|Tolong vote sebelum baca, ya. Buat kalian yang bacanya offline, vote aja. Nanti kalian buka data notif nya masuk kok:)|
_
Dua bulan sudah berlalu.
Tidak terasa kedua remaja berbeda gender itu sudah terbiasa dengan aktivitas kesehariannya dalam satu atap. Tidak ada yang berubah. Semuanya tampak seperti biasa. Hubungan kedua remaja itu pun terlihat tidak ada peningkatan. Hanya saja, cowok ganteng bernama Glen Deolino Darendra itu akhir-akhir ini lebih sering memperharikan 'istri'nya dibandingkan dengan geng nya itu.
Jika biasanya Glen, sang ketua Black Wolf, lebih mementingkan geng nya melebihi kepentingan apapun, kini cowok itu lebih mementingkan seorang Rachel Gabriella. Ya, istrinya.
Glen selalu siap siaga disisi Rachel dimana pun gadis itu berada. Glen sudah seperti bodyguard Rachel. Dimana ada Rachel, disitu ada Glen. Membuat helaan napas dari Rachel keluar setiap saat. Tidak, Rachel tidak risih. Hanya saja, Rachel menganggap Glen terlalu berlebihan terhadapnya. Pasti 'suami'nya itu punya kesibukan sendiri. Pikir Rachel.
Seperti sekarang, Rachel tengah berjalan menuju kamar mandi yang pastinya ada Glen dibelakangnya. Cewek itu menghela napas berat, "lo mau ikut gue ke kamar mandi?" Ujar gadis itu dengan nada malas.
Cowok berfostur jangkung itu mengedikan bahu acuh, "gue cuma mastiin anak gue gak kena-napa." Sahutnya cuek.
Rachel merotasikan matanya. Jengah dengan jawaban Glen yang selalu itu itu saja. Jika Rachel bertanya: 'kenapa ngikutin?' atau 'tumben perhatian?' jawabannya sudah dipastikan: 'gue gak mau anak gue kenapa-napa' atau 'gue cuma mastiin anak gue gak kenapa-napa'.
"Terserah."
Rachel masuk kedalam kamar mandi. Glen setia menunggunya diluar, meskipun banyak siswi-siswi yang kebetulan masuk atau keluar kamar mandi melirik aneh pada Glen. Pikir mereka:
Anjir, ngapain cogan disini? Ngintip gue kali, 'ya,
Sedangkan Glen? Dia tidak peduli. Toh, berada dirinya disini pun tidak melakukan hal-hal tidak wajar.
"Glen, lo ngapain disini?"
Tiba tiba saja suara lembut --sebenarnya di lembut-lembutin, sih-- sedikit mengejutkan cowok yang tengah bersandar itu. Tahu siapa pemilik suara itu, Glen menghela napas jengah.
Cewek itu Mega, tersenyum kikuk sambil menyelipkan sejumput rambut ke belakang telinga. "Ekhem, lo lagi nunggu seseorang, 'ya?" Tanya Mega yang dibalas deheman singkat cowok itu.
"Siapa?"
Glen melirik malas pada Mega, "cewek gue." Balasnya bersamaan dengan pintu kamar mandi terbuka, menampilkan cewek berambut sebahu, Rachel.
Rachel melirik Glen dan Mega bergantian. Ngapain berduaan didepan kamar mandi, pikir Rachel.
Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Rachel melangkah pergi yang tentu saja diikuti oleh Glen.
Mega, cewek itu menatap punggung kedua remaja itu dengan tangan terkepal. Sakit? Tentu saja sakit. Hatinya terasa tersayat melihat sang pujaan hatinya bersama perempuan lain. Disini Mega bukan pemeran utama, disini ia hanya seorang figuran yang menginginkan menjadi pemeran utama.
Namun, apakah ia bisa menjadi pemeran utama? Kemungkinan besar tidak, tapi Mega akan benar benar berusaha menempatinya.
That's Mega, the girl who's too obsessed with Glen.
___________________
"Tadi ngapain lo sama Mega berduaan didepan kamar mandi?" Setelah melontarkan pertanyaan itu, Rachel merutuki dirinya sendiri. Pertanyaan itu Rachel lontarkan dengan nada ketus, persis seperti cewek yang sedang cemburu dengan pacarnya. Ngomong-ngomong sekarang mereka tengah diperjalanan untuk pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
GLEN's
Novela JuvenilHanya seorang Rachel Gabriella yang tidak terpincut dengan sosok Glen Deolino Darendra yang maha sempurna. Keduanya bagaikan kucing dan anjing. Setiap bertemu tidak pernah ada kata akur. Berawal dari Glen yang dengan sengaja mempermalukan Rachel pa...