucing dan anjing. Setiap bertemu tidak pernah ada kata akur. Berawal dari Glen yang dengan sengaja mempermalukan Rachel pa...