13• Jealous (?)

3K 166 32
                                    

|Tolong vote sebelum baca, ya. Buat kalian yang bacanya offline, vote aja. Nanti kalian buka data notif nya masuk kok:)|


buat yang udah liat cast, aku ada tambahan cast lagi. bisa diliat diatas ya.

_

Glen memarkir asal motornya didepan halaman markas. Glen mengepalkan kedua tangannya tatkala melihat pintu markas terbuka lebar. Rahangnya mengeras saat melihat keadaan markasnya yang sudah seperti kapal pecah.

Glen menendang sudut kursi sambil mengumpat, "BANGSAT!"

Menyapu pandangannya kesekitar, Glen tidak menemukan anggota yang lainnya. Glen mengernyit tajam. Anggota geng Black Wolf terdiri dari seratus orang, tapi kenapa di markas tidak ada satupun orang. Tidak mungkin, 'kan, jika semua anggotanya pergi untuk kesekolah? Pasti ada yang membolos di markasnya, 'kan? Dan lagi, semua anggota Black Wolf sudah diberi jadwal untuk menjaga markas.

Sedikit terlonjak ketika pekikan nyaring dari Farel menembus gendang telinga Glen.

"ASTAGFIRULLAH! PAGAWEAN SAHA IEU?!"

"Anjir! Kok markas kita cosplay jadi pembuangan?" Daffa berujar dengan ekspresi
syok.

Keadaan markas sekarang benar benar kacau. Barang barang markas berantakan, ada yang hancur juga. Salah satunya gitar kesayangan Adam.

Adam menghampiri gitarnya yang sudah tidak berbentuk.

"Gitar mahal gue..." kata Adam mendramatis.

Farel menoleh ke arah Adam. Kalau saja kondisinya tidak seperti ini, sudah dipastikan Farel akan merekam betapa lebay nya Adam saat kehilangan gitar kesayangannya. Kalau di posting, followers Farel akan naik, kan lumayan. Tapi kembali lagi, kondisi sekarang tidak sedang mendukung.

"Siapa, sih, yang ngelakuin ini? Gak ada kerjaan banget," Ilham berujar.

"Glen, lo tau siapa yang hancurin markas kita?" Tanya Devano.

"Fire." jawab Glen dengan raut wajah yang tidak bisa dibaca.

"ANJING! Bener bener, tuh, si Jamet." Kata Adam berapi rapi.

Atha yang sedari tadi diam, menaikkan sebelah alisnya sambil bertanya, "dari mana lo tau?"

Glen menoleh. "Tadi gue terima pesan dari nomor gak dikenal. Dan gue yakin itu geng Fire." jawabnya.

Atha tidak menyahuti lagi. Sebenarnya Atha kurang yakin ini kerjaan geng Fire. Pasalnya, Atha merasakan ada hal yang ganjil. Namun, jika dipikir pikir lagi, Black Wolf tidak punya musuh selain Fire, jadi mungkin mungkin saja ini ulah mereka, geng Fire.

"Tapi bentar, deh," sela Ilham. "Anggota yang lain mana? Gak mungkin, 'kan, gak ada satu orangpun yang jaga ini markas," heran Ilham.

"Gue rasa ini markas gak ada yang jaga, deh. Kalo ada yang jaga, mana mungkin markas jadi hancur begini." Farel menyahuti.

"Pada sekolah, mungkin?" ucap Devano menebak.

"Tapi gak mungkin sekolah semua, 'kan? Pasti ada yang bolos di markas." Daffa berujar.

Mendengar kata sekolah, Glen jadi teringat dengan Rachel. Glen lupa kalau ia harus menjaga Rachel. Mendadak perasaan Glen menjadi gusar. Glen takut Rachel kenapa-napa.

Glen berdehem, teman temannya kompak menoleh. "Nanti malam, kumpulin semua anggota. Semuanya harus hadir. Kalo ada yang beralasan gak jelas buat gak kumpul, langsung keluarin dari Black Wolf." kata Glen dan langsung melangkah keluar dari markas.

GLEN's Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang