|Tolong vote sebelum baca, ya. Buat kalian yang bacanya offline, vote aja. Nanti kalian buka data notif nya masuk kok:)|
_
Part ini warning bangetttt. T﹏T
"Udah, goblok! Nanti lo nyusahin," ucap Farel merampas gelas ditangan Glen.
Glen terus saja mengingau tidak jelas akibat efek dari terus menerus meneguk alkoholnya. Ternggorokannya sudah panas.
"Ck, lo berdua anterin si Devano, gue sama Adam anterin si Glen." intruksi Farel.
"Gak mau gue, nanti mobil gue bau," seloroh Adam.
"Terus si Devano gimana? Lo mau temen lo mati akibat kebanyakan minum?" kata Farel. Sebenarnya Farel juga tidak mau mengantarkan temannya dalam kondisi mabuk parah, tapi Farel juga tidak tega meninggalkan temannya begitu saja, apalagi ini ketuanya, loh.
"Terus kalo si Glen dianterin sama kita, lo mau jawab apa kalo tante Sinta ngamuk?" tanya Adam.
"Udah, udah. Gini aja, telpon kembarannya si Devano, suruh dia jemput. Terus kalo si Glen, jangan anterin ke rumahnya, kekamar disini aja, gimana?" usul Daffa.
"Yaudah, gue telpon si Devina pake hp nya si Devano aja, gue gak punya nomernya dia." ucap Adam. Semuanya mengangguk.
"Ham, bantuin, dong. Si Glen berat banget." pinta Daffa sambil berusaha untuk memapah ketuanya itu.
"Ck, nyusahin banget, nih, ketua." meski ogah ogahan, Ilham tetap membantu Daffa untuk memapah Glen.
"Jangan gitu. Gue aduin nanti, entar lo di kick, mampus!" sahut Farel.
Ilham mencebik.
Damn! Glen memuntahkan isi perutnya saat Daffa dan Ilham berhasil merangkul ketuanya.
Dengan tidak berperasaan, Daffa dan Ilham kompak melepaskan rangkulannya membuat Glen terhempas kembali keatas sofa.
"ANJING! Males gue kalo udah gini."
"Shit! Kena sepatu gue." umpat Ilham. Adam dan Farel sontak tertawa lepas.
"Ih, geleh." ledek Farel disela sela tawanya.
"Hahaha, salah sendiri Daf. Kenapa milih buat ngurusi si Glen." ucap Adam menimpali.
"Ck, suruh orang buat bersihin ini. Gue mau bersihin sepatu gue," ucap Ilham dan langsung melangkah menuju kamar mandi.
"Untung lo ketua gue, Glen. Kalo bukan, abis lo sama gue." desis Daffa sambil menatap kesal ketuanya yang sudah kehilangan kesadarannya.
"Kalo gitu, biarin aja si Glen disini sampe sadar." kata Adam yang diangguki oleh Farel dan Daffa.
"Lo udah telpon si Devina?" tanya Daffa. Adam mengangguk.
"Udah."
____________________
"Lo mau ikut masuk?" tanya Devina saat mobilnya terparkir rapih ditempat parkiran Club.
"Ikut aja, deh,"
"Yakin?"
Rachel mengangguk walau ragu. Pasalnya, Rachel tidak pernah datang ke tempat seperti ini.
"Yaudah, yu!" ajak Devina. Keduanya jalan beriringan menuju pintu masuk.
"Bisa lihat KTP nya?" tanya Om Om berkepala botak yang bertugas menjaga pintu keluar masuk Club.
KAMU SEDANG MEMBACA
GLEN's
Teen FictionHanya seorang Rachel Gabriella yang tidak terpincut dengan sosok Glen Deolino Darendra yang maha sempurna. Keduanya bagaikan kucing dan anjing. Setiap bertemu tidak pernah ada kata akur. Berawal dari Glen yang dengan sengaja mempermalukan Rachel pa...